Pengertian Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik (rambatan energi).
Apa Penyebab Terjadinya Gempa Bumi?
1. Pelepasan energi
Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak.
Semakin usang tekanan itu kian membesar dan jadinya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak sanggup ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada ketika itulah gempa Bumi akan terjadi.
2. Pergeseran lempeng bumi
Pergeseran lempeng bumi (kerak bumi) sanggup menimbulkan gempa bumi lantaran dalam insiden tersebut disertai dengan pelepasan sejumlah energi yang besar. Selain pergeseran lempeng bumi, gerak lempeng bumi yang saling menjauhi satu sama lain juga sanggup menimbulkan gempa bumi. Hal tersebut dikarenakan ketika dua lempeng bumi bergerak saling menjauh, akan terbentuk lempeng gres di antara keduanya. Lempeng gres yang terbentuk mempunyai berat jenis yang jauh lebih kecil dari berat jenis lempeng yang lama.
Lempeng yang gres terbentuk tersebut akan mendapat tekanan yang besar dari dua lempeng usang sehingga akan bergerak ke bawah dan menimbulkan pelepasan energi yang juga sangat besar. Terakhir yaitu gerak lempeng yang saling mendekat juga sanggup menimbulkan gempa bumi. Pergerakan dua lempeng yang saling mendekat juga berdampak pada terbentuknya gunung. Seperti yang terjadi pada gunung Everest yang terus tumbuh tinggi akhir gerak lempeng di bawahnya yang semakin mendekat dan saling bertumpuk.
Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi lantaran materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
3. Pergerakan magma di dalam gunung berapi
Beberapa gempa Bumi lain juga sanggup terjadi lantaran pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa Bumi menyerupai itu sanggup menjadi tanda-tanda akan terjadinya letusan gunung berapi.
4. Lainnya
- Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga terjadi lantaran menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika.
- Sebagian lagi (jarang juga) juga sanggup terjadi lantaran injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh, pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal).
- Terakhir, gempa juga sanggup terjadi dari peledakan materi peledak. Hal ini sanggup membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa Bumi yang disebabkan oleh insan menyerupai ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
Alat Pengukur Gempa Bumi
Alat Untuk Mengukur Gempa Bumi Disebut Seismometer. Untuk mengukur getaran pada permukaan tanah. Hasil rekaman dari alat ini disebut seismogram.
Alat modern menggunakan sensor elektronik, amplifier, dan alat perekam. Sebagian besar broadband mencakup aneka macam frekuensi.

Lempengan tektonik gerakan global yang diukur dengan GPS. Sumber foto: Wikimedia Commons
Jenis Gempa Bumi
1. Berdasarkan penyebab
Disebabkan oleh adanya acara tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau musibah di Bumi, getaran gempa Bumi yang besar lengan berkuasa bisa menjalar keseluruh kepingan Bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi lantaran pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.
Diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi
Biasanya terjadi pada kawasan kapur ataupun pada kawasan pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
Gempa bumi buatan yaitu gempa bumi yang disebabkan oleh acara dari manusia, menyerupai peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
- Vulkanik (gunung api)
Hal ini terjadi akhir adanya acara magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan mengakibatkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
2. Berdasarkan kedalaman
- Gempa bumi dalam
Yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.
- Gempa bumi menengah
Yang hiposentrumnya berada antara 60 km hingga 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
- Gempa bumi dangkal
Yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
3. Berdasarkan gelombang/getaran gempa
- Gelombang Primer
Gelombang primer (gelombang lungituudinal) yaitu gelombang atau getaran yang merambat di badan bumi dengan kecepatan antara 7–14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum (pusat gempa).
- Gelombang Sekunder
Gelombang sekunder (gelombang transversal) yaitu gelombang atau getaran yang merambat, menyerupai gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4–7 km/detik. Gelombang sekunder tidak sanggup merambat melalui lapisan cair.

