Saturday, February 25, 2017

√ Kiprah Simpulan Modul 6 Pjok


TUGAS AKHIR MODUL 6 PJOK

Tugas 1 : Senam
1.                  Buatlah uraian 3 gerakan dalam senam lantai sesuai dengan mekanika gerakan yang benar (Bobot 30 %)
2.                  Tuliskanlah masing-masing dari gerakan tersebut ihwal hal-hal yang perlu diperhatikan pada dikala melaksanakan dengan alasan kebenaran gerak dan keselamatan (bobot 30 %)
3.                  Buatlah tahapan-tahapan yang sanggup dilakukan untuk menguasai rangkaian gerakan senam lantai dari tiga rangkaian gerakan tersebut. (Bobot 40 %)
Jawaban :
1.                  3 gerakan dalam senam lantai sesuai dengan mekanika gerakan yang benar
1)                  Berdiri dengan Kepala (head and hand balance/headstand).
Cara melalukan gerakan bangkit dengan kepala :
·                     Sikap permulaan jongkok, kemudian membungkuk bertumpu pada dahi dan kedua tangan. Dahi dan tangan membentuk segitiga sama sisi.
·                     Angkat tungkai satu per satu bersamaan, untuk menjaga semoga tubuh tidak berguling ke depan, penggul kedepan dan punggung membusur.
·                     Berakhir pada sikap tubuh tegak, dan tungkai rapat lurus keatas.
·                     Lakukan berulang-ulang hingga, bisa melaksanakan mengangangkat kedua kaki secara bersamaan lurus keatas.
2)                  Berdiri Dengan Tangan (handstand)
Cara melalukan gerakan bangkit dengan tangan.
·                     Sikap permulaan bangkit tegak, salah satu kaki sedikit kedepan.
·                     Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu, lengan keras dan lurus, pandangan agak kedepan (atau mengarah punggung tangan), pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai depan bengkok sedangkan tungkai belakang lurus.
·                     Ayunkan tungkai belakang keatas tetap lurus, di ikuti tungkai yang lain, keraskan otot perut.
·                     Kedua tungkai rapatkan dan lurus membentuk satu garis dengan tubuh dan lengan, tubuh dijulurkan keatas.
·                     Pertahankan keseimbangan.
3)                  Guling belakang gulung
Cara melaksanakan guling belakang gulung yaitu :
·                     Sikap permulaan dalam posisi jongkok membelakangi matras, kedua kaki rapat dan tumit diangkat.
·                     Kepala ditundukan dan dagu rapat ke dada, kedua tangan berada disamping indera pendengaran dengan telapak tangan menghadap ke atas.
·                     Kemudian jatuhkan (panggul) tubuh ke belakang, tubuh tetap bulat.
·                     Pada dikala punggung mengenai matras, kedua lutut cepat ditarik kebelakang, dan meluruskan lutut hingga ujung kaki melewati kepala, kedua telapak tangan menekan (menolak) matras hingga lengan lurus dan kepala terangkat.
·                     Segera kedua kaki dilipat hingga ujung kaki sanggup mendarat diatas matras, ke sikap jongkok.

2.                  Hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan gerakan :
1)                  Berdiri dengan Kepala (head and hand balance/headstand).
·                     Penempatan kepala (dahi) dan kedua tangan tidak membentuk segi tiga sama sisi.
·                     Kekakuan pada leher, sendi bahu, perut, pinggang dan paha.
·                     Otot-otot leher, sendi bahu, perut, pinggang dan paha kurang kuat.
·                     Akibat dari hal diatas menimbulkan kurangnya koordinasi gerak dan keseimbangan badan.
·                     Alas/lantai tempat kepala bertumpu terlalu keras sehingga menimbulkan rasa sakit
·                     Terlalu cepat/ kuat dikala menolak mengangkat kaki keatas Sikap tangan yang salah, yaitu jari tangan tidak menghadap kedepan dan kedua siku terlalu di buka berjauhan.
2)                  Berdiri Dengan Tangan (handstand)
·                     Pinggang terlalu melenting, kepala kurang menengadah.
·                     Siku-siku lengan bengkok.
·                     Penempatan tangan sebagai rujukan kurang atau terlalu lebar.
·                     Arah jari tangan tidak ke depan dan jari tangan terlalu rapat.
·                     Ayunan kaki belakang ke atas kurang baik ( kurang atau terlalu ke depan) dan lutut dibengkokkan.
·                     Pada dikala mengayun (melemparkan) kaki keatas, pundak mundur ke belakang dan kepala kurang menengadah.
·                     Menegangkan otot leher, pundak dan pinggang, sehingga menghambat gerakan
·                     Kurang usaha mempertahankan sikap handstand untuk beberapa saat, sehingga cepat roboh
·                     Waktu roboh melepaskan tangan rujukan atau tidak menekuk leher (untuk berguling kedepan).
3)                  Guling belakang
·                     Penempatan tangan terlalu jauh kebelakang, tidak bisa menolak
·                     Keseimbangan tubuh kurang baik dikala mengguling kebelakang, hal ini disebabkan lantaran sikap tubuh kurang bulat
·                     Salah satu tangan yang menumpu kurang bulat, atau bukan telapak tangan yang dipakai untuk menumpu diatas matras.
·                     Posisi mengguling kurang sempurna. Hal ini disebabkan lantaran kepala menoleh ke samping.
·                     Keseimbangan tidak terjaga lantaran mendarat dengan lutut (seharusnya telapak kaki).

