Tuesday, September 18, 2018

√ Pengertian Kalimat Efektif

PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif ialah kalimat yang mempunyai kemampuan untuk menjadikan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca ibarat apa yang ada pada pikiran pembaca dan penulis. Kalimat efektif bisa menciptakan isi atau maksud yang disampaikannya itu tergambar lengkap dalam pikiran si peserta (pembaca) persis ibarat apa yang disampaikan.

Kalimat yang efektif ialah kalimat yang memenuhi syarat-syarat berikut :

Secara sempurna sanggup mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis.
Sanggup menjadikan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca
seperti yang dipikirkan oleh pembaca atau penulis.

Berdasarkan klarifikasi di atas, kalimat efektif ialah kalimat yang sanggup memberikan hasil pemikiran penulis sehingga sanggup dipahami pembaca secara utuh tanpa ada penafsiran yang salah. Penyampaian hasil pemikiran tersebut harus dalam kalimat yang baik.

A. Ciri-ciri Kalimat Efektif
1. KESEPADANAN
Kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan. Kesepadanan kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. Kesatuan menunjuk bahwa dalam satu kalimat hendaknya hanya ada satu wangsit pokok. Satu wangsit pokok tidak diartikan sebagai wangsit tunggal, tetapi wangsit yang sanggup dikembangkan ke dalam beberapa wangsit penjelas.
 

Ciri kesepadanan : 
-Mempunyai struktur jelas.
-Kejelasan subjek dan predikat sanggup dilakukan dengan tidak menggunakan kata depan: di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya yang ditempatkan di depan subjek. 

-Tidak terdapat subjek ganda.
-Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
 

Contoh-contoh Kesepadanan-Kepada setiap pengendara kendaraan beroda empat di Surabaya harus mempunyai surat izin mengemudi =
subyeknya tidak jelas.

Tentang kelangkaan pupuk menerima keterangan para petani.  unsur S-P-O tidak berkaitan erat  (Mestinya)
-Setiap pengendara kendaraan beroda empat di Surabaya harus mempunyai surat izin mengemudi.
-Para petani menerima keterangan perihal kelangkaan pupuk.


2. KEPARALELAN

 Keparalelan atau kesejajaran bentuk ialah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang digunakan di dalam kalimat. Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina. Demikian pula jikalau menggunakan bentuk-bentuk lain.
 

Contoh-contoh Kepararelan:
1. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu ialah pengecatan tembok, memasang lampu, pengujian sistem pembagian air, dan menata ruang.

2. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara masuk akal

3. KETEGASAN

Ketegasan merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga besar lengan berkuasa terhadap makna kalimat secara keseluruhan.
 

Beberapa cara pementingan dalam kalimat:1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu pada awal kalimat
2. Melakukan pengulangan (repetisi)
3. Melakukan pengontrasan kata kunci
4. Menggunakan partikel penega

Penekanan Kata :1. Menempatkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat.

-Sumitro menjelaskan bahwa insan mempunyai kecenderungan tidak puas
-Persoalan itu sanggup diselesaikan dengan mudah.
2. Repetisi

-Saudara-saudara, kita tidak suka dibohongi, kita tidak suka ditipu, kita tidak suka dibodohi
-Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak dimensi, tidak hanya berdimensi ekonomi tapi juga dimensi politik, dimensi sosial, dan dimensi budaya
3. Pengontrasan kata kunci
-Informasi ini tidak bersifat sementara, tetapi bersifat tetap.

-Peserta aktivitas ini ialah laki-laki, bukan perempuan.
4. Partikel Penegas
-Andalah yang bertanggung jawab menuntaskan persoalan itu
-Meskipun hujan turun, Ia tetap bersemangat berangkat ke sekolah

4. KEHEMATAN
Kehematan ialah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu jadi kata menjadi padat berisi.


Dapat dilakukan dengan cara: 

-Menghilangkan pengulangan subyek 
-Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata
-Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
-Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak

1. Contoh Menghilangkan pengulangan subyek
-Karena ia tak diundang, ia tidak dating ke kawasan itu. Mestinya menggilangkan kata ia
2. Contoh Menghindarkan pemakaian superordinate pada hiponimi kata
-Mira ialah gadis yang menggunakan bajuwarna merah. Mestinya menggilangkan kata warna
3. Contoh Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
-Jangan naik ke atas alasannya ialah licin. Mestinya menggilangkan kata ke atas Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak

5. KECERMATAN
Kecermatan kalimat efektif ialah cermat dan sempurna dalam menentukan kata sehingga kalimat yang dihasilkan tidak rancu dan bermakna ganda (ambigu). Lihat contoh-contoh berikut ini.
-Direktur gres pergi ke Bali.
-Barang-barang usang disimpan di gudang itu.
-Tiga dosen UNISMUH yang populer itu mendapatkan penghargaan.
-Saya melihat anak itu bingung.

Keempat  pola kalimat di atas tidak efektif alasannya ialah bermakna ganda.
-Direktur yang gres pergi ke Bali.
-Barang-barang yang usang disimpan di gudang itu.
-Tiga dosen dari UNISMUH yang populer itu mendapatkan penghargaan.
-Tiga dosen yang populer dari UNISMUH itu mendapatkan penghargaan.
-Saya melihat anak itu sedang bingung.
-Saya galau melihat anak itu.  

6. KEPADUAN 
Kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam sebuah kalimat sehingga isu yang disampaikan tidak terpecah-pecah. 

-Masalah itu saya sudah selesaikan. 
-Mahasiswa mendiskusikan perihal persoalan kemahasiswaan.
-Dia melanggar daripada tata tertib itu.

Ketiga kalimat di atas sanggup diperbaiki sebagi berikut.
-Masalah itu sudah saya selesaikan.
-Mahasiswa mendiskusikan persoalan kemahasiswaan.
-Dia melanggar tata tertib itu.

7. KELOGISAN
Kalimat efektif harus gampang dipahami. Dalam hal ini relasi unsur-unsur dalam kalimat harus mempunyai relasi yang logis/masuk akal.

Contoh :Waktu dan kawasan saya persilakan.

Kalimat ini tidak logis/tidak masuk nalar alasannya ialah waktu dan kawasan ialah benda mati yang tidak sanggup dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah contohnya ;

Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.

Sumber http://www.rijal09.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)