Thursday, May 17, 2018

√ Gosip Terkini Gunung Sinabung – Sumatra Utara Dan Sejarah Erupsi

Gunung Sinabung di Sumatra Utara: Info Terkini


Senin, 2 Juli 2018 – Gunung Sinabung tingkat kegiatan Level IV (AWAS)


G. Sinabung (2460 m dpl) mengalami erupsi menerus semenjak tahun 2013. Dari kemarin hingga pagi ini, secara visual gunungapi terlihat terang hingga tertutup kabut. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan ketinggian sekitar 500 m di atas puncak. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan tenggara. Melalui rekaman seismograf pada 1 Juli 2018 tercatat:



  • 19 kali gempa Hembusan

  • 2 kali gempa Tornillo


Bendungan di Sungai Laborus terbentuk akhir penumpukan endapan awan panas masih berpotensi mengakibatkan lahar atau banjir bandang kalau bendungan jebol.


Sumber bacaan: Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi


 


Sabtu, 21 April 2018


Kegiatan Gunungapi Sinabung Sumatra Utara yang merupakan salah satu gunungapi paling aktif di Indonesia ketika ini, kegiatan erupsi masih berlangsung semenjak Tahun 2013. Statusnya ketika ini yaitu Level IV (Awas).


Dari kemarin hingga pagi ini visual gunungapi sanggup teramati hingga tertutup kabut. Asap kawah teramati berwarna putih – kelabu tebal, tekanan lemah hingga sedang setinggi 50-1000 m di atas puncak. Angin bertiup lemah, sedang hingga kencang ke arah timur, tenggara, selatan, dan barat. Melalui rekaman seismograf pada 21 April 2018 tercatat:



  • 10 kali Gempa Hembusan

  • 3 kali Gempa Low Frekuensi

  • 1 kali Gempa Vulkanik Dalam

  • 2 kali Gempa Tektonik Lokal

  • 4 kali Gempa Tektonik Jauh

  • 1 kali getaran banjir/lahar hujan dengan amplitudo 120 mm, durasi 4088 detik.

  • Getaran Tremor menerus dengan Amplitudo maksimum 5-75 mm secara umum dikuasai (30 mm).


Terjadi pembendungan Sungai Laborus oleh endapan awan panas semenjak tanggal 10 April 2017 yang kemudian meluncur sejauh 3,5 km dan luncuran awan panas Tanggal 02-03 Agustus 2017 sejauh 4,5 km ke lereng Tenggara dan Timur mencapai Sungai Laborus. Pemeriksaan terakhir Tanggal 28 April 2017 dan pasca luncuran awan panas 02 Agustus  2017 mengatakan ukuran (lebar, panjang, dan luas) Danau Laborus bertambah besar. Pembendungan membentuk danau yang berpotensi mengakibatkan lahar atau banjir bandang kalau bendungan jebol alasannya yaitu tidak besar lengan berkuasa menahan volume air.


Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus mengirimkan Tim Tanggap Darurat ke Sinabung untuk memperkuat kegiatan pemantauan secara menerus 24 jam per hari, berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan setempat (BPBD, TNI, POLRI), maupun melaksanakan sosialisasi pribadi kepada masyarakat setempat.


Mengingat telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Laborus maka penduduk yang bermukim di hilir di sekitar daerah ajaran sungai Laborus biar tetap menjaga kewaspadaan alasannya yaitu bendungan ini sewaktu waktu sanggup jebol alasannya yaitu tidak besar lengan berkuasa menahan volume air sehingga menjadikan lahar/banjir bandang ke hilir.


Sumber bacaan: Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi


 


Rabu, 20 Desember 2017


PVMBG menginformasikan bahwa, terakhir terkirim instruksi warna ORANGE, terbit tanggal 18 Desember 2017 Pukul 13:16 WIB, terkait letusan yang terekam di seismograf selama 303 detik. Kolom bubuk tidak teramati alasannya yaitu tertutup kabut.


Sumber bacaan: Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi


 


Kamis, 14 Desember 2017


Kegiatan Gunungapi Sinabung Sumatra Utara yang merupakan salah satu gunungapi paling aktif di Indonesia ketika ini, kegiatan erupsi masih berlangsung semenjak Tahun 2013. Statusnya ketika ini yaitu Level IV (Awas). Dari kemarin hingga pagi ini visual gunungapi sering tertutup kabut. Asap kawah teramati setinggi 1000 m. Angin bertiup lemah-sedang ke arah selatan, tenggara dan timur.


