Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua rekan rekan Guru di seluruh tanah air Indonesia, berikut operatorguru.com akan membagikan informasi mengenai Gara-gara Kartu Kuning Jokowi Ruhut "Berdebat" dengan Prof Jimly di Medsos, silahkan simak informasi selengkapnya.
Kasus kartu kuning untuk Presiden RI Joko Widodo dikala hadir di kampus Universitas Indonesia menerima reaksi beragam. Perdebatan di media umum tak terhindarkan.
Seperti biasa, mantan anggota dewan perwakilan rakyat RI, Ruhut Sitompul tampil membela Jokowi. Lewat akun Twitter-nya, Ruhut menyebut mahasiswa yang mengacungkan kartu kuning di kampus UI overacting.
"Ini pola Suuzon yang merusak program yang dihadiri Bapak Joko Widodo Presiden RI ke 7 di Kampus msdhdfangan Kegiatan yg Khikmat eh dengan overacting meniup pluit dan mengangkat kertas kuning "Tolong Hormati Simbol Negara yg Sangat Rendah Hati Melayani Rakyatnya dgn Baik" MERDEKA," tulis Ruhut.
Hingga Sabtu (3/2/2018), ciutan ini sudah disukai 1.340 orang dan 344 kali 344 di-retweet.
Komentar Ruhut itu kontan menuai reaksi. Akun @big2pat berkomentar, "Ak ykn JKW jg tdk akan memperpjg kasus ini, mahasiswa ini bs aib sendiri lah dan dpt eksekusi sosial ...tunjukan pendukung JKW bukan sumbu pendek ya...kalo mau cyduk jgn yg kelas teri tp kelas kakap..."
Sementara akun @syahrasaddin62 membalas, "Sebenarnya Ketua BEM UI itu ngasi kartu kuning, sbg sinyal P JKW sanggup tiket Partai Golkar 2019, tapi banyak org salah interpretasi sbg tanda pelanggaran, ya gak?"
Warganet lainnya mencoba lebih bijak. Pemilik akun @deewiembun menulis, "Sebenar nya MAHASISWA itu oposisi "sejati"..bila "netral".di bawa santai aja.tapi tetap harus "di dengar".. Santai.bijak.memahami.membimbing Nama nya "anak" protes kebapak "bebas"..asal jgn 'anarkis'."
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Prof Jumly Asshiddiqie ikut mengomentasi masalah kartu kuning tersebut. Lewat akun Twitter-nya, tiga jam sehabis Ruhut memberikan ciutannya, Jimly cenderung membela mahasiswa.
"Biarlah muncul bunyi berbeda dari anak2 muda di kampus, jngan dikecilkan dan dikucilkan. Ruang demokrasi memerlukan suara2 yg beraneka ragam. Jngan hingga dunia kampus jadi seragam. Sdh saatnya manusia ilmu & teknologi diperhitungkan, bukan cuma politisi & pngusaha yg dimanjakan," tulis Prof Jimly.
Sumber : (http://babe.topbuzz.com)
Demikian informasi yang operatorguru.com bagikan ke rekan rekan Guru , mengenai Gara-gara Kartu Kuning Jokowi Ruhut "Berdebat" dengan Prof Jimly di Medsos, biar ada keuntungannya , silahkan simak juga informasi terbaru dan menarik lainya di bawah ini
Sumber http://egoswot.blogspot.com
EmoticonEmoticon