"Saya diterima di jurusan X nih, tapi saya tidak minat dengan jurusan itu. Gimana dong?"
Sering ngga kalian membaca curhatan ibarat itu? Terkadang asing juga ya. Kenapa bisa milih jurusan tersebut kalau awalnya memang tidak minat. Kalau sudah begitu niscaya resah antara lanjut kuliah dengan jurusan yang 'katanya tidak minat' atau melepaskannya begitu saja padahal banyak orang mengincar jurusan itu.
Itulah citra singkat pentingnya untuk mengetahui cara menentukan jurusan kuliah yang sempurna semoga tidak salah jurusan. Saya sendiri berusaha membagikan 6 tips menentukan jurusan kuliah semoga kau juga punya pertimbangan dalam menentukan jurusan dan kampus. Tidak ada paksaan. Saran saya boleh diikuti atau tidak diikuti alasannya yaitu itu masuk ranah urusan pribadi.
1. Sesuai dengan Passion
Apakah Anda termasuk orang yang selama ini pusing memikirkan passing grade yang tiap bimbel beda-beda? Sekarang, lupakan itu. Perlu diketahui kalau passing grade hanyalah buatan pihak bimbel dan bukan resmi dari pihak kampus. Passing grade kemungkinan hanya sebatas membantu mengurutkan pilihan 1,2,3 kalau memang galau ada meletakan pilihan jurusan yang sama-sama bagus.
Yang paling utama bersama-sama yaitu apakah jurusan yang kau pilih itu sudah sesuai dengan passionmu? Ya, jurusan itulah yang bakal kau pelajari dalam empat tahun ke depan. Pilih jurusan yang membuatmu rela berguru mati-matian sekalipun tanpa bayar. Orang sukses nggak harus jadi dokter, kan? Jadi, singkirkan gengsi wacana jurusan. Asalkan sudah sesuai dengan minat, talenta dan kemampuan maka ambil saja jurusan tersebut.
Pilih prodi (program studi) yang memang ada rohmu di sana. Kamu bakal nyaman berguru dan berproses di jurusan itu. Biarkan orang lain berkata apa yang penting kau nikmati jurusan itu dengan enjoy!
Tidak penting tapi juga perlu untuk mencari jurusan kuliah paling menjanjikan di masa depan.
2. Lihat Akreditasi Jurusan dan Kampusnya
Tidak munafik kalau legalisasi juga berperan penting ketika melamar pekerjaan. Meski tidak besar lengan berkuasa signifikan, terkadang perusahaan juga mempertimbangkan legalisasi jurusan dan kampusmu nanti. Setidaknya pilih jurusan dan kampus yang sudah terakreditasi A oleh BAN-PT. Syukur-syukur kalau sudah terakreditasi internasional justru lebih anggun lagi.
3. Lihat Fasilitas Kampus
Kampus Swasta belum tentu buruk alasannya yaitu ada kampus Swasta yang telah terakreditasi A dan punya akomodasi yang bagus. Meski terkadang kampus swasta identik dengan biaya kuliah "mahal" alasannya yaitu sistemnya beda dengan Perguruan Tinggi Negeri yang menerapkan UKT. Misalnya, kau mau ambil Fakultas Kedokteran maka cek dulu apakah kampus yang kau tuju sudah mempunyai akomodasi yang lengkap ibarat rumah sakit, ruang praktek, dan lain sebagainya. Atau kalau ambil Jurusan Ilmu Komunikasi apakah kampus tersebut sudah dilengkapi dengan studio tv, lab broadcasting, fotografi, desain grafis dan radio.
4. Lihat Prestasi Mahasiswa
Setelah melihat legalisasi dan fasilitasnya, maka kau juga bisa lihat prestasi mahasiswanya. Prestasi mahasiswa itu bisa mencerminkan gimana kualitas perkuliahan yang dihadirkan. Kamu juga bisa tanya dengan mahasiswa kampus yang akan kau incar untuk tahu seluk beluknya. Jangan aib berkenalan dengan abang tingkat untuk menambah relasi.
Baca juga: Buku Materi SBMPTN/UM PTKIN yang recommended
5. Jangan Asal Menaruh Pilihan Ketiga
"Di sini ada yang diterima di pilihan ketiga nggak? padahal tidak minat dengan piihan itu" .
Biasanya ketika SNMPTN atau SBMPTN/UM PTKIN kita diberikan kebebasan untuk menentukan 3 jurusan/prodi. Nah, terkadang kita resah cara mengurutkan prodi tersebut. Bahkan ada yang ngasal milih jurusan 2 dan 3. Padahal, ada kemungkinan kita diterima di pilihan dua dan tiga lho.
Oleh alasannya yaitu itu, pastikan 3 jurusan yang dipilih memang sudah SIAP DIAMBIL. Jangan hingga sudah diterima misalkan di pilihan ke tiga tapi nggak jadi diambil hanya gara-gara tidak suka. Kalau tidak suka mending tidak perlu dipilih.
