Tuesday, October 16, 2018

√ Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR  
Untuk meraih prestasi belajar yang baik, berbagai faktor yang perlu diperhatikan, alasannya ialah di dalam dunia pendidikan tidak sedikit siswa yang mengalami kegagalan. Kadang ada siswa yang mempunyai dorongan yang berpengaruh untuk berprestasi dan kesempatan untuk meningkatkan prestasi, tapi dalam kenyataannya prestasi yang dihasilkan di bawah kemampuannya.

Untuk meraih prestasi belajar yang baik berbagai faktor-faktor yang perlu diperhatikan. Menurut Sumadi Suryabrata (1998:233) dan Shertzer dan Stone (Winkle, 1997:591),  secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi berguru dan prestasi belajar sanggup digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 

a.      Faktor internal
Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang sanggup mempengaruhi prestasi belajar. Faktor ini sanggup dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu: faktor fisiologi dan faktor psikologi.

Faktor fisiologis, dalam hal ini, faktor fisiologis yang dimaksud ialah faktor yang bekerjasama dengan kesehatan dan pancaindera yang meliputi: 

1).   Kesehatan badan. Untuk sanggup menempuh studi yang baik siswa perlu memperhatikan dan memelihara kesehatan tubuhnya. Keadaan fisik yang lemah sanggup menjadi penghalang bagi siswa dalam menuntaskan jadwal studinya. Dalam upaya memelihara kesehatan fisiknya, siswa perlu memperhatikan teladan makan dan teladan tidur, untuk memperlancar metabolisme dalam tubuhnya. Selain itu, juga untuk memelihara kesehatan bahkan juga sanggup meningkatkan ketangkasan fisik dibutuhkan olahraga yang teratur. 

2).        Pancaindera. Berfungsinya pancaindera merupakan syarat dapatnya berguru itu berlangsung  dengan baik. Dalam sistem pendidikan cukup umur ini di antara pancaindera itu yang paling memegang peranan dalam berguru ialah mata dan telinga. Hal ini penting, alasannya ialah sebagian besar hal-hal yang dipelajari oleh manusia  dipelajari melalui penglihatan dan pendengaran. Dengan demikian, seorang anak yang mempunyai cacat fisik atau bahkan cacat mental akan menghambat dirinya didalam menangkap pelajaran, sehingga pada kesudahannya akan mempengaruhi prestasi belajarnya di sekolah.

Sedangkan faktor psikologi yang sanggup mempengaruhi prestasi berguru siswa, antara lain sebagai berikut: 
1).  Intelligensi. Pada umumnya, prestasi berguru yang ditampilkan siswa mempunyai kaitan yang akrab dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki siswa. Menurut Binet (Winkle,1997 :529) hakikat inteligensi ialah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk mengadakan suatu adaptasi dalam rangka mencapai tujuan itu dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif.  Taraf inteligensi ini sangat mempengaruhi prestasi berguru seorang siswa, siswa yang mempunyai taraf inteligensi tinggi mempunyai peluang lebih besar untuk mencapai prestasi berguru yang lebih tinggi. Sebaliknya, siswa yang mempunyai taraf inteligensi yang rendah diperkirakan juga akan mempunyai prestasi berguru yang rendah. Namun bukanlah suatu yang mustahil bila siswa dengan taraf inteligensi rendah mempunyai prestasi belajar yang tinggi, juga sebaliknya. Intelegensi yang dimaksud ialah intelegensi ganda yang diperkenalkan oleh Howard Gardner ditambah lagi beberapa kecerdasan yang diperkenalkan oleh beberapa ahli. Salah satu kecerdasan yang diperkenalkan oleh Gardner ialah kecerdasan interpersonal. 

2).  Sikap. Sikap yang pasif, rendah diri dan kurang percaya diri sanggup merupakan faktor yang menghambat siswa dalam menampilkan prestasi belajarnya. Menurut Sarlito Wirawan (1997:233) sikap ialah kesiapan seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. Sikap siswa yang positif terhadap mata pelajaran di sekolah merupakan langkah awal yang baik dalam proses berguru mengajar di sekolah. 

