Halo teman-teman, apa kabarnya hari ini?. Semoga senantiasa sehat dan tetap produktif. Kali ini kita akan berguru wacana konsep geografi kesepuluh yaitu keterkaitan keruangan atau asosiasi. Keterkaitan keruangan yakni suatu hal yang mencirikan adanya hubungan yang logis dalam lingkungan atau lokasi dengan aspek atau hal lainnya. Ada kata logis disana artinya memang sesuatu tersebut dibangun sebagai akhir yang sudah pasti. Mari kita ambil pola kasatmata alias ril.
Wilayah Kabupaten Wonosobo merupakan tempat dataran tinggi. Daerah tinggi merupakan tempat yang mempunyai ketinggian diatas 700 mdpl sehingga mempunyai ciri-ciri : suhu nya rendah, udaranya sejuk, tanahnya subur dan kondisi air baik. Nah faktor-faktor tadi menjadikan di Wonosobo banyak penduduk yang berprofesi sebagai petani sayuran. Coba kita lihat, disini ada keterkaitan antara wilayah Wonosobo dengan profesi penduduk yaitu petani. Ini logis, terkait lantaran faktor-faktor tadi. Daerah dataran tinggi niscaya subur tanahnya dan masyarakat niscaya akan memanfaatkannya untuk pertanian. Oke kita ambil pola yang lain.
Hasil pertanian di Dieng Wonosobo |
Wilayah Kabupaten Majalengka didominasi oleh wilayah perbukitan dengan tanah merah. Akibatnya Majalengka mempunyai kerentanan fenomena tanah bergerak yang tinggi. Lihat disana ada fakta bahwa Majalengka berada di wilayah perbukitan sehingga rentan tragedi tanah bergerak dan ini logis. Pastinya gak ada tempat perbukitan dan rawan tsunami bukan?. Oleh lantaran itu konsep asosiasi atau keterkaitan keruangan yakni suatu hal logis mengenai adanya kaitan antara elemen pembentuk ruang.
Bagaimana, sudah paham atua masih gagal paham?. Ayo coba latihan menciptakan kalimat atau paragraf yang menyatakan konsep asosiasi semoga kau semakin paham. Gambar: disini
EmoticonEmoticon