6. Berdiskusi dengan Orang Tua
Banyak sekali yang mengeluh: "Saya diterima jurusan X, tapi sama ortu nggak boleh atau nggak setuju? '
Ajak orang tuamu untuk berdiskusi seputar pilihan jurusan/prodi yang akan kau ambil. Sebelum mendaftar, pastikan mereka oke dengan pilihan yang kau ambil. Sebelum diskusi, pastikan kau sudah punya bekal ibarat prospek kerja jurusan itu dan bagaimana kuliahnya nanti. Hal itu penting semoga orang bau tanah punya citra wacana masa depan anaknya. Pada akhirnya, kalau mereka merestui niscaya kau akan didoakan semoga lolos di jurusan tersebut.
Tips Memilih SNMPTN 2019
Buat yang lulus pemeringkatan PDSS SNMPTN, bisa menentukan jurusan dan kampus yang diinginkan. Mungkin Anda masih resah mau menentukan prodi/jurusan apa dan kampus di mana. Masih pusing memikirkan passing grade, nilai rata-rata, atau tanya ke guru BK untuk konsultasi jurusan. Nah, bersama-sama ada dua opsi atau kemungkinan yang akan terjadi ketika kau menentukan jurusan SNMPTN:
#Niatnya memang mau ambil Jurusan X atau Perguruan Tinggi Negeri X
Ambil prodi yang benar-benar kau minati dan sudah mendapat restu orang tua. Pilih kampus yang anggun sekalian, bila perlu abaikan isyarat dari guru BK yang bilang "terlalu tinggi, nggak ada alumni di sana, persaingannya ketat, nilai raportnya bagus, beda wilayah dan lain sebagainya". Abaikan itu semua kalau kau niat banget pesen ke universitas tersebut. Pastikan kalau sudah yakin.
Keuntungannya kalau kau menentukan prodi yang kau minati dan anggun yaitu jika diterima itu berarti menjadi rejeki nomplok bagimu alasannya yaitu jurusan/PTN yang kau pilih bener-bener sesuai denganmu dan kuliah jadi makin semangat alasannya yaitu sanggup kampus yang anggun pula. Ya opsi ini semacam uji coba berhadiah begitu.
Kekurangan yaitu bisa jadi tidak lulus SNMPTN gara-gara "kurang sadar diri". Optimis perlu namun harus realistis. Tenang saja, SNMPTN bukan final dari segalanya. Masih ada jalur lain yang terbuka. Ingat juga kalau SNMPTN ini kesempatan sekali seumur hidup.
-- atau ---
#Yang penting sanggup PTN
Saat kau berkonsultasi ke Guru BK biasanya mendapat saran untuk mendaftar jurusan apa dan di kampus apa, contohnya di jurusan Y dan Perguruan Tinggi Negeri Y alasannya yaitu berdasarkan guru BK nilaimu cocoknya di sana. Peluang lulusmu lebih besar di sana. Guru BK kadang juga bilang jangan di Univ X ketinggian atau saingannya ketat. Saran Guru BK biasanya mengacu pada pengalaman abang tingkat sebelumnya sehingga menawarkan opsi yang paling realistis untuk kau lulus meskipun bisa jadi nilamu lebih anggun dari tahun sebelumnya. Bisa jadi juga kau kurang pas dengan jurusan dan kampus yang disarankan guru BK.
Keuntungan kalau ikut nurut saran guru BK yaitu peluang diterima SNMPTN tinggi (karena kadang jurusan yang disarankan agak sepi peminat).
Kekurangannya yaitu kalau saran guru BK terlalu kau turuti sedangkan hati nuranimu masih kurang nyaman dan cocok, padahal sudah lulus, maka bisa menciptakan mood kuliahmu menurun. Meskipun demikian, semangat untuk berkuliah bisa diusahakan, lho. Jangan menimbulkan guru BK alasan atas kemalasanmu. Guru BK hanya menawarkan saran, selebihnya kau yang menentukan. Rasa tidak nyaman berkuliah juga belum tentu salah jurusan. Bisa jadi kamunya aja yang kurang bisa mengikuti keadaan dengan dunia kampus atau culture shock dengan dunia perkuliahan. Sekali lagi, pertimbangkan matang-matang kembali sebelum menentukan jurusan.
Tapi perlu diingat kalau sudah terlanjur lulus SNMPTN otomatis dilarang ikut SBMPTN. Jadi, semisal kau ternyata tidak mengambil SNMPTN (dengan konsekuensi yang ada, mungkin juga blacklist) maka tidak bisa ikut SBMPTN. Silahkan ikut jalur selain SBMPTN, ibarat jalur UM PTKIN dan Mandiri.
Baca juga: Jurusan UM PTKIN
***
Sekian gosip wacana tips menentukan jurusan kuliah versi saya. Mau diikuti atau tidak, itu terserah kalian alasannya yaitu risiko ditanggung sendiri. Jika artikel ini bermanfaat, jangan ragu untuk share ke teman-teman kalian. Terima kasih
"Man Jadda WaJada”

EmoticonEmoticon