Sunday, November 4, 2018

√ Pendidikan Karakter


A.     Pengertian Karakter Bangsa
Pendidikan huruf merupakan adonan dari dua kata, yaitu pendidikan dan karakter. Kita ketahui bahwa pengertian pendidikan begitu banyak versi yang menyebutkan. Salah satunya yaitu Ki Hadjar Dewantara dalam Kongres Taman Siswayang pertama tahun 1930 menyampaikan bahwa pendidikan umumnya berarti daya upayauntuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek),dan badan anak; dalam Taman Siswa dihentikan dipisahkan bagian-bagian itu biar kitadapat memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan dan penghidupan bawah umur yang kitadidik selaras dengan dunianya. Sedangkan pada Undang-undang nomor 20 tahun 2003 perihal Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan yaitu usaha sadardan terpola untuk mewujudkan suasana mencar ilmu dan proses pembelajaran biar pesertadidik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan keagamaan,  pengendalian diri,  kepribadian,  kecerdasan,  akhlak mulia, serta keterampilan yang diharapkan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut sanggup disimpulkan bahwa pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan sikap insan biar sanggup secara aktif mengembangkan potensi diri yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada dirinya yang dilakukan melalui usaha sadar/teroganisir, terencana, dan berlangsung sepanjang hayat yang diarahkan pada satu tujuan utama yaitu untuk memanusiakan manusia.
Karakter  adalah tanggapan mutlak untuk membuat kehidupan yang lebih baik didalam masyarakat. Karakter merupakan nilai-nilai sikap insan yang bekerjasama dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan menurut norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Istilah huruf secara harfiah berasal dari bahasa Latin “charakter”, yang antara lain berarti: watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian atau akhlak. Karakter yaitu sifat kejiwaan, moral atau budi pekerti yang menjadi ciri khasseseorang atau sekelompok orang.
Suyanto (2009)  mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilakuyang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara. Definisi lainnya dikemukakan oleh Kertajaya (2010), huruf yaitu ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut yaitu orisinil dan mengakar  pada kepribadian benda atau individu tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu.
Berdasarkan definisi tersebut sanggup disimpulkan bahwa karakter  adalah tanggapan mutlak untuk membuat kehidupan yang lebih baik didalam masyarakat. 
Pendidikan huruf yaitu suatu sistem penanaman nilai-nilai huruf kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi insan insan kamil. Dalam pendidikan huruf di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan acara atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana, prasarana, dan pembiayaan, serta ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.
B.     Tujuan, Landasan, dan Prinsip Pendidikan Karakter
1.      Tujuan Pendidikan Karakter
Tujuan Pendidikan Nasional merupakan rumusan mengenai kualitas manusiaIndonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan Pendidikan. Oleh alasannya yaitu itu,rumusan tujuan Pendidikan Nasional menjadi dasar dalam pengembangan pendidikankarakter. Tujuan Pendidikan Karakter diantaranya yaitu sebagai berikut:
a)     Mengembangkan potensi afektif penerima didik sebagai insan dan Warga Negara yang mempunyai nilai-nilai pancasila.
b)     Mengembangkan Kebiasaan dan sikap penerima didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan pancasila.
c)      Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab penerima didik sebagai generasi penerus bangsa.
d)     Mengembangkan kemampuan penerima didik menjadi insan yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan dan
e)     Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan mencar ilmu yangaman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaanyang tinggi dan penuh kekuatan.
Secara singkatnya pendidikan huruf bertujuan untuk mempersiapkan pesertadidik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memilikikemampuan, kemauan,dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan.Pendidikan Karakter juga bertujuan meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan huruf dan akhlakmulia penerima didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi kelulusan. Melalui pendidikan karakter, diharapkan penerima didik bisa secara mandirimeningkatkan dan memakai pengetahuaannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai huruf dan moral mulia sehingga terwujud dalam sikap sehari-hari.
2.      Landasan Pendidikan Karakter
Dalam perspektif progresivisme, pendidikan bukanlah sekadar memberikan pengetahuan, lebih dari itu pendidikan melatih kemampuan berpikir 
(aspek kognitif). Manusia mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dibanding makhluk lain, yaitu dianugerahi logika dan kecerdasan. Sehingga dengan logika dan kecerdasan tersebut diharapkan insan atau seseorang sanggup mengetahui, memahami, dan mengembangkan potensi-potensi yang telah ada pada dirinya semenjak dilahirkan. Aliran inilah yang menjadi dasar atau landasan terbentuknya pendidikan karakter. Pandangan yang menyampaikan bahwa insan mempunyai potensi-potensi dan kemampuanuntuk mengatasi masalah-masalah. Progresivisme yang juga menaruh kepercayaanterhadap kebebasan insan dalam memilih hidupnya, serta lingkungan hidup yangdapat mensugesti kepribadiannnya.
Beberapa hal yang terkandung dalam aliran  progresivisme  ini  kemudian  secara mendalam dipikirkan untuk kemudian memunculkan sebuah paradigma pendidikan  yang  sedang  menjadi  primadona  paradigma  pendidikan sampaumur ini, yang tidak lain yaitu pendidikan karakter. Nilai-nilai  pendidikan  karakter  merupakan  nilai-nilai yang dikembangkan dan diidentifikasi dari sumber-sumber Agama, alasannya yaitu masyarakat Indonesia yaitu masyarakat beragama, maka kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari  pada  ajaran  agama  dan  kepercayaan. Secara politis,kehidupan kenegaraan di dasari pada nilai yang berasal dari agama. Dan sumber yang kedua yaitu Pancasila. Negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dankenegaraan yang disebut dengan Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD1945 dan dijabarkan lebih lanjut lagi dalam pasal-pasal yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar 1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya dan seni. Sebagai warga negara Indonesia, pendidikan huruf yang diajarkan harus sejalan dengan huruf bangsa yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pancasila mempunyai tujuan yang salah satunya yaitu sebagai pandangan hidup bangsa. Bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu dijadikan landasan pokok dalam berpikir dan berbuat, dan hal ini mengharuskan bangsa Indonesia untuk merealisasikan nilai-nilai Pancasila itu ke  dalamsikap dan sikap baik dalam sikap hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Salah satunya dengan menerapkan pendidikan berkarakter. Dengan berlandaskan pancasila maka tingkah laku kita akan terlindungi dari hal yang tidak sesuai dengan pancasila,dikarenakan saat ini sudah berkembang tentang kenakalan remaja dalam masyarakat ibarat perkelahian masal (tawuran). Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional pada pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk huruf serta peradaban bangsa yang bermartabatdalam rangka mencerdaskan kehidupan  bangsa. Hal tersebut juga terdapat pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4.
3.      Prinsip Pendidikan Karakter
Character Education Quality Standards merekomendaikan sebelas prinsip untuk mewujudkan pendidikan huruf yang efektif, sebagai berikut:
a)     Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter.
b)     Mengidentifikasikan huruf secara komprehensif supaya meliputi pemikiran, perasaan dan perilaku.
c)      Mengguanakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif untuk membangun karakter.
d)     Menciptakan komunitas sekolah yang mempunyai kepedulian.
e)     Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan sikap yang baik.
f)       Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang yangmenghargai semua siswa, membangun huruf mereka dan membantu merekauntuk sukses.
g)     Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri para siswa.
h)     Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang mengembangkan tanggung jawab untuk pendidikan huruf yang setia kepada nilai dasar yang sama.
i)       Adanya pembagian kepimpinan moral dan dukungan luas dalam membanguninisiatif pendidikan karakter.
j)       Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai kawan dalam usaha membangun karakter.
k)     Mengevaluasi huruf sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru karakter,dan manifestasi huruf positif dalam kehidupan siswa.
Pada dasarnya pendidikan huruf mempunyai fungsi antara lain:
1.      pengembangan: pengembangan potensi penerima didik untuk menjadi pribadi berperilaku baik; ini bagi penerima didik yang telah mempunyai sikap dan sikap yang mencerminkan budaya dan huruf bangsa;
2.    perbaikan: memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam pengembangan potensi penerima didik yang lebih bermartabat; dan
3.    penyaring: untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan huruf bangsa yang bermartabat.