Melalui rekaman seismograf tercatat 3 kali erupsi/letusan dan 27 kali gempa guguran. Secara visual tinggi kolom bubuk teramati setinggi 2000 m. Erupsi disertai guguran lava dan awan panas guguran terekam di seismograf namun secara visual tidak teramati alasannya yaitu tertutup kabut.


Pebendungan membentuk danau yang berpotensi mengakibatkan lahar atau banjir bandang kalau bendungan jebol alasannya yaitu tidak besar lengan berkuasa menahan volume air.

Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus mengirimkan Tim Tanggap Darurat ke Sinabung untuk memperkuat kegiatan pemantauan secara menerus 24 jam per hari, berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan setempat (BPBD, TNI, POLRI), maupun melaksanakan sosialisasi pribadi kepada masyarakat setempat.


Mengingat telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Laborus maka penduduk yang bermukim di hilir di sekitar daerah ajaran sungai Laborus biar tetap menjaga kewaspadaan alasannya yaitu bendungan ini sewaktu waktu sanggup jebol alasannya yaitu tidak besar lengan berkuasa menahan volume air sehingga menjadikan lahar/banjir bandang ke hilir.


Sumber bacaan: Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi


 


Selasa, 5 Desember 2017


Tingkat kegiatan Level IV (AWAS). Sinabung (2460 m dpl) dari kemarin hingga pagi ini visual gunungapi tertutup kabut. Asap kawah putih tipis tekanan lemah tidak. Angin bertiup lemah-sedang ke arah selatan dan timur. Melalui rekaman seismograf tercatat 2 kali erupsi letusan dan 76 gempa guguran.


Secara visual tinggi kolom bubuk tidak teramati alasannya yaitu puncak gunung tertutup kabut. Erupsi disertai guguran lava meluncur sejauh 1000-1500 m  ke lereng selatan dan tenggara. Erupsi tidak disertai oleh awan panas guguran.

Bendungan di Sungai Laborus terbentuk akhir penumpukan endapan awan panas masih berpotensi mengakibatkan lahar atau banjir bandang kalau bendungan jebol.


Rekomendasi:



  • Masyarakat/pengunjung biar tidak melaksanakan kegiatan di dalam radius 3 km dari puncak, dan secara sektoral dari puncak dalam jarak 7 km ke selatan-tenggara, 6 km ke tenggara-timur dan 4 km timur-utara.

  • Mengingat telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Laborus maka penduduk yang bermukim di hilir di sekitar daerah ajaran sungai Laborus biar tetap menjaga kewaspadaan alasannya yaitu bendungan ini sewaktu waktu sanggup jebol alasannya yaitu tidak besar lengan berkuasa menahan volume air sehingga menjadikan lahar/banjir bandang ke hilir.


VONA: Terakhir terkirim instruksi warna ORANGE, terbit tanggal 02 Desember 2017 Pukul 14:14 WIB, terkait letusan selama 231 detik. Puncak tertutup kabut. Angin bertiup ke timur.


Sumber bacaan: Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi


 


Jum’at, 1 Desember 2017: (06:00 WITA)


Tingkat kegiatan Level IV (AWAS). Sinabung (2460 m dpl) dari kemarin hingga pagi ini visual gunungapi teramati terang sebagian namun umumnya tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati alasannya yaitu gunung tertutup kabut. Angin bertiup lemah-sedang ke arah selatan dan barat. Melalui rekaman seismograf tercatat 3 kali erupsi/letusan dan 93 gempa guguran.


Secara visual tinggi kolom bubuk tidak teramati alasannya yaitu kabut. Teramati guguran lava sejauh 1000-2000 m ke arah timur-tenggara. Erupsi tidak disertai oleh awan panas.

Bendungan di Sungai Laborus terbentuk akhir penumpukan endapan awan panas masih berpotensi mengakibatkan lahar atau banjir bandang kalau bendungan jebol.


Sumber bacaan: Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi


Sabtu, 30 November 2017: (14:18 WIB)


Terakhir terkirim instruksi warna ORANGE, terbit tanggal 30 November 2017 Pukul 14:18 WIB, terkait letusan dengan ketinggian bubuk tidak teramati alasannya yaitu kabut dan usang letusan 372 detik.

