Wednesday, February 1, 2017

√ Dongeng Isra Miraj Nabi Muhammad Saw Lengkap Dan Hikmahnya

Isra Miraj adalah perjalanan malam hari Rasulullah Nabi Muhammad Saw dari Masjidil Haram (Mekah) ke Masjidil Al Aqsa (Yerusalem-Palestina/Israel), kemudian dilanjutkan menuju langit ke Sidratul Muntaha dengan tujuan mendapatkan wahyu Allah Swt. Ada banyak arti, makna dan pesan yang tersirat dari kejadian Isra Mi'raj. Simak sejarah lengkapnya!

Peristiwa Isra Mi'raj secara singkat sanggup diceritakan sebagai berikut. Suatu malam, Rasulullah Nabi Muhammad Saw didatangi malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil. Lantas, Rasulullah dibawa ke sumur zamzam.

Di sana, malaikat Jibril membelah dada nabi Muhammad Saw dan mensucikan hatinya memakai air zam-zam. Setelah itu, baginda Muhammad Saw disiapkan kendaraan yang sanggup berlari secepat kilat berjulukan buroq.


Diceritakan, bentuk buroq berwarna putih, lebih besar dari keledai tapi lebih rendah dari baghal. Kendaraan buraq juga terdapat pelana dan kendali sebagaimana kuda.

Dalam perjalanan dari Masjidil Haram menuju Masjidil Al-Aqsa, Muhammad Saw ditemani Malaikat Jibril pada bab kanan dan Mikail menemaninya di sebelah kiri. Mereka melaju mengarungi alam indah ciptaan Allah Swt pada malam hari yang penuh dengan keajaiban dan hikmah.

Banyak kejadian terjadi sepanjang perjalanan rasulullah Muhammad Saw. Salah satu kisah yang acapkali diceritakan, antara lain Jin Ifrit yang berusaha mengejar dan mencelakai nabi.

perjalanan malam hari Rasulullah Nabi Muhammad Saw dari Masjidil Haram  √ Kisah Isra Miraj Nabi Muhammad Saw Lengkap dan Hikmahnya
Bentuk Masjidil Aqsa di Yerusalem sekarang, lokasi Muhammad Saw naik ke langit

Ada yang bilang Jin Ifrit membawa obor. Ada pula yang bilang bangsa mistik itu mengejar nabi dengan semburan api. Lantas Jibril mengajari nabi untuk membaca doa.

Sontak, Jin Ifrit terjungkal jatuh dan terbakar apinya sendiri. Ada pula kejadian nabi melihat sekelompok kaum yang menghantamkan kerikil besar ke bab kepala sendiri hingga hancur dan kejadian itu berulang kali. Jibril menjelaskan bila mereka yaitu insan yang berat melaksanakan shalat.

Rasulullah juga melihat sekelompok orang yang menentukan makan daging busuk ketimbang daging masak segar. Malaikat Jibril pun menjawab bahwa mereka yaitu orang-orang yang semasa hidup di dunia melaksanakan zina, selingkuh. Padahal, mereka sudah punya suami atau istri yang sah secara agama maupun negara.

Kisah perjalanan Isra Mi'raj sebenarnya lebih lengkap dengan banyak peristiwa-peristiwa yang sanggup dipetik hikmahnya, tetapi Islamcendekia.com menyajikannya secara singkat supaya gampang dipahami dan dicerna.

Sesampainya di Baitul Maqdis atau Al Aqsho, ia turun dari kendaraan kilat berjulukan buraq dan mengikatnya di sisi pintu masjid. Rasul pun masuk untuk menunaikan sholat dua rekaat.

Di sana, ternyata ada para nabi as. Shalat pun karenanya diimami oleh rasulullah saw atas bimbingan Jibril. Beliau lah, Kanjeng Nabi Muhammad Saw yaitu imam atau pemimpin para anbiya' dan mursalin.

Setelah itu, Rasulullah saw kehausan dan meminta minum. Malaikat Jibril memberinya dua wadah berisi susu dan khamr (semacam bir, arak, ciu, anggur fermentasi yang memabukkan atau miras). Namun, Muhammad Saw menentukan susu.

Jibril berkata, "Sungguh, Engkau menentukan fitrah yaitu Islam. Kalau Engkau pilih Khamar, pasti umat Engkau akan menyimpang dan sedikit yang mengikuti syariat."

Kisah perjalanan menuju langit
Setelah kejadian isra selesai, yaitu dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kini Rasulullah saw harus melanjutkan perjalanan menuju langit yang disebut dengan mi'raj.