C.      Indikator 18 nilai-nilai Pendidikan Karakter
Nilai-nilai huruf yaitu sikap dan sikap yang didasarkan pada norma dan nilai yang berlaku di masyarakat, yang meliputi aspek spiritual, aspek personal/kepribadian, aspek sosial, dan aspek lingkungan (Direktorat Pembinaan PAUD, 2012:4).
Pendidikan huruf bangsa bisa dilakukan dengan penyesuaian nilai moral luhur kepada penerima didik dan membiasakan mereka dengan kebiasaan (habit) yang sesuai dengan huruf kebangsaan. Tabel berikut menggambarkan keterkaitan antara nilai, jenjang kelas, dan indikator untuk nilai itu. Indikator itu bersifat berkembang secara progresif. Artinya, sikap yang dirumuskan dalam indikator untuk jenjang kelas 1 – 3 lebih sederhana dibandingkan sikap untuk jenjang kelas 4 – 6. Bagi nilai yang sama, sikap yang dirumuskan dalam indikator untuk kelas 7 – 9 lebih kompleks dibandingkan untuk kelas 4 – 6, tetapi lebih sederhana dibandingkan untuk kelas 10 – 12. Misalnya, bagi nilai religius, indikator “mengenal dan mensyukuri badan dan bagiannya sebagai ciptaan Tuhan  melalui cara merawatnya dengan baik” untuk kelas 1-3 lebih sederhana dibandingkan indikator “mengagumi sistem dan cara kerja organ-organ badan insan yang tepat dalam sinkronisasi fungsi organ”  untuk kelas 4-6 alasannya yaitu mengagumi sistem dan cara kerja organ lebih tinggi dibandingkan mengenal dan mensyukuri badan dan potongan tubuh.

