Salah satu pemikir sosiologi populer dari kaum muslim ialah Ibnu Khaldun. Teori ini dimulai dari pertanyaan kemanakah arah perkembangan manusia? Cara yang lebih umum dalam menunjukan arah perubahan insan ialah dengan membayangkan sebagai siklus. Salah satu teori yang menjelaskan perubahan insan secara siklus ialah Ibnu Khaldun.
Ibnu Khaldun, jauh sebelum Sosiologi sebagai ilmu lahir, pada Abad ke-14 dalam karyanya berjudul Muaddimah menjelajahi banyak sekali faktor yang terlibat dalam perubahan sosial. Khaldun meneliti imbas lingkungan fisik terhadap manusia, bentuk-bentuk organisasi sosial primitif dan modern, relasi antar kelompok, dan banyak sekali fenomena kultural.
Khaldun sanggup dianggap sebagai aktivis sosiologi yang memperkenalkan dan memakai 6 prinsip yang menjadi landasan sosiologi. Keenam prinsip tersebut adalah:
1. Fenomena sosial mengikuti pola-pola yang sah berdasarkan hukum. Pola tersebut mengatakan keteraturan yang cukup untuk dikenali dan dilukiskan;
2. Hukum-hukum perubahan itu berlaku pada tingkat kehidupan masyarakat (bukan pada tingkat individu);
3. Hukum-hukum proses sosial harus ditemukan melalui pengumpulan banyak data dan dengan mengamati relasi antara berbegai variabel;
4. Hukum-hukum sosial yang serupa, berlaku dalam brbegai masyarakat yang serupa strukturnya. Masyarakat sanggup dibedakan dari segi waktu dan tempat, namun ditandai oleh hukum-hukum serupa alasannya kesamaan struktur sosialnya;
5. Masyarakat ditandai oleh perubahan. Tingkat perubahan antara masyarakat satu dengan lainnya mungkin sangat berbeda;
6. Hukum-hukum yang berlaku terhadap perubahan itu bersifat sosiologis, bukan bersifat biologis atau bersifat alamiah.
1. Fenomena sosial mengikuti pola-pola yang sah berdasarkan hukum. Pola tersebut mengatakan keteraturan yang cukup untuk dikenali dan dilukiskan;
2. Hukum-hukum perubahan itu berlaku pada tingkat kehidupan masyarakat (bukan pada tingkat individu);
3. Hukum-hukum proses sosial harus ditemukan melalui pengumpulan banyak data dan dengan mengamati relasi antara berbegai variabel;
4. Hukum-hukum sosial yang serupa, berlaku dalam brbegai masyarakat yang serupa strukturnya. Masyarakat sanggup dibedakan dari segi waktu dan tempat, namun ditandai oleh hukum-hukum serupa alasannya kesamaan struktur sosialnya;
5. Masyarakat ditandai oleh perubahan. Tingkat perubahan antara masyarakat satu dengan lainnya mungkin sangat berbeda;
6. Hukum-hukum yang berlaku terhadap perubahan itu bersifat sosiologis, bukan bersifat biologis atau bersifat alamiah.
![]() |
Ibnu Khaldun bapak sosiologi |
Khaldun memikirkan imbas lingkungan fisik terhadap sikap manusia. Ia menyatakan bahwa peradaban besar hanya sanggup muncul di daerah beriklim sedang. Udara panas menjadikan kegembiraan. Makanan yang terlalu banyak mengandung zak tepung menciptakan orang berotak tumpul. Ini bukan faktor penting dalam memahami sejarah. Perubahan sosial harus dilihat dari variabel-variabel sosial, menyerupai solidaritas, mata pencaharian, kepemimpinan, dan kemakmuran.
Menurut Khaldun, sejarah ialah sebuah bulat tanpa ujung dari pertumbuhan dan kehancuran. Khaldun melukiskan sejarah alamiah kekaisaran yang dibangun berdasarkan tiga generasi. Generasi pertama, termasuk orang yang mengembara untuk menaklukkan. Sekali menetap di kota, mereka mempertahankan kekuatan dan solidaritas kehidupan padang pasir mereka.
Menurut Khaldun, sejarah ialah sebuah bulat tanpa ujung dari pertumbuhan dan kehancuran. Khaldun melukiskan sejarah alamiah kekaisaran yang dibangun berdasarkan tiga generasi. Generasi pertama, termasuk orang yang mengembara untuk menaklukkan. Sekali menetap di kota, mereka mempertahankan kekuatan dan solidaritas kehidupan padang pasir mereka.
Generasi kedua, telah terpengaruh kehidupan menetap. Generasi ini ditandai oleh kemewahan dan kemegahan yang menggantikan solidaritas dan kehidupan keras. Generasi ketiga, kualitas kehidupan padang pasir telah dilupakan. Di masa ini kehidupan menetap telah mengambil korbannya, yaitu keuzuran kekaisaran mulai kelihatan, dan generasi keempat mulai menghadapi kehancuran. Ibnu Khaldun melukiskan proses yang sama berdasarkan 5 tingkatan. Lima tingkat tersebut adalah:
1. Nomaden berhasil menghancurkan seluruh penentangnya dan mendirikan kerajaan baru;
2. Terjadi konsolidasi kekuatan alasannya penguasa gres memperkokoh pengendaliannya atas daerah yang gres dikuasainya;
3. Tingkat kesenangan dan kesentosaan;
4. Di tingkat ini kedamaian terus berlanjut, ditanadi oleh pementingan upaya pada pemeliharaan kebudayaan usang daripada pengembangan kebudayaan baru;
5. Tingkat kehancuran. Raja menghambur-hamburkan uang negara untuk membiayai kemewahan dirinya dan lingkungan dalamnya.
Sumber http://www.gurugeografi.id
EmoticonEmoticon