3.                  Tahapan-tahapan yang sanggup dilakukan untuk menguasai rangkaian gerakan senam lantai dari tiga rangkaian gerakan tersebut :
1)                  Berdiri dengan Kepala (head and hand balance/headstand)
Karena panggul menjadi titik berat yang utama dalam bentuk sikap bangkit dengan kepala, maka pertolongan yang utama yaitu ;
·                     Mengangkat dan menarik panggul
·                     Menopang panggul bagi pelaku yang sanggup memindahkan penggul ke depan
·                     Memegang dan menahan kedua kaki pelaku, pegang pada pergelangan kaki dan belakang paha atau panggul.
2)                  Berdiri Dengan Tangan (handstand)
·                     Menopang/menahan panggul, belakang paha, kedua pergelangan kaki dan pundak si pelaku.
·                     Bantuan dengan menopang pada pundak dilakukan untuk pelaku yang otot bahu, lengan dan tangannya belum cukup kuat.
·                     Bagi pelaku yang belum sanggup atau sukar mengayun satu kaki ke atas sanggup dilakukan pada tembok dengan dibantu mengangkat satu kaki.
3)                  Guling belakang
·                     Menopang dan mendorong pinggang pelaku kearah guling kebelakang dan membawanya ke arah guling
·                     Membantu mengangkat panggul dan membawa kearah guling.


Tugas 2 : Akuatik (Renang)
1.                  Identifikasi pada setiap tahapan renang (gerakan tungkai, lengan, nafas dan koordinasi)  tentang kesalahan-kesalahan gerakan yang sering terjadi pada dikala berguru renang gaya bebas (crawl), dada, punggung dan kupu-kupu. (bobot 50%)
2.                  Buatlah cara-cara yang bisa dilakukan dalam proses pembelajaran untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada poin 1, dengan memperlihatkan narasi secara runtut dan disertai gambar-gambar pendukung. (bobot 50%)
Jawaban :
1.                  Kesalahan-kesalahan gerakan yang sering terjadi pada dikala berguru renang gaya bebas (crawl), dada, punggung dan kupu-kupu :
Kesalahan yang umum terjadi pada renang gaya bebas yaitu posisi ayunan kaki posisinya tidak lurus namun pada posisi lutut ditekuk. Gerakan tungkai yang tidak teratur sehingga gaya dorong tidak maksimal. Posisi kaki yang terlalu dalam ataupun terlalu tinggi ke permukaan, koordinasi antara gerakan kaki dan tangan yang kurang baik, dan memejamkan mata pada dikala berenang sehingga keseimbangan tubuh menjadi berkurang yang berakibat gerakan menjadi berliuk-liuk.

2.                  Cara-cara yang bisa dilakukan dalam proses pembelajaran untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada poin 1 :
Hal yang sanggup dilakukan yaitu sebagai berikut :
·                     Latihan yang terstruktur, dimulai dari pengenalan air.
·                     Latihan di pinggir kolam dengan posisi berpegangan dengan pinggir kolam dan latihan mengayunkan tungkai kaki untuk melatih gerakan kaki semoga teratur, lurus dan stabil.
·                     Latihan mempertahankan kedalaman posisi kaki masih sambil berpegangan di pinggir kolam.
·                     Latihan mengambil pernafasan di pinggir kolam.
·                     Latihan mengayunkan tangan dengan posisi kaki yang berada di pinggir kolam atau dengan pertolongan orang lain.
·                     Setelah itu latihan cara mengambil nafas, kemudian dikolaborasikan dengan latihan ayunan tangan.
·                     Setelah itu dilanjutkan dengan berlatih koordinasi dari seluruh rangkaian gerakan yang dilatih, yaitu ayunan kaki, ayunan tangan dan cara mengambil nafas.
·                     Latihan dengan rutin guna mencapai hasil yang maksimal.
·                     Menggunakan beling mata renang semoga sanggup membuka mata ketika berenang untuk sanggup melihat arah dan menjaga keseimbangan tubuh.
·                     Senantiasa mengawali renang dengan pemanasan dan diakhiri dengan pendinginan guna menghindari cedera.
Gambar-gambar latihan
·                     pengenalan air dan latihan ayunan kaki di pinggir kolam/