1.       KETERKAITAN NILAI DAN INDIKATOR UNTUK SEKOLAH DASAR
NILAI
INDIKATOR
KELAS 1 – 3
KELAS 4 – 6
Religius:
Sikap dan sikap yang patuh dalam melaksanakan fatwa agama  yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Mengenal dan mensyukuri badan dan bagiannya sebagai ciptaan Tuhan  melalui cara merawatnya dengan baik.
Mengagumi sistem dan cara kerja organ-organ badan insan yang tepat dalam sinkronisasi fungsi organ. 
Mengagumi kebesaran Tuhan alasannya yaitu kelahirannya di dunia dan hormat kepada orangtuanya.
Bersyukur kepada Tuhan alasannya yaitu mempunyai keluarga yang menyayanginya.
Mengagumi kekuasaan Tuhan yang telah membuat banyak sekali jenis bahasa dan suku bangsa. 
Merasakan kekuasaan Tuhan yang telah membuat banyak sekali keteraturan dalam berbahasa.
Senang mengikuti aturan kelas dan sekolah untuk kepentingan hidup bersama.
Merasakan manfaat aturan kelas dan sekolah sebagai keperluan untuk hidup bersama.
Senang bergaul dengan sahabat sekelas dan satu sekolah dengan banyak sekali perbedaan yang telah diciptakan-Nya.
Membantu sahabat yang memerlukan pemberian sebagai suatu ibadah atau kebajikan.
Jujur:
Perilaku yang didasarkan pada upaya menimbulkan dirinya sebagai orang yang selalu sanggup diandalkan dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Tidak memalsukan tanggapan teman  (menyontek) ketika ulangan ataupun mengerjakan kiprah di kelas.
Tidak memalsukan pekerjaan temannya  dalam mengerjakan kiprah di rumah.
Menjawab pertanyaan guru perihal sesuatu menurut yang diketahuinya. 
Mengatakan dengan tolong-menolong sesuatu yang telah terjadi atau yang dialaminya.
Mau bercerita perihal kesulitan dirinya dalam berteman.
Mau bercerita perihal kesulitan mendapatkan pendapat temannya.
Menceritakan suatu kejadian menurut sesuatu yang diketahuinya.
Mengemukakan pendapat perihal sesuatu sesuai dengan yang diyakininya.
Mau menyatakan perihal ketidaknyaman suasana mencar ilmu di kelas.

Mengemukakan ketidaknyaman dirinya dalam mencar ilmu di sekolah.
Toleransi:
Sikap dan  tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
Tidak mengganggu sahabat yang berlainan agama dalam beribadah.
Menjaga hak sahabat yang berbeda agama untuk melaksanakan fatwa agamanya.
Mau bertegur sapa dengan sahabat yang berbeda pendapat.
Menghargai pendapat yang berbeda sebagai sesuatu yang alami dan insani.
Membantu sahabat yang mengalami kesulitan walaupun berbeda dalam agama, suku, dan etnis.
Bekerja sama dengan sahabat yang berbeda agama, suku, dan etnis dalam kegiatan-kegiatan kelas dan sekolah.
Menerima pendapat sahabat yang berbeda dari pendapat dirinya.
Bersahabat dengan sahabat yang berbeda pendapat.
Disiplin:
Tindakan yang memperlihatkan sikap tertib dan patuh pada banyak sekali ketentuan dan peraturan.


Datang ke sekolah dan masuk kelas pada waktunya.
Menyelesaikan kiprah pada waktunya.
Melaksanakan tugas-tugas kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
Saling menjaga dengan sahabat biar semua tugas-tugas kelas terealisasi dengan baik.
Duduk pada tempat yang telah ditetapkan.
Selalu mengajak sahabat menjaga ketertiban kelas.
Menaati peraturan sekolah dan kelas.
Mengingatkan sahabat yang melanggar peraturan dengan kata-kata sopan dan tidak menyinggung.
Berpakaian rapi.
Berpakaian sopan dan rapi.
Mematuhi aturan permainan.
Mematuhi aturan sekolah.
Kerja keras:
Perilaku yang memperlihatkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi banyak sekali kendala belajar, tugas, dan menuntaskan kiprah dengan sebaik-baiknya.