Sumber bacaan: Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi


 


Selasa 28/11/2017 (06:00 WIB): AWAS Siaga IV


Tingkat kegiatan Level IV (AWAS). Sinabung (2460 m dpl) dari kemarin hingga pagi ini visual gunungapi teramati terang sebagian namun umumnya tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Angin bertiup lemah-sedang ke arah selatan dan baratdaya. Melalui rekaman seismograf tercatat 2 kali erupsi/letusan.


Secara visual tinggi kolom bubuk tidak sanggup teramati alasannya yaitu gunung tertutup kabut. Terekam 34 kali gempa guguran lava dengan jarak luncur 2000 m mengarah ke timur, tenggara dan selatan.

Bendungan di Sungai Laborus terbentuk akhir penumpukan endapan awan panas masih berpotensi mengakibatkan lahar atau banjir bandang kalau bendungan jebol. Sumber bacaan: Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi


 


 Gunung Sinabung tingkat kegiatan Level IV  √ Info Terkini Gunung Sinabung – Sumatra Utara Dan Sejarah Erupsi

Gunung api Sinabung kembali meletus pada 24/11/2017 pukul 09:02 WIB. Tinggi kolom bubuk vulkanik 2.000 m, usang gempa erupsi 559 detik. Angin bertiup lemah ke arah Selatan – Baratdaya. Tidak ada penambahan pengungsi.
Sutopo Purwo Nugroho. Twitter: @Sutopo_BNPB


 


Minggu, 25 November 2017 (06:00 WIB)


Gunung Sinabung: tingkat kegiatan Level IV (AWAS). Sinabung (2460 m dpl) dari kemarin hingga pagi ini visual gunungapi teramati terang sebagian namun umumnya tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Angin bertiup lemah-sedang ke arah selatan dan baratdaya. Melalui rekaman seismograf tercatat 2 kali erupsi/letusan. Secara visual tinggi kolom bubuk 2000 m diatas puncak. Terekam 58 kali gempa guguran lava dengan jarak luncur 700-1000 m mengarah ke timur, tenggara dan selatan.

Bendungan di Sungai Laborus terbentuk akhir penumpukan endapan awan panas masih berpotensi mengakibatkan lahar atau banjir bandang kalau bendungan jebol. Sumber bacaan: Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi


 


Rabu, 22 November 2017 (17:26 WIB)


Terakhir terkirim instruksi warna ORANGE, terbit tanggal 22 November 2017 Pukul 17:26 WIB, terkait letusan dengan ketinggian bubuk tidak sanggup teramati alasannya yaitu gunung tertutup kabut.


Angin bertiup lemah-sedang ke arah selatan dan baratdaya. Melalui rekaman seismograf tercatat 4 kali erupsi/letusan. Secara visual tinggi kolom bubuk tidak sanggup teramati alasannya yaitu gunung tertutup kabut. Terjadi 1 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 2300 m mengarah ke timur dan tenggara. Terekam 53 kali gempa guguran lava dengan jarak luncur 500-2000 m mengarah ke timur, tenggara dan selatan.

Bendungan di Sungai Laborus terbentuk akhir penumpukan endapan awan panas masih berpotensi mengakibatkan lahar atau banjir bandang kalau bendungan jebol. Sumber bacaan: Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi


 


 Gunung Sinabung tingkat kegiatan Level IV  √ Info Terkini Gunung Sinabung – Sumatra Utara Dan Sejarah Erupsi

Gunung Sinabung – Sumatra Utara. 18 November 2017. Sutopo Purwo Nugroho. Twitter: @Sutopo_BNPB


 


Selasa, 24 Oktober 2017 (14:45 WIB)


Gunung Sinabung meletus lagi pada 24/10/2017, 14.45 Wib. Awan panas meluncur 3km ke Timur-Tenggara. Tinggi kolom 1km. Lama gempa 300 detik. Sumber bacaan: Sutopo BNPB


 


 Gunung Sinabung tingkat kegiatan Level IV  √ Info Terkini Gunung Sinabung – Sumatra Utara Dan Sejarah Erupsi

Gunung Sinabung 24/10/2017 14:45 WIB. Sutopo Purwo Nugroho. Twitter: @Sutopo_BNPB


 


Oktober 2017


Aktivitas gunungapi Sinabung selama Oktober 2017 teramati asap kawah utama dengan tinggi maksimum 1500 meter di atas puncak, bertekanan lemah hingga sedang, warna putih, intensitas tipis hingga tebal, guguran masih mendominasi arah luncuran ke tenggara-timur sejauh antara 500 – 2500 meter dan ke arah selatan sejauh 500 – 2000 m, sedangkan erupsi teramati sebanyak 47 kejadian, tinggi kolom erupsi berkisar antara 500 – 3600 meter di atas puncak. Teramati 8 kali insiden Awan Panas Guguran meluncur ke arah timur-tenggara serta selatan sejauh 1000 – 4500 meter.


