Memahami Metode Ceramah dalam Pembelajaran || Metode ceramah yaitu suatu bentuk penyajian materi pelajaran yang dilakukan oleh guru dengan penuturan atau klarifikasi oleh guru dengan penuturan atau klarifikasi verbal secara pribadi terhadap siswa. Metode ceramah berbentuk klarifikasi konsep, prinsip dan fakta atau dengan kata lain siswa mendengarkan dengan teliti serta mencatat pokok penting yang diajarkan oleh guru.
Demikian hidangan info mengenai Memahami Metode Ceramah dalam Pembelajaran yang sanggup disajikan pada kesempatan ini.
Metode ceramah merupakan metode yang hingga ketika ini sering digu-nakan oleh setiap guru atau instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru atau pun siswa. Guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melaksanakan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan mencar ilmu manakala ada guru yang menawarkan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses mencar ilmu dan tidak ada guru berarti tidak ada belajar. Metode ceramah merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan taktik pembelajaran ekspositori.
Guru biasanya menggunakan metode ceramah jikalau mempunyai tujuan supaya siswa mendapat pelajaran atau info tertentu. Metode ini masuk akal digunakan jikalau sekolahnya tidak mempunyai materi bacaan materi yang diperlajari. Karena jumlah siswa biasanya banyak sehingga susah jikalau menggunakan metode lain kecuali ceramah dalam menjangkau semuanya.
Ada tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yakni persiapan, pelaksanaan dan kesimpulan. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah:
Tahap Persiapan; Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah:
Tahap Persiapan; Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah:
- Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
- Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.
- Mempersiapkan alat bantu.
- Langkah Pembukaan. Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukan oleh langkah ini.
- Langkah Penyajian. Tahap penyajian yaitu tahap penyampaian materi pembelajaran de-ngan cara bertutur. Agar ceramah berkualitas sebagai metode pembe-lajaran, maka guru harus menjaga perhatian siswa biar tetap terarah pada materi pembelajaran yang sedang disampaikan.
- Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah. Ceramah harus ditutup dengan ringkasan pokok-pokok matar biar materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang memungkinkan siswa tetap mengingat materi pembelajaran.
- Ceramah merupakan metode yang ’murah’ dan ’mudah’ untuk dilakukan. Murah dalam arti proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode yang lain menyerupai demonstrasi atau peragaan. Sedangkan mudah, memang ceramah hanya mengandalkan bunyi guru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.
- Ceramah sanggup menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi pelajaran yang banyak sanggup dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat.
- Ceramah sanggup menawarkan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Artinya, guru sanggup mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
- Melalui ceramah, guru sanggup mengontrol keadaan kelas, oleh lantaran sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang menawarkan ceramah.
- Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah sanggup diatur menjadi lebih sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam, atau tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa sanggup menempati kawasan duduk untuk mendengarkan guru, maka ceramah sudah sanggup dilakukan.
- Materi yang sanggup dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang kelemahan yang paling dominan, alasannya yaitu apa yang diberikan guru yaitu apa yang dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa yang dikuasai guru.
- Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan sanggup menjadikan terjadinya verbalisme.
- Guru yang kurang mempunyai kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan. Sering terjadi, walau pun secara fisik siswa ada di dalam kelas, namun secara mental siswa sa-ma sekali tidak mengikuti jalannya proses pembelajaran; pikirannya melayang ke mana-mana, atau siswa mengantuk, oleh lantaran gaya bertutur guru tidak menarik.
- Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun ketika siswa diberi kesempatan untuk bertanya, dan tidak ada seorang pun yang bertanya, semua itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham.
Semoga Bermanfaat !!!
Sumber http://www.tozsugianto.com/
EmoticonEmoticon