Bisa dikatakan, perjalanan malam (Muhammad's night journey to sky and heaven) mirip mirip wisata ke angkasa dan semesta yang dihiasi dengan taburan bintang-bintang, bulan, planet, dan galaksi.

Bedanya, perjalanan malam Muhammad Saw yaitu menunaikan kiprah spiritual untuk bertemu dengan Allah Swt untuk kemudian disampaikan kepada umatnya. Namun benar, perjalanan istimewa nabi menuju langit hingga lapis tujuh memang hadiah paling istimewa dari Tuhan yang Maha Esa kepada kekasih-Nya, Muhammad.

Kisah bertemu para nabi, nirwana dan neraka
Peristiwa penting dalam perjalanan di langit sebelum bertemu Allah, Muhammad Saw bertemu dengan Nabi Adam As di langit pertama, ketemu Nabi Isa As dan Nabi Yahya As di langit kedua, bertemu Nabi Yusuf As yang gantengnya mirip bulan di antara bintang-bintang di langit ke tiga.

Selanjutnya, Rasulullah saw bertemu dengan Nabi Idris As pada langit ke empat, Nabi Harun As di langit kelima, Nabi Musa As di langit ke enam, dan Nabi Ibrahim As di langit ketujuh.

Perjalanan di langit pertama, Nabi Muhammad Saw melihat sesuatu yang mengerikan di sebelah kiri dan hal-hal yang senang di sebelah kanan. Itu merupakan citra nirwana dan neraka.
Diceritakan, suatu dikala Kanjeng Nabi Muhammad Saw melihat orang-orang dengan perut yang besar yang dipenuhi dengan ular. Isi perut sanggup dilihat dari luar. Malaikat Jibril menjelaskan, mereka yaitu insan yang suka memakan riba.

Riba yaitu semacam bunga dalam dunia perbankan modern. Namun, riba lebih ditekankan pada rentenir yang meminjamkan dengan bunga berlebih hingga "mencekik leher" orang yang dipinjami uang. Bukan niat membantu dengan meminjami uang, tetapi justru menjebak dengan bunga untuk laba langsung semata yang sebesar-besarnya.

Muhammad Saw juga melihat pemandangan mengerikan sebagai citra neraka di mana ada orang-orang yang dagingnya dipotong-potong kemudian diminta untuk memakannya. Jibril AS pun menjelaskan, mereka yaitu orang-orang yang suka menggunjing, ghibah, menjelek-jelekkan orang lain atau "ngrasani" yang diibaratkan memakan daging saudara sendiri.

Sampai di langit 7, Nabi Ibrahim berkata. Setidaknya begini, "Kabarkanlah bahwa nirwana sungguh sangat indah tanahnya, airnya tawar dan tanawan surgawi yaitu subhanallah walhamdulillah walailahaillallah wallahuakbar."

Beliau juga berkata, "Perintahkan umatmu untuk banyak-banyak menanam tanaman surga. Tanaman nirwana yaitu (dzikir) la hawla wala quwwata illa billah."

Kisah sidratul muntaha
Sampai karenanya perjalanan panjang Muhammad Saw hingga ke Sidratul Muntaha. Gambaran di sana, terdapat sebuah pohon yang besarnya tiada terkira.

Di bawahnya, muncul sungai air jernih nan menawan di mana airnya tidak akan berubah baik bau, warna maupun rasa. Ada pula sungai susu yang putih higienis dan manis dipandang.

Ada juga sungai madu yang mengalir jernih. Di sana juga dihiasi dengan permata zamrud (semacam kerikil akik termahal). Namun, sesungguhnya citra itu tidak sanggup dilukiskan dengan kata-kata maupun deskripsi. Keindahannya jauh lebih indah dari apa yang ditulis atau dikata-katakan.

Dalam suatu riwayat, sesudah Nabi Muhammad Saw melihat nirwana dan neraka dalam perjalanan Isra' Mi'raj, maka untuk kedua kalinya ia diangkat menuju Sidratul Muntaha. Di sana, malaikat Jibril mundur sehingga baginda Rasulullah sendirian untuk bertemu, "bertatap muka" atau berjumpa dengan Sang Maha Pencipta, Allah Swt.

Di sebuah singgasana yang tidak sanggup dijelaskan dengan kalimat apapun, daerah di mana tidak seorang atau makhluk pun sanggup bangun di sana, Rasulullah Saw dan Tuhan Semesta Alam bertemu. Nabi pun seketika bersujud di hadapan-Nya.

Dalam Hadits Riwayat Muslim, kemudian Islamcendekia.com secara singkat menjelaskan, Allah memerintahkan Muhammad Saw dan umatnya untuk melaksanakan shalat 50 waktu dalam sehari semalam.