Kegempaan: Selama Oktober 2017 kegempaan didominasi oleh gempa Guguran dan Low Frequency masing-masing terekam sebanyak 1666 dan 584 insiden perbulan, untuk gempa erupsi terekam selama Oktober 2017 sebanyak 55 insiden perbulan, rincian gempa selengkapnya yaitu sebagai berikut:


 Gunung Sinabung tingkat kegiatan Level IV  √ Info Terkini Gunung Sinabung – Sumatra Utara Dan Sejarah Erupsi


 


Tingkat Aktivitas : Berdasarkan data visual dan kegempaan selama Oktober 2017 tingkat kegiatan G. Sinabung Level IV (AWAS). Selama bulan ini tidak tercatat adanya korban harta maupun jiwa.


Sumber bacaan: Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi


 


Letusan 2016


Pada tanggal 21 Mei 2016 pukul 16:48 WIB, Gunung Sinabung kembali meletus dengan mengeluarkan awan panas. Awan panas ini menyelimuti Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Akibatnya 7 orang meninggal dunia, dan 2 lainnya mengalami luka bakar. Para korban diketahui tengah berada di zona merah di tempat Desa Gamber yang beradius 4 Km dari Gunung Sinabung. Sampai dengan 22 Mei 2016, telah terjadi 4 kali letusan. Menurut petugas pos gunung Sinabung, luncuran awan panas akhir erupsi pertama kali terjadi sekira pukul 14.30 WIB.


 


Letusan 2013-2014


 Gunung Sinabung tingkat kegiatan Level IV  √ Info Terkini Gunung Sinabung – Sumatra Utara Dan Sejarah Erupsi

Gunung Sinabung, tanggal 29 Januari 2014.


 


 Gunung Sinabung tingkat kegiatan Level IV  √ Info Terkini Gunung Sinabung – Sumatra Utara Dan Sejarah Erupsi

Letusan G. Sinabung 23 Oktober 2013 dilihat dari Lau Kawar (rangkaian letusan pukul 16:51 WIB). Sumber foto: PVMBG


 


Pada tahun 2013, Gunung Sinabung meletus kembali, hingga 18 September 2013, telah terjadi 4 kali letusan. Letusan pertama terjadi ada tanggal 15 September 2013 dini hari, kemudian terjadi kembali pada sore harinya. Pada 17 September 2013, terjadi 2 letusan pada siang dan sore hari. Letusan ini melepaskan awan panas dan abu vulkanik.


Tidak ada gejala sebelumnya akan peningkatan kegiatan sehingga tidak ada peringatan dini sebelumnya. Hujan bubuk mencapai kawasan Sibolangit dan Berastagi. Tidak ada korban jiwa dilaporkan, tetapi ribuan warga pemukiman sekitar terpaksa mengungsi ke tempat aman.


Akibat insiden ini, status Gunung Sinabung dinaikkan ke level 3 menjadi Siaga. Setelah kegiatan cukup tinggi selama beberapa hari, pada tanggal 29 September 2013 status diturunkan menjadi level 2, Waspada. Namun demikian, kegiatan tidak berhenti dan kondisinya fluktuatif.


Memasuki bulan November, terjadi peningkatan kegiatan dengan letusan-letusan yang semakin menguat, sehingga pada tanggal 3 November 2013 pukul 03.00 status dinaikkan kembali menjadi Siaga. Pengungsian penduduk di desa-desa sekitar berjarak 5 km dilakukan.


Letusan-letusan terjadi berkali-kali sesudah itu, disertai luncuran awan panas sampai 1,5 km. Pada tanggal 20 November 2013 terjadi enam kali letusan semenjak dini hari. Erupsi (letusan) terjadi lagi empat kali pada tanggal 23 November 2013 semenjak sore, dilanjutkan pada hari berikutnya, sebanyak lima kali. Terbentuk kolom bubuk setinggi 8000 m di atas puncak gunung. Akibat rangkaian letusan ini, Kota Medan yang berjarak 80 km di sebelah timur terkena hujan abu vulkanik.