·                     Latihan ayunan tangan di pinggir kolam.



·                    Latihan pernafasan dan ayunan tangan dengan

Tugas 3 : Beladiri (Pencak Silat)
Olahraga bela diri sanggup dikembangkan melalui pendekatan bermain yang dikembangkan dalam banyak sekali macam kiprah berguru gerak. Sebagai pola pengembangan dengan menangkap pita di ekor diharapkan siswa bisa berkembang dalam gerak pembelajaran bela diri terutama dalam pencak silat. Bentuk kelompok dan setiap kelompok mempunyai kiprah sebagai berikut
1.                  Identifikasi jenis gerakan pencak silat ke dalam kelompok gerak lokomotor, non lokomotor dan manipulatif. (bobot 50%)
2.                  Buatlah variasi bermain yang tujuan utamanya yaitu permainan merangsang siswa untuk melaksanakan kiprah berguru gerak, siswa sanggup berkembang dalam aspek pengetahuan, sikap dan keterampilannya serta menanamkan sikap sportivitas, tanggung jawab, dsb dalam proses berguru gerak olahraga pencak silat. Batasi gerakan yang bisa dilakukan pada dikala melaksanakan permainan dengan memakai gerakan tangkapan, bantingan dan serangan. (bobot 50%)
Jawaban :
1.                  Gerakan pencak silat ke dalam kelompok gerak lokomotor, non lokomotor dan manipulatif :
Secara umum gerakan dalam pencak silat terdiri dari Kuda-kuda, Sikap Pasang, Arah, Pola Langkah, Pukulan, Tendangan, Tangkisan, Guntingan, dan Kuncian. Pembagiannya dalam gerak lokomotor, non lokomotor, dan manipulatif yaitu :
·                     Gerak lokomotor,adalah gerakan berpindah tempat, dimana cuilan tubuh tertentu bergerak atau berpindah tempat. Dalam Pencak silat terdiri dari gerakan pola langkah, guntingan, dan tendangan.
·                     Gerak non lokomotor, keterampilan stabil, gerakan yang dilakukan tanpa atau hanya sedikit sekali bergerak dari kawasan tumpuannya. Dalam pencak silat gerakannya mencakup Kuda-kuda, arah, sikap pasang, pukulan dan tangkisan.
·                     Gerak manipulatif, merupakan  tindakan mengontrol suatu objek khususnya dengan tangan dan kaki. Contohnya yaitu gerakan kuncian dan rangkaian gerak pencak silat atau jurus.

2.                  Variasi permainan pencak silat disini saya namakan dengan permainan “Duel”.
Variasi permainan ini untuk membuatkan berguru gerak penerima didik dalam pencak silat menurut bahan yang telah diberikan kepada penerima didik. adapun langkah-langkah dalam permainan ini yaitu sebagai berikut :
·                     Menginstruksikan kepada penerima didik untuk mencari pasangan masing-masing. Setiap pasangan hanya terdiri dari dua orang.
·                     Menjelaskan peraturan permainan, yaitu setiap pasangan diminta untuk menciptakan serangkaian gerakan beladiri secara berpasangan dalam bentuk pertandingan yang hanya mencakup gerakan kuda-kuda, tangkapan, serangan berupa pukulan tendangan dan bantingan,  dan tangkisan.
·                     Gerakan dilakukan serealisasi dan sedramatis mungkin.
·                     Setiap pasangan melaksanakan gerakan dengan durasi minimal 3 menit dan maksimal 7 menit.
·                     Gerakan yang dilakukan hanya bersifat acting, bukan sebuah perkelahian sungguhan.
·                     Aspek evaluasi terdiri dari kesesuaian antar gerakan, kehalusan gerak, kekompakan dan kedramatisan gerakan.
·                     Peserta didik diberikan waktu 15 menit untuk berlatih melaksanakan gerakan dengan pasangan masing-masing sebelum menampilkan gerakan.


