Friday, February 2, 2018

√ Bentuk Interaksi Sosial: Kerjasama


Proses sosial dikatakan asosiatif jika proses itu mengarah pada bentuk kerjasama dan menci √ Bentuk Interaksi Sosial: Kerjasama
Gotong royong di desa
Proses sosial dikatakan asosiatif jika proses itu mengarah pada bentuk kerjasama dan membuat kesatuan. Menurut Soerjono Soekanto, proses sosial yang bersifat asosiatif memiliki empat bentuk, yaitu: kerjasama (kooperasi), akomodasi, asimilasi dan amalgamasi. Kali ini saya akan bahas dulu perihal konsep kerjasama dalam interaksi sosial.

Untuk memahami konsep ini saya akan mengajak Anda terlebih dahulu untuk memahami karakteristik masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang komunalistik, yaitu masyarakat yang menghargai nilai-nilai hidup bersama, tolong menolong, gotong royong, bekerjasama, dan lain-lain. Masyarakat menyerupai ini merupakan masyarakat yang menghindari kehidupan yang individualistik, persaingan, dan konflik.

Sebaliknya negara yang membuatkan ideologi liberalisme menyerupai negara-negara Barat justru lebih menghargai nilai-nilai individualistik dan  persaingan. Nilai-nilai kebudayaan masyarakat menyerupai itu mempengaruhi cara berpikir, berperasaan, dan  bertindak anggota masyarakatnya. Masyarakat yang komunalistik akan mendorong masyarakatnya untuk lebih mementingkan kerjasama daripada persaingan atau konflik. Anda sebagai guru tentu pernah mendapat kiprah dari sekolah untuk menuntaskan pekerjaan tertentu. Pekerjaan menyerupai itu sangat berat jika dikerjakan sendiri dan mungkin jadinya tidak maksimum. Sebaliknya, jika dikerjakan bersama dengan teman sejawat kiprah tersebut terasa ringan dan jadinya sanggup optimum. Anda masih ingat pepatah masyarakat kita “berat sama dipikul ringan sama dijinjing.”

Pepatah tersebut menggambarkan dalam kehidupan sosial untuk menuntaskan pekerjaan-pekerjaan, baik berat maupun ringan, akan lebih gampang jika dikerjakan secara bersama-sama.Interaksi antar teman dalam menuntaskan pekerjaan disebut dengan kerjasama (kooperasi). Dengan demikian, yang dimaksudkan dengan kerjasama yakni perjuangan bersama antara orang perorang atau kelompok insan untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Kerjasama sanggup terjadi antara orang perorang atau antarkelompok. Kerjasama terjadi digerakkan oleh adanya tujuan bersama yang ingin dicapai. Pelaksanaan kerjasama juga diharapkan iklim yang menyenangkan.

Kerjasama tersebut akan bertambah berpengaruh jika ada ancaman dari luar yang mengancam. Kerjasama sanggup terjadi pada kelompok primer, menyerupai keluarga, dan kelompok sekunder menyerupai organisasi dan perusahaan. Kerjasama pada kelompok primer, menyerupai dalam keluarga, lebih banyak bersifat spontan, tidak ada perencanaan terlebih dahulu. Individu-individu anggota keluarga cenderung membaurkan diri dengan sesamanya di dalam kelompok, dan masing-masing berusaha menjadi bab dari kelompoknya. Dalam kelompok primer ini orang perorang lebih bahagia bekerja dalam tim selaku anggota tim daripada bekerja sendiri sebagai perorangan. Kerjasama yang terjadi pada kelompok sekunder lebih bersifat direncanakan secara rasional dan sengaja daripada bersifat impulsif atau menurut emosi solidaritas. 

Kelompok-kelompok sekunder merupakan kelompok yang bersifat berkala dan diatur, serta umumnya tidak bersifat tatap muka. Kerjasama dalam kelompok sekunder tidak hanya melibatkan anggota organisasi setempat, tetapi melibatkan juga individu-ndividu lain yang melintasi batas-batas tempat atau negara. Contoh, kerjasama internasional antarnegara. Kerjasama sanggup diupayakan melalui aneka macam bentuk. Di antara bentuk-bentuk kerjasama ini mungkin di antara Anda  pernah melakukan. Ada empat bentuk kerjasama yang selama ini terjadi di masyarakat, yaitu:

1. Tawar menawar (bargainning)
Adalah bab dari proses pencapaian akad untuk pertukaran barang atau jasa. Contohnya kerjasama antara pedagang dan pembeli.
2. Kooptasi (cooptation)
Adalah perjuangan ke arah kerjasama yang dilakukan dengan jalan menyepakati pimpinan yang akan ditunjuk untuk mengendalikan jalannya organisasi atua kelompok.
3. Koalisi (coaliton)
Adalah perjuangan dua organisasi atau lebih yang mengejar tujuan tertentu yang sama dengan cara yang kooperatif. Contohnya koalisi partai politik di parlemen.
4. Patungan (joint-ventura)
Adalah perjuangan bersama untuk mengusahakan suatu aktivitas demi laba bersama yang akan dibagi nanti secara proporsional dengan cara saling mengisi kekurangan masing-masing partner. Contohnay joint ventura antara Pertamina dengan Exon Mobil.
Gambar: disini

Sumber http://www.gurugeografi.id


EmoticonEmoticon