Tuesday, February 20, 2018

√ Peternak Tidak Terimbas Dari Harga Broiler Dan Telur Yang Naik


Budilaksono.com....Para peternak ayam petelur dan ayam broiler tersenyum senang lantaran simpulan bulan Desember 2018 dan awal Januari 2019 harga semakin naik untuk harga telur dan ayam hidup. Pada pertengahan hingga simpulan Januari 2019 harga tetap stabil.

Harga Pokok Produksi ayam hidup (livebird) ketika ini sebesar Rp. 17.500 per kg. Sedangkan harga pakan berkisar antara Rp. 7.800 – 8.000 per kg serta harga DOC (ayam umur sehari) sebesar Rp. 7.100 per ekor.

Harga telur perkilogram mengalami kenaikan pada Akhir Desember 2018 berkisar antara Rp. 23.000-24.000,- dan ini bertahan hingga awal Januari 2019. Kenaikan harga telur ini disebabkan undangan yang tinggi menjelang natal dan tahun baru.

Kenaikan harga telur perkilogram tidak menciptakan senang peternak apabila harga komoditi jagung kering masih Rp.6000-6.500,- perkilo dan apalagi hasil produksi telur tetap atau tidak meningkat maka kenaikan harga telur perkilogram tidak akan menyesejahterakan peternak. Karena peternak ayam petelur tidak mengalami keuntungan. Hal ini dikemukakan oleh Samino peternak ayam petelur Desa Wukirsari Tambakromo Pati Jateng.

Kenaikan harga  telur perkilogram dan ayam broiler ini tergantung pada serapan pakan serta kondisi perekonomian masyarakat. Karena pertumbuhan ekonomi pun mempengaruhi daya beli masyarakat khususnya livebird.

Begitu juga yang dikatakan oleh Kholiq, peternak broiler sekaligus layer di Malang, mengeluhkan HPP yang naik, yakni sebesar Rp. 18.800 – 19.000 per kg. Kholiq menyampaikan bahwa dengan HPP sekian, peternak tidak mendapat laba yang banyak. Harga pakan pada bulan 11 dan 12 rata-rata Rp. 7.350 per kg dan harga DOC Rp. 7.300 per ekor. Kemudian harga jagung juga dirasa sangat mahal yakni Rp. 5.750 – 5.850 per kg.


Kholiq memperkirakan harga livebird Januari 2019 rata-rata akan berada di angka Rp. 20.000 per kg, tetapi bukan profit tinggi. Ia pun memgharapkan pemerintah segera merubah harga pola livebird menjadi Rp. 19.500 – 22.500 per kg.  "Itu saja ayam Istimewa yang elok HPP-nya Rp. 18.800 per kg tapi rata-rata HPP peternak di angka Rp. 19.200, sehingga pemerintah perlu menciptakan harga pola liverbird yang baru," pungkas Kholiq.

Sama halnya dengan Sugeng Wahyudi, peternak broiler di Bogor, menyampaikan bahwa harga livebird per (24/12) sekitar Rp. 23.000 – 23.500 per kg. Menurut Sugeng harga ini hampir merata, dengan perbedaan harga kurang lebih sekitar Rp. 1.000 per kg di luar tempat Bogor.

Demikianlah isu wacana kenaikan harga ayam hidup (broiler) dan harga telur yang dimbangi dengan harga pakan yang masih tinggi dan produksi telur tidak meningkat maka tidak akan meningkatkan keuntungan. Sering kali ini yang tidak diperhatikan oleh dinas peternakan setempat, bagaimana mengendalikan harga pakan (jagungkering) dapat turun dan stabil dibawah harga Rp.5000,-

Sumber http://www.budilaksono.com/


EmoticonEmoticon