Mengerjakan semua tugas  kelas  dengan sungguh-sungguh.
Mengerjakaan kiprah dengan teliti dan rapi.
Mencari warta dari sumber di luar buku pelajaran.
Mencari warta dari sumber-sumber di luar sekolah.
Menyelesaikan PR pada waktunya.
Mengerjakan tugas-tugas dari guru pada waktunya.
Menggunakan sebagian besar waktu di kelas untuk belajar.
Fokus pada tugas-tugas yang diberikan guru di kelas. 
Mencatat dengan sungguh-sungguh sesuatu yang ditugaskan guru.
Mencatat dengan sungguh-sungguh sesuatu yang dibaca, diamati, dan didengar untuk kegiatan kelas.
Kreatif:
Berpikir dan melaksanakan sesuatu yang  menghasilkan cara atau hasil gres berdasarkan  sesuatu yang telah dimiliki.
Membuat suatu karya dari materi yang tersedia di kelas.
Membuat banyak sekali kalimat gres dari sebuah kata.
Mengusulkan suatu kegiatan gres di kelas.
Bertanya perihal sesuatu yang berkenaan dengan pelajaran tetapi di luar cakupam materi pelajaran.
Menyatakan perasaannya dalam gambar, seni, bentuk-bentuk komunikasi ekspresi dan tulis.
Membuat karya tulis perihal hal gres tapi terkait dengan materi pelajaran.
Melakukan tindakan-tindakan untuk membuat kelas menjadi sesuatu yang nyaman. 
Melakukan penghijauan atau penyegaran halaman sekolah.
Mandiri:
Sikap dan prilaku yang tidak gampang tergantung pada orang lain dalam menuntaskan tugas-tugas.
Melakukan sendiri kiprah kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
Mencari sumber untuk menuntaskan kiprah sekolah tanpa pemberian pustakawan sekolah.
Mengerjakan PR tanpa memalsukan pekerjaan temannya.
Mengerjakan PR tanpa memalsukan pekerjaan temannya.
Demokratis:
Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama  hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

Menerima  ketua kelas terpilih menurut bunyi terbanyak.

Membiasakan diri bermusyawarah dengan teman-teman.
Memberikan bunyi dalam pemilihan di kelas dan sekolah.

Menerima kekalahan dalam pemilihan dengan ikhlas.
Mengemukakan pikiran perihal teman-teman sekelas.
Mengemukakan pendapat perihal sahabat yang jadi pemimpinnya.
Ikut membantu melaksanakan jadwal ketua kelas.

Memberi kesempatan kepada sahabat yang menjadi pemimpinnya untuk bekerja.
Menerima isyarat dari ketua kelas, ketua kelompok belajar, dan OSIS.

Melaksanakan kegiatan yang dirancang oleh sahabat yang menjadi pemimpinnya.
Rasa ingin tahu:
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar.

Bertanya kepada guru dan sahabat perihal materi pelajaran.
Bertanya atau membaca sumber di luar buku teks perihal materi yang terkait dengan pelajaran. 
Bertanya kepada sesuatu perihal tanda-tanda alam yang gres terjadi.
Membaca atau mendiskusikan tanda-tanda alam yang gres terjadi.
Bertanya kepada guru perihal sesuatu yang didengar dari radio atau televisi.
Bertanya perihal beberapa kejadian alam, sosial, budaya, ekonomi, politik, teknologi yang gres didengar.
Bertanya perihal banyak sekali kejadian yang dibaca dari media cetak.
Bertanya  tentang sesuatu yang terkait dengan materi pelajaran tetapi di luar yang dibahas di kelas.
Semangat kebangsaan:
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

Turut serta dalam upacara peringatan hari hero dan proklamasi kemerdekaan.

Turut serta dalam panitia peringatan hari hero dan proklamasi kemerdekaan.
Menggunakan bahasa Indonesia ketika ada sahabat dari suku lain.

Menggunakan bahasa Indonesia ketika berbicara di kelas.
Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu-lagu wajib.

Menyanyikan lagu-lagu perjuangan.
Mengagumi banyaknya keragaman bahasa di Indonesia.

Menyukai banyak sekali upacara adat di nusantara.
Mengakui persamaan hak dan kewajiban antara dirinya dan sahabat sebangsa dari suku, etnis, budaya lain.

