Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) menyelenggarakan Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) ke 5 di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau. Tepatnya di Hotel Mewah Pacific Palace Batam, perhelatan akbar ini akan berlangsung tanggal 2 - 4 Februari 2018.
Konkernas tersebut akan dihadiri oleh para Utusan PGRI Provinsi dan Kabupaten/Kota bahkan Kecamatan dari 34 Provinsi di Indonesia atau kurang lebih sekitar 3.000 orang guru.
Pada tanggal 2 Februari 2018, Konkernas PGRI ke 5 telah dibuka secara resmi oleh Menteri dalam Negeri (Mendagri) Cahyo Kumolo, turut hadir pula dalam program tersebut Gubernur Kepulauan Riau, Ketua DPRD Kepulauan Riau, Walikota Batam atas ajakan Ketua Umum PB PGRI, PGRI Kepulauan Riau dan PGRI Kota Batam. Secara simbolis program dibuka dengan Pemukulan Gong.
Ketua Umum PB PGRI Dr. Unifah Rosyidi dalam sambutannya memberikan bahwa PGRI merupakan kekuatan moral intelektual bangsa yang menekankan profesionalisme, semangat pengabdian, dan kecintaan terhadap profesi, bersifat inklusif, serta menjaga adat profesi sebagai tata laris dalam melakukan tugas. Satu hal khusus disampaikan Ketua Umum PB PGRI kepada Mendagri dan Gubernur Kepulauan Riau bahwa hendaknya kebijakan pemerintah terkait pengangkatan guru lebih diprioritaskan untuk para guru GTT (Guru Tidak Tetap) dan guru-guru yang berada di tempat 3T (Terdepan, Terluar, Terpencil) yang telah usang mengabdi dan memenuhi kualifikasi dan kompetensi berbasis meritokrasi.
Dalam sambutannya ketika membuka acara, Mendagri Cahyo Kumolo memberikan beberapa hal:
Konkernas tersebut akan dihadiri oleh para Utusan PGRI Provinsi dan Kabupaten/Kota bahkan Kecamatan dari 34 Provinsi di Indonesia atau kurang lebih sekitar 3.000 orang guru.
Pada tanggal 2 Februari 2018, Konkernas PGRI ke 5 telah dibuka secara resmi oleh Menteri dalam Negeri (Mendagri) Cahyo Kumolo, turut hadir pula dalam program tersebut Gubernur Kepulauan Riau, Ketua DPRD Kepulauan Riau, Walikota Batam atas ajakan Ketua Umum PB PGRI, PGRI Kepulauan Riau dan PGRI Kota Batam. Secara simbolis program dibuka dengan Pemukulan Gong.
Ketua Umum PB PGRI Dr. Unifah Rosyidi dalam sambutannya memberikan bahwa PGRI merupakan kekuatan moral intelektual bangsa yang menekankan profesionalisme, semangat pengabdian, dan kecintaan terhadap profesi, bersifat inklusif, serta menjaga adat profesi sebagai tata laris dalam melakukan tugas. Satu hal khusus disampaikan Ketua Umum PB PGRI kepada Mendagri dan Gubernur Kepulauan Riau bahwa hendaknya kebijakan pemerintah terkait pengangkatan guru lebih diprioritaskan untuk para guru GTT (Guru Tidak Tetap) dan guru-guru yang berada di tempat 3T (Terdepan, Terluar, Terpencil) yang telah usang mengabdi dan memenuhi kualifikasi dan kompetensi berbasis meritokrasi.
Dalam sambutannya ketika membuka acara, Mendagri Cahyo Kumolo memberikan beberapa hal:
- Agar terlihat menyerupai apa kualitas mengajarnya, guru harus sanggup memberikan konsep yang bisa dipahami oleh penerima didik. Apalagi setiap insan harus mempunyai imajinasi dan harapan yang jelas. Kalau sudah mempunyai kualitas, maka ia akan punya persepsi serta gagasan sehingga bisa membuat ideologi yang baru.
- Bangsa ini menghadapi banyak ancaman. Di antara bahaya bangsa ini ialah radikalisme dan narkoba. Maka, dalam pengajaran guru harus mengimpelentasikan sila-sila Pancasila semoga belum dewasa terjaga dari pemikiran yang menyimpang. Apa pun mata pelajarannya. Guru juga mengawasi lingkungan sekolah dan rumah dari bahaya t3r0ris dan narkoba, dan mengorganisir orang bau tanah untuk membina belum dewasa dengan baik.
- Guru harus berani menolak jikalau ada pejabat tempat atau siapa pun yang memberikan jabatan kepala sekolah dengan keharusan membayar.
- Kunci kemajuan bangsa ialah mutu pendidikan, dan kunci pendidikan ialah kualitas pendidik dan tenaga kependidikan. Akan tetapi, kesejahteraan guru belum memadai. “Pada ketika pembahasan RAPBD, mohon disisihkan untuk guru alasannya ialah guru merupakan tanggung jawab sentra dan daerah.
- Menjelang tahun politik 2018-2019 ini, guru harus mendorong kesadaran siswa untuk memakai hak pilih dengan baik dan menolak politik uang sekecil apa pun.
- Mendagri berterima kasih kepada guru-guru.
Selamat ber-Konkernas para guru !!!
- Hidup Guuru ....
- Hidup PGRI .....
- Solidaritas ... YES !!!
Sumber http://www.tozsugianto.com/
EmoticonEmoticon