3).  Motivasi. Menurut Irwanto (1997:193) motivasi ialah pencetus perilaku. Motivasi berguru ialah pendorong seseorang untuk belajar. Motivasi timbul alasannya ialah adanya harapan atau kebutuhan-kebutuhan dalam diri seseorang. Seseorang berhasil dalam berguru alasannya ialah ia ingin belajar. Sedangkan berdasarkan Winkle (1997:39) motivasi berguru ialah keseluruhan daya pencetus di dalam diri siswa yang mengakibatkan acara belajar, yang menjamin kelangsungan dari acara berguru dan yang menawarkan arah pada acara berguru itu; maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa tercapai. Motivasi berguru merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas ialah dalam hal gairah atau semangat belajar, siswa yang termotivasi berpengaruh akan mempunyai banyak energi untuk melaksanakan acara belajar. 

b.      Faktor eksternal 
Selain faktor-faktor yang ada dalam diri siswa, ada hal-hal lain diluar diri yang sanggup mempengaruhi prestasi belajar yang akan diraih, antara lain sebagai berikut: 

1).  Faktor lingkungan keluarga. (1) Sosial ekonomi keluarga. Dengan sosial ekonomi yang memadai, seseorang lebih berkesempatan mendapat akomodasi berguru yang lebih baik, mulai dari buku, alat tulis hingga pemilihan sekolah. (2) Pendidikan orang tua. Orang bau tanah yang telah menempuh jenjang pendidikan tinggi cenderung lebih memperhatikan dan memahami pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya, dibandingkan dengan yang mempunyai jenjang pendidikan yang lebih rendah.(3)Perhatian orang bau tanah dan suasana korelasi antara anggota keluarga. Dukungan dari keluarga merupakan suatu pemacu semangat berpretasi bagi seseorang. Dukungan dalam hal ini bisa secara langsung, berupa kebanggaan atau nasihat; maupun secara tidak langsung, ibarat hubugan keluarga yang harmonis. 

2).  Faktor lingkungan sekolah (1) Sarana dan prasarana. Kelengkapan akomodasi sekolah, ibarat papan tulis, OHP, LCD akan membantu   kelancaran proses berguru mengajar di sekolah; selain bentuk ruangan, sirkulasi udara dan lingkungan sekitar sekolah juga sanggup mempengaruhi proses berguru mengajar (2) Kompetensi guru dan siswa. Kualitas guru dan siswa sangat penting dalam meraih prestasi, kelengkapan sarana dan prasarana tanpa disertai kinerja yang baik dari para penggunanya akan sia-sia belaka. Bila seorang siswa merasa kebutuhannya untuk berprestasi dengan baik di sekolah terpenuhi, contohnya dengan tersedianya akomodasi dan tenaga pendidik yang berkualitas, yang sanggup memenuhi rasa ingintahuannya, korelasi dengan guru dan teman-temannya berlangsung harmonis, maka siswa akan memperoleh iklim berguru yang menyenangkan. Dengan demikian, ia akan terdorong untuk terus-menerus meningkatkan prestasi belajarnya. (3) Kurikulum dan metode mengajar. Hal ini mencakup bahan dan bagaimana cara menawarkan bahan tersebut kepada siswa. Metrode pembelajaran yang lebih interaktif sangat diharapkan untuk menumbuhkan minat dan tugas serta siswa dalam acara pembelajaran. Sarlito Wirawan (1994:122) menyampaikan bahwa faktor yang paling penting ialah faktor guru. Jika guru mengajar dengan berakal bijaksana, tegas, mempunyai disiplin tinggi, luwes dan bisa menciptakan siswa menjadi bahagia akan pelajaran, maka prestasi berguru siswa akan cenderung tinggi, paling tidak siswa tersebut tidak bosan dalam mengikuti pelajaran. 

3).  Faktor lingkungan masyarakat (1) Sosial budaya. Pandangan masyarakat ihwal pentingnya pendidikan akan mempengaruhi kesungguhan pendidik dan penerima didik. (2) Partisipasi terhadap pendidikan. Bila semua pihak telah berpartisipasi dan mendukung acara pendidikan, mulai dari pemerintah hingga pada masyarakat bawah, maka pendidikan dan ilmu pengetahuan akan lebih maju. 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR    

Sumber http://www.rijal09.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)