Bekerja sama dengan sahabat dari suku, etnis, budaya lain menurut persamaan hak dan kewajiban.
Membaca buku-buku mengenai suku bangsa dan etnis yang berjuang bersama dalam mempertahankan kemerdekaan.
Menyadari bahwa setiap usaha mempertahankan kemerdekaan dilakukan bersama oleh banyak sekali suku, etnis yang ada di Indonesia.
Cinta tanah air:
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang memperlihatkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan  yang tinggi terhadap bahasa,  lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

Mengagumi keunggulan geografis dan kesuburan tanah wilayah Indonesia.
Mengagumi posisi geografis wilayah Indonesia dalam perhubungan bahari dan udara dengan negara lain.
Menyenangi keragaman budaya dan seni di Indonesia.
Mengagumi kekayaan budaya dan seni di Indonesia.
Menyenangi keragaman suku bangsa dan bahasa kawasan yang dimiliki Indonesia.
Mengagumi keragaman suku, etnis, dan bahasa sebagai keunggulan yang hadir di wilayah negara Indonesia.
Mengagumi keragaman hasil-hasil pertanian, perikanan, flora, dan fauna Indonesia.
Mengagumi sumbangan produk pertanian, perikanan, flora, dan fauna Indonesia bagi dunia.
Mengagumi kekayaan hutan Indonesia.
Mengagumi kiprah hutan Indonesia bagi dunia.
Mengagumi bahari serta kiprahnya dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Mengagumi kiprah bahari dan hasil bahari Indonesia bagi bangsa-bangsa di dunia.
Menghargai prestasi:
 Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang mempunyai kegunaan bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain.

Mengerjakan kiprah dari guru  dengan sebaik-baiknya.
Rajin mencar ilmu untuk berprestasi tinggi.
Berlatih keras untuk berprestasi dalam olah raga dan kesenian.
Berlatih keras untuk menjadi pemenang dalam banyak sekali kegiatan olah raga dan kesenian di sekolah.
Hormat kepada sesuatu yang sudah dilakukan guru, kepala sekolah, dan personalia sekolah lain.
Menghargai kerja keras guru, kepala sekolah, dan personalia lain.
Menceritakan prestasi yang dicapai orang tua.
Menghargai upaya orang renta untuk mengembangkan banyak sekali potensi dirinya melalui pendidikan dan kegiatan lain.
Menghargai hasil kerja pemimpin di masyarakat sekitarnya.
Menghargai hasil kerja pemimpin dalam menyejahterakan masyarakat dan bangsa.
Menghargai tradisi dan hasil karya masyarakat di sekitarnya.
Menghargai temuan-temuan yang telah dihasilkan insan dalam bidang ilmu, teknologi, sosial, budaya, dan seni.
Bersahabat/ komunikatif:
Tindakan yang memperlihatkan rasa bahagia berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

Bekerja sama dalam kelompok di kelas.

Memberikan pendapat dalam kerja kelompok di kelas.
Berbicara dengan sahabat sekelas.
Memberi dan mendengarkan pendapat dalam diskusi kelas.
Bergaul dengan sahabat sekelas ketika istirahat.
Aktif dalam kegiatan sosial dan budaya kelas.
Bergaul dengan sahabat lain kelas.
Aktif dalam kegiatan organisasi di sekolah.
Aktif dalam kegiatan sosial dan budaya sekolah.
Berbicara dengan guru, kepala sekolah, dan personalia sekolah lainnya.
Berbicara dengan guru, kepala sekolah, dan personalia sekolah lainnya.
Cinta damai:
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menimbulkan orang lain merasa bahagia dan kondusif atas kehadiran dirinya
Tidak memakai kekuatan fisik dalam berselisih dengan teman.

Mendamaikan sahabat yang sedang berselisih.
Berbicara dengan kata-kata yang tidak mengundang amarah teman.

Menggunakan kata-kata yang menyejukkan emosi sahabat yang sedang marah.
Tidak mengambil barang teman.

Ikut menjaga keamanan barang-barang di kelas.
Mengucapkan salam atau selamat pagi/siang/sore ketika bertemu sahabat untuk pertama kali pada hari itu.
Menjaga keselamatan sahabat di kelas/sekolah dari perbuatan jahil yang merusak.
Gemar membaca:
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca banyak sekali bacaan yang memperlihatkan kebajikan bagi dirinya.


Membaca buku atau goresan pena yang diwajibkan guru.
Membaca buku dan goresan pena yang terkait dengan mata pelajaran.

Membaca  buku-buku cerita  yang ada di perpustakaan sekolah.