Pada tanggal 24 November 2013 pukul 10.00 status Gunung Sinabung dinaikkan ke level tertinggi, level 4 (Awas).Penduduk dari 21 desa dan 2 dusun harus diungsikan.


Status level 4 (Awas) ini terus bertahan hingga memasuki tahun 2014. Guguran lava pijar dan semburan awan panas masih terus terjadi hingga 3 Januari 2014.Mulai tanggal 4 Januari 2014 terjadi rentetan kegempaan, letusan, dan luncuran awan panas terus-menerus hingga hari berikutnya. Hal ini memaksa perhiasan warga untuk mengungsi, hingga melebihi 20 ribu orang.


Setelah kondisi ini bertahan terus, pada ahad terakhir Januari 2014 kondisi Gunung Sinabung mulai stabil dan direncanakan pengungsi yang berasal dari luar radius ancaman (5 km) sanggup dipulangkan. Namun demikian, sehari kemudian 14 orang ditemukan tewas dan 3 orang luka-luka terkena luncuran awan panas ketika sedang mendatangi Desa Suka Meriah, Kecamatan Payung yang berada dalam zona ancaman I.


Tanggal 19 – 21 Oktober 2013


Cuaca berawan-mendung, hujan gerimis-deras, angin damai dari arah timur, suhu 15-21 oC, G. sinabung lebih sering tertutup kabut, ketika terang teramati asap dari kawah puncak berwarna putih tebal dengan tinggi kolom asap 100 – 300 m.


Tanggal 22 Oktober 2013


Cuaca berawan-mendung, hujan gerimis-deras, angin tenang-sedang dari Barat, suhu 16-21 oC, G. sinabung lebih sering tertutup kabut, ketika terang teramati asap dari kawah puncak berwarna putih tebal keabu-abuan dengan tinggi kolom asap 250 m. hembusan asap (titik-titk fumarola) yang muncul di lereng sebelah utara puncak G. Sinabung (Lau Kawar) putih tebal dengan ketinggian 50-70 m.


Tanggal 23 Oktober 2013


Cuaca berawan-mendung, hujan gerimis-deras, angin tenang-sedang dari Barat angin tenang-sedang dari Barat, suhu 17-22 oC.


Pemantauan pribadi di lapangan ketika pemasangan reflektor (Foto 1), yang berlokasi di akrab hembusan asap (titik-titik fumarola) yang muncul di lereng sebelah utara puncak G. Sinabung (Lau Kawar). Terpantau adanya longsor di dua lokasi, yaitu ; di sepanjang titik-titik fumarola dan di sebelah kanan titik reflektor dengan lebar bukaan 40 m mengarah ke Lau Kawar.


Letusan terjadi pukul 16:19 WIB dan 16:51 WIB (Foto 2), teramati kolom asap letusan berasal dari lubang letusan 2010 (kawah puncak)  dan lubang rekahan (hasil erupsi 15 Oktober 2013) yang mengarah ke Lau Kawar. Pada ketika letusan terjadi G. Sinabung tertutup kabut, namun ketika terang warna asap letusan abu-abu tebal, tekanan besar lengan berkuasa dan letusan ketiga terjadi pada pukul 21:00 WIB.


Letusan dari kawah puncak mengarah ke timur-tenggara, sedangkan letusan dari lubang rekahan mengarah ke Timurlaut-Timur. Hujan bubuk melanda Desa Bekerah dan Simacem.


Hembusan asap (titik-titk fumarola) yang muncul di lereng sebelah utara puncak G. Sinabung (Lau Kawar) berwarna putih tebal dengan tekanan besar lengan berkuasa mengarah ke timurlaut-timur.


Tanggal 24 Oktober 2013 terjadi 2 kali letusan bubuk di kawah puncak pada pukul 05:50 WIB (Foto 3) dan 06:12 WIB. Pada letusan pertama teramati tinggi kolom asap letusan 3000 meter disertai bubuk yang jatuh ke arah selatan gunung.