Gempa besar yang mengguncang San Francisco, California dan pantai California Utara pada pukul 5:12 pagi pada hari Rabu, 18 April, 1906.[2] Perkiraan kekuatan gempa pada skala kekuatan Moment (Mw) yaitu 7.8; namun, ada juga sumber yang mencatat dari 7.7 hingga 8.25. Sumber foto: Wikimedia Commons
Skala Gempa
1. Skala magnitudo momen
Skala kekuatan moment diperkenalkan pada 1979 oleh Tom Hanks dan Hiroo Kanamori sebagai pengganti skala Richter dan digunakan oleh seismologis untuk membandingkan energi yang dilepas oleh sebuah gempa bumi. Kekuatan moment adalah sebuah angka tanpa dimensi yang didenifinisikan sebagai berikut
di mana adalah Moment seismik (menggunakan satu newton meter [N·m] sebagai moment).
Sebuah peningkatan satu tahap dalam skala logaritmik ini berarti sebuah peningkatan 101,5 = 31,6 kali dari jumlah energi yang dilepas, dan sebuah peningkatan 2 tahap berarti sebuah peningkatan 103 = 1000 kali kekuatan awal.
2. Skala Richter atau SR
Skala Richter atau SR didefinisikan sebagai logaritma (basis 10) dari amplitudo maksimum, yang diukur dalam satuan mikrometer, dari rekaman gempa oleh instrumen pengukur gempa (seismometer) Wood-Anderson, pada jarak 100 km dari pusat gempanya. Sebagai contoh, contohnya kita mempunyai rekaman gempa bumi (seismogram) dari seismometer yang terpasang sejauh 100 km dari sentra gempanya, amplitudo maksimumnya sebesar 1 mm, maka kekuatan gempa tersebut yaitu log (10 pangkat 3 mikrometer) sama dengan 3,0 skala Richter. Skala ini diusulkan oleh fisikawan Charles Richter. Persamaan dasar yang digunakan adalah:
- Di mana A yaitu ekskursi maksimum dari seismograf Wood-Anderson
Untuk memudahkan orang dalam memilih skala Richter ini, tanpa melaksanakan perhitungan matematis yang rumit, dibuatlah tabel sederhana menyerupai gambar di samping ini. Parameter yang harus diketahui yaitu amplitudo maksimum yang terekam oleh seismometer (dalam milimeter) dan beda waktu tempuh antara gelombang-P dan gelombang-S (dalam detik) atau jarak antara seismometer dengan pusat gempa (dalam kilometer). Dalam gambar di samping ini dicontohkan sebuah seismogram mempunyai amplitudo maksimum sebesar 23 milimeter dan selisih antara gelombang P dan gelombang S yaitu 24 detik maka dengan menarik garis dari titik 24 dt di sebelah kiri ke titik 23 mm di sebelah kanan maka garis tersebut akan memotong skala 5,0. Kaprikornus skala gempa tersebut sebesar 5,0 skala Richter.
Skala Richter pada mulanya hanya dibentuk untuk gempa-gempa yang terjadi di kawasan Kalifornia Selatan saja. Namun dalam perkembangannya skala ini banyak diadopsi untuk gempa-gempa yang terjadi di tempat lainnya.
Skala Richter ini hanya cocok digunakan untuk gempa-gempa bersahabat dengan magnitudo gempa di bawah 6,0. Di atas magnitudo itu, perhitungan dengan teknik Richter ini menjadi tidak representatif lagi.
Perlu diingat bahwa perhitungan magnitudo gempa tidak hanya menggunakan teknik Richter menyerupai ini. Kadang-kadang terjadi kesalahpahaman dalam pemberitaan di media perihal magnitudo gempa ini lantaran metode yang digunakan kadang tidak disebutkan dalam pemberitaan di media, sehingga bisa jadi antara instansi yang satu dengan instansi yang lainnya mengeluarkan besar magnitudo yang tidak sama.