Mencari materi bacaan dari perpustakaan daerah.
Membaca koran atau majalah dinding.
Membaca buku novel dan dongeng pendek.
Membaca buku yang ada di rumah perihal flora, fauna, dan alam.
Membaca buku atau tulisan  tentang alam, sosial, budaya, seni, dan teknologi.
Peduli sosial:
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi pemberian kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

Membagi masakan dengan teman.
Mengunjungi rumah yatim dan orang jompo.
Berterima kasih kepada petugas kebersihan sekolah.
Menghormati petugas-petugas sekolah.
Meminjamkan alat kepada sahabat yang tidak membawa atau tidak punya.
Mmbantu sahabat yang sedang memerlukan bantuan.
Mengumpulkan uang dan barang untuk korban peristiwa alam.
Menyumbang darah untuk PMI.
Peduli lingkungan:
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
Buang air besar dan air kecil di WC.
Membersihkan WC.
Membuang sampah di tempatnya.
Membersihkan tempat sampah.
Membersihkan halaman sekolah.
Membersihkan lingkungan sekolah.
Tidak memetik bunga di taman sekolah.
Memperindah kelas dan sekolah dengan tanaman.
Tidak menginjak
rumput di taman sekolah.
Ikut memelihara taman di halaman sekolah.
Menjaga kebersihan rumah
Ikut dalam kegiatan menjaga kebersihan lingkungan

2.       KETERKAITAN NILAI, JENJANG KELAS DAN  INDIKATOR UNTUK Sekolah Menengah Pertama – SMA
NILAI
INDIKATOR
KELAS7 – 9
KELAS  10- 12
Religius:
Sikap dan sikap yang patuh dalam melaksanakan fatwa agama  yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Mengagumi kebesaran Tuhan melalui kemampuan insan dalam melaksanakan sinkronisasi antara aspek fisik dengan aspek kejiwaan.
Mensyukuri keunggulanmanusia sebagai makhluk pencipta dan penguasa dibandingkan makhluk lain
Mengagumi kebesaran Tuhan alasannya yaitu kemampuan dirinya untuk hidup sebagai anggota masyarakat.
Bersyukur kepada Tuhan alasannya yaitu menjadi warga  bangsa Indonesia.
Mengagumi kekuasaan Tuhan yang telah membuat banyak sekali alam semesta.
Merasakan kekuasaan Tuhan yang telah membuat banyak sekali keteraturan di alam semesta.
Mengagumi kebesaran Tuhan alasannya yaitu adanya agama yang menjadi sumber keteraturan hidup masyarakat.
Merasakan kebesaran Tuhan dengan keberagaman agama yang ada di dunia.
Mengagumi kebesaran Tuhan melalui banyak sekali pokok bahasan dalam banyak sekali mata pelajaran.
Mengagumi kebesaran Tuhan melalui banyak sekali pokok bahasan dalam banyak sekali mata pelajaran.
Jujur:
Perilaku yang didasarkan pada upaya menimbulkan dirinya sebagai orang yang selalu sanggup diandalkan dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Tidak menyontek ataupun  menjadi plagiat dalam mengerjakan setiap tugas.
Melaksanakan kiprah sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di sekolah.
Mengemukakan pendapat tanpa ragu perihal suatu pokok diskusi.
Menyebutkan secara tegas keunggulan dan kelemahan suatu pokok bahasan.
Mengemukakan rasa bahagia atau tidak bahagia terhadap pelajaran.
Mau bercerita perihal permasalahan dirinya dalam mendapatkan pendapat temannya.
Menyatakan sikap terhadap suatu materi diskusi kelas.
Mengemukakan pendapat perihal sesuatu sesuai dengan yang diyakininya.
Membayar barang yang dibeli di toko sekolah dengan jujur.
Membayar barang yang dibeli dengan jujur.
Mengembalikan barang yang dipinjam atau ditemukan di tempat umum.
Mengembalikan barang yang dipinjam atau ditemukan di tempat umum.
Toleransi:
Sikap dan  tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
Tidak menggangu sahabat yang berbeda pendapat.
Memberi kesempatan kepada sahabat untuk berbeda pendapat.
Menghormati sahabat yang berbeda adat-istiadatnya.
Bersahabat dengan sahabat lain tanpa membedakan agama, suku, dan etnis
Bersahabat dengan sahabat dari kelas lain.
Mau mendengarkan pendapat yang dikemukakan sahabat perihal budayanya.
Mau mendapatkan pendapat yang berbeda dari sahabat sekelas.
Disiplin:
Tindakan yang memperlihatkan sikap tertib dan patuh pada banyak sekali ketentuan dan peraturan.