Lantas Rasul turun ke langit keenam untuk bertemu Nabi Musa. Di sana, Nabi Musa meminta supaya Muhammad Saw meminta keringanan. Baginda naik lagi bertemu Allah dan karenanya dikurangi 5 menjadi 45. Baginda pun turun lagi bertemu dengan Nabi Musa AS.

Begitu seterusnya hingga karenanya hingga sholat lima waktu. Namun, Nabi Musa masih menyarankan supaya dikurangi. Baginda Saw pun malu untuk bernegosiasi dengan Allah lagi.

Peristiwa itulah yang menjadi cikal bakal, sejarah, asal-usul munculnya hukum sholat dalam agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad. Setelah itu, ia turun kemudian naik kendaraan buraq hingga kembali ke Kota Mekah. Saat itu, fajar masih belum tiba.

Pagi harinya, ia memberitahu mukjizat agung tersebut kepada umatnya. Namun, mereka justru banyak yang mendustakan. Ada pula yang menyampaikan Muhammad sudah gila, tukang sihir atau semacamnya.

Orang pertama kali yang percaya dengan kejadian Isra' Mi'raj yaitu Abu Bakar sehingga mendapatkan gelar As Shiddiq.

Makna Isra Miraj dan hikmahnya
Ada banyak makna dan pesan yang tersirat yang sanggup dipetik dari kisah perjalanan malam (night journey) Isra Miraj. Pertama, tentu munculnya kewajiban shalat bagi setiap pemeluk agama Islam atau umat Muslim.

Meski kewajiban, sebaiknya jangan terpaksa menjalankan sholat alasannya yaitu ujungnya tidak ikhlas. Jalani shalat sebagai sebuah kecintaan kita kepada Allah Saw dan RasulNya yang sudah mendapatkan perintah untuk menunaikan sholat.

Hikmah selanjutnya, Nabi Muhammad Saw diberikan citra nirwana dan neraka sebagai jawaban bagi setiap perbuatan insan yang hidup di dunia. Orang yang baik, nirwana yaitu balasannya.

Sebaliknya, orang yang jahat, berzina, membenci orang lain, suka menggunjing, memakan riba, serakah, kejam, dan perbuatan-perbuatan tidak terpuji lainnya yaitu neraka balasannya.

Bagaimana supaya kita sanggup selamat dari siksa neraka? Muhammad sudah membawa Islam untuk kita lengkap dengan petunjuknya, Al Quran. Ikutilah petunjuk itu dengan ilmu dan pengetahuan yang cukup sehingga kita sanggup menikmati indahnya nirwana dan menghindari siksa neraka.

Namun, sebaiknya kita berbuat baik bukan alasannya yaitu nirwana dan negara, melainkan tulus dari hati yang paling dalam alasannya yaitu Allah. Dengan hati dan kesadaran yang tulus berbuat baik kepada sesama insan dan makhluk itulah, Allah secara otomatis akan menyediakan surganya kepada hamba-Nya.

Kisah Isra Miraj dalam Alquran
Peristiwa aktual perjalanan malam Isra' Mi'raj Nabi Muhammad dijelaskan dalam Alquran Surat Al Isra ayat 1. Tidak dijelaskan secara terperinci dalam surat tersebut.

Dalam Alquran, sejarah Isra Miraj hanya dituliskan, setidaknya terjemahan bahasa Indonesia begini, "Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya (baca: Muhammad) pada suatu malam dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aksa yang Kami berkahi sekelilingnya supaya Kami perlihatkan kepadanya sebagian gejala (kebesaran) Kami. Sesungguhnya, Dia yaitu Maha Mendengar dan Maha Melihat."

Itulah sejarah Isra Mi'raj Nabi Muhammad Saw lengkap yang diceritakan secara singkat, beserta dengan arti, makna dan hikmahnya yang diambil redaksi Islamcendekia.com dari kitab Al Anwaarul Bahiyyah dan Dzikrayaat wa Munaasabaat. Wallahu a'lam bishawab. (*)

Sumber : aciknadzirah.blogspot.com/search?q=kisah-isra-miraj-nabi-muhammad-saw-lengkap-dan-hikmahnya?m%3D1&ei=y95zcAhV&lc=id-ID&s=1&m=17&host=www.google.co.id&ts=1493045942&sig=AJsQQ1BSbetZ3ZhbMdMXfv_UYG8xsoobuQ

Sumber http://zulfiaditrumon.blogspot.com


EmoticonEmoticon