Rumusan Korelasi Skala Gempa
Dengan alat “Accelerogram” maka kita sanggup mengintegrasikan hasilnya, dengan menggunakan teknik computer (metoda Simson Rule). Kesemua parameter di atas disebut parameter fisik. Masalahnya bagaimana hubungan dari MMI tersebut dengan hasil pencatatan dengan menggunakan accelerograph. Menurut Guttenberg-Richter, hubungan kedua-duanya dinyatakan dengan tabel sebagai berikut:
Ada dua rumus yang tidak sama untuk
Log a = I/3 – ½
Log a = I/4 + ¼
Korelasi di atas sanggup dirumuskan sebagai berikut:
MMI = 3 log a + 3/2
MMI = 4 log a – 1
Sehingga diperoleh tabel :
Tabel 2. hubungan percepatan dengan Modified Mercally Intencity Scale (MMI) (berdasarkan rumus MMI = 3 Log a + 3/2).
Skala MMI | Percepatan Tanah a cm/det2 | |||
I | ||||
1.000 | ||||
II | ||||
2.000 | ||||
III | ||||
5.000 | ||||
IV | ||||
10.000 | ||||
V | ||||
20.000 | ||||
VI | ||||
50.000 | ||||
VII | ||||
100.000 | ||||
VIII | ||||
200.000 | ||||
IX | ||||
500.000 | ||||
X | ||||
1000.000 | ||||
XI | ||||
2000.000 | ||||
XII | ||||
Richter memperkenalkan suatu skala yang dikenal dengan skala Richter. Menurutnya didefinisikan bahwa:
“Magnitude yaitu logaritma dari amplitudo (simpangan) maksimum dalam micron yang tercatat pada 100 km dari epysentrum dengan alat pencatat standard Wood-Anderson, dimana alat ini mempunyai priode bebas 0.8 detik dan pembesaran 2800 kali serta factor redaman 0.8”.
Jadi dengan demikian janganlah dikabulkan antara pengertian intensitas gempa dan magnitude gempa. Intensitas ini bergantung pada
- Jarak Epicentre
- Kedalaman Fokus (jarak dari hypocentre)
- Magnitude Gempa
Menurut Richter, hubungan antara parameter skala dengan parameter physik dirumuskan sebagai berikut:
Log E = 11.4 + 1.5 M
Besarnya energi yang dilepas oleh suatu gempa
Dimana : E = Energi dalam erg (dyne cm)
M = Magnitude (skala Richter)
Bacaan Lainnya
- Magnitudo Gempa – Besaran Untuk Mengukur Gempa – Episentrum – Rumus, Contoh Soal dan Jawaban
- Mengapa Indonesia Rawan Gempa Bumi?
- Persiapan Menghadapi Bencana – Cara & Prosedur Mitigasi Bencana
- Cara Menghadapi Jika Terjadi Gempa Bumi – Tips, Persiapan dan Kesiapan Keselamatan Untuk Menghadapi Gempa Bumi
- Indonesia Juga Memiliki 3 Reaktor Nuklir
- Reaktor Nuklir Alami Zaman Purba
- TOP 10 Gempa Bumi Terdahsyat Di Dunia
- Top 10 Sungai Terpanjang Di Dunia
- 10 Cara Belajar Pintar, Efektif, Cepat Dan Praktis Di Ingat – Untuk Ulangan & Ujian Pasti Sukses!
- TOP 10 Virus Paling Mematikan Manusia
- Apakah Matahari Berputar Mengelilingi Pada Dirinya Sendiri?
- Test IPA: Planet Apa Yang Terdekat Dengan Matahari?
- Tes Kepribadian Warna & Warna Mana Yang Anda Miliki? Hijau, Oranye, Biru, Emas
- Kepalan Tangan Menandakan Karakter Anda & Kepalan nomer berapa yang Anda miliki?

Apakah Anda mempunyai sesuatu untuk dijual, disewakan, layanan apa saja yang ditawarkan atau lowongan pekerjaan?
Pasang iklan & promosikan jualan Anda kini juga! 100% GRATIS di: www.TokoPinter.com

3 Langkah super mudah: tulis iklan Anda, beri foto & terbitkan! semuanya di Toko Pinter
Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai
Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar bila Anda mengunduh aplikasi kita!
Siapa bilang mau pandai harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!
Sumber: Britannica, Science Daily
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
EmoticonEmoticon