Ahmad Budi Cahyanto, itulah nama lengkapnya dan sekarang begitu terkenal sebab insiden yang sangat keji. Sebelum insiden yang mengemparkan dunia pendidikan ini terjadi, tidak banyak orang yang mengenalnya.
Ahmad Budi Cahyanto, laki-laki 27 tahun itu diketahui alumnus salah satu Perguruan Tinggi ternama di Malang Jawa Timur. Selana menjadi mahasiswa, ia tercatat sebagai penggerak Himpunan Mahasiswa Islam (HM) bahkan sempat menjadi Ketua Komisariat HMI di kampusnya. Budi yang penghobi seni itu juga penggerak Lembaga Seni Mahasiswa Islam (LSMI) yag diketahui sebagai sebuah kelompok seni di bawah naungan HMI Cabang Malang.
Setelah lulus kuliah, Budi kebali ke kampung halamannya di Madura. Sebagai seorang yang mempunyai legalitas guru, Ahmad Budi Cahyanto mengabdikan diri sebagai Guru Honorer mata pelajaran Seni Budaya di Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Trojun Kabupaten Sampang Madura. Hanya dengan mendapatkan honorariun sebesar Rp. 400.000,- per bulan, tidak menyurutkan langkahnya untuk tetap menjadi guru yang baik, tegas dan disiplin serta tetap lapang dada dalam pengabdiannya.Ahmad Budi Cahyanto bahkan semakin bersemangat sehabis setahun kemudian mempersunting Sianit Shinta sebagai istrinya yang sekarang tengah mengandung buah cintanya memasuki bulan ke 4.
Ketika semangat dedikasi tengah berkobar dan kebahagiaan begitu bersinar dalam keluarga kecilnya, takdir berkata lain, ia tewas di tangan siswanya sendiri dalam sebuah insiden di sekolah daerah mengabdinya pada hari Kamis tanggal 1 Februari 2018.
Selamat Jalan Pak Budi .... almarhum Guru Inspiratif Ahmad Budi Cahyanto, jasa, dedikasi dan teladanmu tidak akan kami lupakan.
Sumber http://www.tozsugianto.com/
EmoticonEmoticon