Selalu tertib dalam melaksanakan tugas-tugas kebersihan sekolah.
Selalu teliti dan tertib dalam mengerjakan tugas.
Tertib dalam berbahasa ekspresi dan tulis.
Tertib dalam menerapkan kaidah-kaidah tata tulis dalam sebuah tulisan.
Patuh dalam menjalankan ketetapan-ketetapan organisasi  peserta didik.
Menaati peosedur kerja laboratorium dan mekanisme pengamatan permasalahan sosial.
Menaati aturan berbicara yang ditentukan dalam sebuah diskusi kelas.
Mematuhi jadwal mencar ilmu yang telah ditetapkan sendiri.
Tertib dalam menerapkan aturan penulisan untuk karya tulis.
Tertib dalam menerapkan aturan penulisan untuk karya tulis ilmiah.
Kerja keras:
Perilaku yang memperlihatkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi banyak sekali kendala belajar, tugas, dan menuntaskan kiprah dengan sebaik-baiknya.
Mengerjakan semua tugas  kelas  selesai dengan baik pada waktu yang telah ditetapkan.
Mengerjakaan kiprah dengan teliti dan rapi.
Tidak frustasi dalam menghadapi kesulitan dalam belajar.
Menggunakan waktu secara efektif untuk menuntaskan tugas-tugas di kelas dan luar kelas.
Selalu fokus pada pelajaran.
Selalu berusaha untuk mencari warta perihal materi pelajaran dari banyak sekali sumber.
Kreatif:
Berpikir dan melaksanakan sesuatu yang  menghasilkan cara atau hasil gres dari yang telah dimiliki.
Mengajukan pendapat yang berkenaan dengan suatu pokok bahasan.
Mengajukan suatu pikiran gres perihal suatu pokok bahasan.
Bertanya mengenai penerapan suatu hukum/teori/prinsip dari materi lain ke materi yang sedang dipelajari.

Menerapkan hukum/teori/prinsip yang sedang dipelajari dalam aspek kehidupan masyarakat.
Mandiri:
Sikap dan prilaku yang tidak gampang tergantung pada orang lain dalam menuntaskan tugas-tugas.

Melakukan sendiri kiprah kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
Mencari sumber di perpustakaan untuk menuntaskan kiprah sekolah tanpa pemberian pustakawan.
Mencari sendiri di kamus terjemahan kata bahasa asing  untuk  bahasa Indonesia atau sebaliknya.
Menerjemahkan sendiri kalimat bahasa Indonesia ke bahasa abnormal atau sebaliknya.
Demokratis:
Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama  hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
Memilih ketua kelompok menurut bunyi terbanyak.
Membiasakan diri bermusyawarah dengan teman-teman.
Memberikan bunyi dalam pemilihan di kelas dan sekolah.
Menerima kekalahan dalam pemilihan dengan ikhlas.
Mengemukakan pikiran perihal teman-teman sekelas.
Mengemukakan pendapat perihal sahabat yang menjadi pemimpinnya.
Ikut membantu melaksanakan jadwal ketua kelas.
Memberi kesempatan kepada sahabat yang menjadi pemimpinnya untuk bekerja.
Rasa ingin tahu:
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang  dipelajari, dilihat, dan didengar.
Bertanya kepada guru dan sahabat perihal materi pelajaran.
Bertanya atau membaca sumber di luar buku teks perihal materi yang terkait dengan pelajaran. 
Bertanya kepada sesuatu perihal tanda-tanda alam yang gres terjadi.
Membaca atau mendiskusikan tanda-tanda alam yang gres terjadi.
Bertanya kepada guru perihal sesuatu yang didengar dari ibu, bapak, teman, radio, atau televise.
Membaca atau mendiskusikan beberapa kejadian alam, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan teknologi yang gres didengar.
Semangat kebangsaan:
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

Turut serta dalam upacara peringatan hari hero dan proklamasi kemerdekaan.
Turut serta dalam panitia peringatan hari hero dan
proklamasi kemerdekaan.
Mengemukakan pikiran dan sikap mengenai bahaya dari negara lain terhadap bangsa dan negara Indonesia.
Mengemukakan pikiran dan sikap terhadap kontradiksi antara bangsa Indonesia dengan negara lain.
Mengemukakan sikap dan tindakan yang akan dilakukan mengenai relasi antara bangsa Indonesia dengan negara bekas penjajah Indonesia.
Mengemukakan sikap dan tindakan mengenai relasi Indonesia dengan negara-negara lain dalam dilema politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Cinta tanah air:
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang memperlihatkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan  yang tinggi terhadap bahasa,  lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

Menyenangi keunggulan geografis dan kesuburan tanah wilayah Indonesia.
Mengemukakan sikap mengenai kondisi geografis Indonesia.
Menyenangi keragaman budaya dan seni di Indonesia.
Mengemukakan sikap dan kepedulian terhadap keberagaman budaya dan seni di Indonesia.
Menyenangi keberagaman suku bangsa dan bahasa kawasan yang dimiliki Indonesia.
Mengemukakan sikap dan kepedulian terhadap kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Mengagumi keberagaman hasil-hasil pertanian, perikanan, flora, dan fauna Indonesia.
Rasa besar hati dan peduli terhadap banyak sekali unggulan produk Indonesia dalam pertanian, perikanan, flora, dan fauna.
Mengagumi dan menyenangi produk, industri, dan teknologi yang dihasilkan bangsa Indonesia
Rasa besar hati atas banyak sekali produk unggulan bangsa Indonesia di bidang industri dan teknologi.
Menghargai prestasi:
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang mempunyai kegunaan bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain.

