Titip Jejak Digital di FB, sebenarnya di awal Tahun Baru Islam 1440 H ini saya dianugerahi aneka macam nikmat yang luar biasa, diantaranya lolos ke babak Final INOBEL (Inovasi Pembelajaran) 2018. Babak Final ini direncanakan dihelat di Nusa Dua, Bali, pada tanggal 17 hingga dengan 21 September 2018.
Ketika direnungkan, tidak ada yang patut menciptakan jumawa terhadap pencapaian ini. Karena apalah diri ini, jauh dari predikat “guru hebat“. Semua pencapaian ini semata alasannya yaitu anugerah dari Allah. Jika bicara perihal “intangible asset”, sangat banyak guru yang intangible asset nya jauh melebihi saya.
Hanya satu kata yang patut diucapkan, alhamdulillaahirobbil ‘aalamiin.
Manusia hanya diwajibkan berupaya mengerahkan segala kemampuan pada wilayah “Mukhoyyar” (wilayah yang dikuasai manusia). Wilayah ini meliputi segala hal yang bisa diusahakan oleh manusia. Pada konteks lomba INOBEL ini, wilayah mukhoyyar diantaranya: mencari penemuan pembelajaran yang unik dan diharapkan oleh “pasar”, menciptakan laporan penemuan yang apik, dll.
Sedangkan “hasil” yaitu wilayah Musayyar (wilayah yang tidak dikuasai manusia), sepenuhnya hak prerogatif Allah. Dalam konteks INOBEL ini, sekeras apapun perjuangan kita, tidak bisa memastikan apakah bisa masuk FINAL atau tidak.
‘Ala kulli hal, perluas dan meningkatkan secara optimal Mukhoyyar kita, sedangkan Musayyar nya serahkan sepenuhnya pada-Nya.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
EmoticonEmoticon