Tugas 4 : Pendidikan Kesehatan
Tujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman pentingnya kesehatan untuk tercapainya sikap kesehatan sehingga sanggup meningkatkan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial, sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial. Berikan 5 pola krisis yang terjadi di lingkungan sekitar kita ihwal rendahnya kesadaran dalam melaksanakan hidup sehat, uraikan dan berikanlah kajian mengapa itu bisa terjadi dan bagaimana bentuk tindakan yang bisa dilakukan semoga proses edukasi terhadap krisis tersebut bisa membaik. (100%).
Jawaban :
5 pola krisis yang terjadi di lingkungan sekitar kita ihwal rendahnya kesadaran dalam melaksanakan hidup sehat, uraikan dan berikanlah kajian mengapa itu bisa terjadi dan bagaimana bentuk tindakan yang bisa dilakukan semoga proses edukasi terhadap krisis tersebut bisa membaik.
1)                  Fenomena belum dewasa yang merokok. Pada zaman kini fenomena belum dewasa yang sudah merokok sudah ada dimana-mana, tentulah hal ini sangat miris terasa jikalau anak seusia mereka sudah melaksanakan hal yang sangat berbahaya bagi kesehatan mereka menyerupai itu. Hal ini terjadi lantaran kurangnya pengawasan orang renta dan juga peredaran rokok yang tergolong sangat bebas dan gampang didapat serta harganya yang terjangkau. Peran serta orang renta dalam mengawasi tingkah laris anak sangat penting, semoga sanggup mencegah hal yang lebih jelek terjadi kepada belum dewasa kita. Selain itu juga kiprah serta pemerintah juga diperlukan, berguru dari bangsa lain yang peredaran rokok diawasi dengan ketat, tidak semua orang sanggup memperoleh barang tersebut dengan gampang lantaran batasan usia dan harganya yang tinggi.
2)                  Penyalagunaan narkoba yang meningkat. Hal ini juga menjadi salah satu kiprah orang tua, guru, pemerintah dan kita semua. Jika para perjaka generasi penerus sudah rusak lantaran narkoba, siapa yang akan meneruskan impian usaha bangsa ini. kurangnya pengawasan orang tua, peredaran narkoba yang masih tersebar, kurangnya pengetahuan akan ancaman narkoba, atau bahkan lantaran problem keluarga dan sosial menjadi penyebab seseorang sanggup terjerumus ke dalam dunia narkoba. Pendidikan ihwal ancaman narkoba, pengawasan orang tua, hukuman yang tegas serta pemberantasan narkoba hingga karnya menjadi solusi dari permasalahan ini.
3)                  Kurangnya kesadaran untuk berolahraga. Di zaman dengan teknologi yang canggih menyerupai dikala ini, anak-anak, remaja bahkan orang remaja terlena dengan kecanggihan dan akomodasi teknologi, kecanduan dengan gadget dan sosial media bahkan game online menciptakan banyak yang mengenyampingkan acara untuk berolahraga. Solusinya yaitu membatasi diri dari kecanduan, dan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk kebaikan.
4)                  Makanan cepat saji dan junkfood. Pola makan gizi seimbang sering diacuhkan pada dikala ini. Konsumsi sayuran dan buah dianggap tidak penting. Banyak orang yang lebih menentukan masakan cepat saji dan masakan yang tidak sehat menyerupai junkfood, bahkan ancaman zat-zat pengawet dianggap tak mengapa. Padahal ancaman kanker, kolesterol, gula darah, kencing manis, jantung dan obesitas sudah mengintai. Membudayakan makan dengan gizi seimbang dan masakan sehat dan alami mulai dari diri dan keluarga sendiri yaitu salah satu solusinya.
5)                  Pencemaran udara, air dan tanah dan pengrusakan lingkungan. Polusi udara lantaran asap pabrik dan kendaraan, pencemaran tanah dan air lantaran limbah industri, penebangan dan pembakaran hutan menjadi krisis yang besar lengan berkuasa juga terhadap kelangsungan seluruh mahluk hidup yang ada di bumi, bukan hanya insan saja. Makin usang makin renta dan rusaklah bumi kita, pemanasan global sudah semakin terasa, bagaimana dengan nasib anak cucu kita kelak. Menggunakan angkutan umu, guna mengurangi polusi, managemen pengolahan limbah yang baik pada unit industri, dan menjaga kelestarian alam kita yaitu jalan untuk kita semoga bumi kita ini tetap indah dan sehat untuk ditinggali.


Sumber http://kompilasidata.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)