Mengerjakan kiprah dari guru  dengan sebaik-baiknya.
Rajin mencar ilmu untuk berprestasi tinggi.
Berlatih keras untuk berprestasi dalam olah raga dan kesenian.
Berlatih keras untuk menjadi pemenang dalam banyak sekali kegiatan olah raga dan kesenian di sekolah.
Hormat kepada sesuatu yang sudah dilakukan guru, kepala sekolah, dan personalia sekolah lain.
Menghargai kerja keras guru, kepala sekolah, dan personalia lainnya.
Menceritakan prestasi yang dicapai orang tua.
Menghargai upaya orangtua untuk mengembangkan banyak sekali potensi dirinya melalui pendidikan dan kegiatan lain.
Menghargai hasil kerja pemimpin di masyarakat sekitarnya.
Menghargai hasil kerja pemimpin dalam mensejahteraan kesejahteraan masyarakat dan bangsa.
Menghargai tradisi dan hasil karya masyarakat di sekitarnya.
Menghargai temuan-temuan yang telah dihasilkan insan dalam bidang ilmu, teknologi, sosial, budaya, dan seni.
Bersahabat/ komunikatif:
Tindakan yang memperlihatkan rasa bahagia berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain

Bekerja sama dalam kelompok di kelas.
Memberikan pendapat dalam kerja kelompok di kelas.
Berbicara dengan sahabat sekelas.
Memberi dan mendengarkan pendapat dalam diskusi kelas.
Bergaul dengan sahabat sekelas ketika istirahat.
Aktif dalam kegiatan sosial dan budaya kelas.
Bergaul dengan sahabat lain kelas.
Aktif dalam kegiatan organisasi di sekolah.
Aktif dalam kegiatan sosial dan budaya sekolah.
Berbicara dengan guru, kepala sekolah, dan personalia sekolah lainnya.
Berbicara dengan guru, kepala sekolah, dan personalia sekolah lainnya.
Cinta damai:
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menimbulkan orang lain merasa bahagia dan kondusif atas kehadiran dirinya.
Melindungi sahabat dari bahaya fisik.
Ikut serta dalam banyak sekali kegiatan cinta damai.
Berupaya mempererat pertemanan.
Berkomunikasi dengan teman-teman setanah air.
Ikut berpartisipasi dalam sistem keamanan sekolah.
Ikut berpartisipasi dalam menjaga keamanan sekolah.
Gemar membaca:
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca banyak sekali bacaan yang memperlihatkan kebajikan bagi dirinya.

Membaca buku atau goresan pena keilmuan, sastra, seni, budaya, teknologi, dan humaniora.

Membaca koran/majalah dinding.
Membaca buku atau goresan pena keilmuan, sastra, seni, budaya, teknologi, dan humaniora.

Membaca buku atau tulisan  tentang alam, sosial, budaya, seni, dan teknologi.

Membaca koran.
Peduli sosial:
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi pemberian bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
Ikut dalam banyak sekali kegiatan sosial.

Meminjamkan alat kepada sahabat yang tidak membawa atau tidak punya.
Merancang dan melaksanakan banyak sekali kegiatan sosial.

Menghormati petugas-petugas sekolah.

Mmbantu sahabat yang sedang memerlukan bantuan.

Menyumbang darah.
Peduli lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
Mengikuti banyak sekali kegiatan berkenaan dengan kebersihan, keindahan, dan pemeliharaan lingkungan.
Merencanakan dan melaksanakan banyak sekali kegiatan pencegahan kerusakan lingkungan.



DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.
http://www.pendidikankarakter.com/peran-pendidikan-karakter-dalam-melengkapi-kepribadian/ 
http://www.pendidikankarakter.com/kurikulum-pendidikan-karakter/ 
http://www.pendidikankarakter.com/peran-pola-asuh-dalam-membentuk-karakter-anak/ 
http://www.pendidikankarakter.com/membangun-karakter-sejak-pendidikan-anak-usia-dini/



Sumber http://www.rijal09.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)