 


Letusan tahun 2010


Pada 27 Agustus 2010, gunung ini mengeluarkan asap dan bubuk vulkanis. Pada tanggal 29 Agustus 2010 dini hari sekitar pukul 00.15 WIB (28 Agustus 2010, 17.15 UTC), gunung Sinabung mengeluarkan lava.


Status gunung ini dinaikkan menjadi Awas. Dua belas ribu warga disekitarnya dievakuasi dan ditampung di 8 lokasi. Abu Gunung Sinabung cenderung meluncur dari arah barat daya menuju timur laut. Sebagian Kota Medan juga terselimuti bubuk dari Gunung Sinabung.


Bandar Udara Polonia di Kota Medan dilaporkan tidak mengalami gangguan perjalanan udara.


Satu orang dilaporkan meninggal dunia alasannya yaitu gangguan pernapasan ketika mengungsi dari rumahnya.


 


Letusan September 2010


27 Agustus – 7 April terjadi beberapa kali letusan yang diantaranya merupakan letusan freatik. Status G. Sinabung berubah dari tipe-B menjadi tipe-A.


Pada tanggal 3 September, terjadi 2 letusan. Letusan pertama terjadi sekitar pukul 04.45 WIB sedangkan letusan kedua terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Letusan pertama menyemburkan debu vuklkanis setinggi 3 kilometer. Letuasn kedua terjadi bersamaan dengan gempa bumi vulkanis yang sanggup terasa hingga 25 kilometer di sekitar gunung ini.


Pada tanggal 7 September, Gunung Sinabung kembali metelus. Ini merupakan letusan terbesar semenjak gunung ini menjadi aktif pada tanggal 29 Agustus 2010. Suara letusan ini terdengar hingga jarak 8 kilometer. Debu vulkanis ini tersembur hingga 5.000 meter di udara.


 


Letusan Gunung sinabung Sebelum Tahun 1600 – 1912


Gunungapi Sinabung merupakan gunungapi tipe B. Sejarah kegiatan gunungapi ini, khususnya yang berupa letusan tidak banyak diketahui dan tidak terdapat dalam catatan sejarah dan literatur. Kegiatan vulkanik yang tercatat yaitu sebagai berikut:













Sebelum 1600aktivitas terakhir yang ditimbulkan oleh gunungapi ini berupa muntahan batuan piroklastik serta ajaran lahar yang mengalir ke arah selatan.
1912Aktivitas solfatara terlihat di puncak dan lereng atas.

Sumber bacaan: Badan Geologi – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)




Gunung Sinabung


Gunung Sinabung (bahasa Karo: Deleng Sinabung) adalah gunung api di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Indonesia. Sinabung bersama Gunung Sibayak di dekatnya yaitu dua gunung berapi aktif di Sumatra Utara dan menjadi puncak tertinggi ke 2 di provinsi itu. Ketinggian gunung ini yaitu 2.451 meter.


Gunung ini tidak pernah tercatat meletus semenjak tahun 1600, tetapi mendadak aktif kembali dengan meletus pada tahun 2010. Letusan terakhir gunung ini terjadi semenjak September 2013 dan berlangsung hingga kini.


 


Cara Mencapai Puncak Gunung Sinabung


Cara pencapaian ke lokasi puncak G. Sinabung, sanggup ditempuh dari kota Bandung – Medan dengan angkutan udara. Dari kota Medan sanggup memakai kendaraan bermotor hingga Kabanjahe atau ibukota kecamatan, desa maupun kampung yang terdekat untuk menempuh jalan ke arah puncak (Desa Tiga Pancur Kecamatan Simpang Empat, Kampung Guru Kinayan, atau dari arah timur laut).



Struktur Geologi Gunung Sinabung


Gunungapi Sinabung terbentuk pada tepian Baratlaut patahan cekungan Toba Tua. Garis patahan Strike Slip mengiri sepanjang batas penggalan barat Toba, yang penggalan atasnya terbentuk Gunungapi Sinabung menerus ke Timurlaut hingga Gunungapi Sibayak merupakan sesar orde kedua.


Struktur Sesar Normal dijumpai di daerah Danau Kawar. Sesar Normal Kawar ini merupakan sesar orde ketiga. Sesar tersebut kehilangan tekanan dan mengalami penurunan di penggalan Selatan yang merupakan “hanging wall”- nya. Sesar ini dicirikan oleh morfologi triangular facet yang menjadi salah satu penciri sesar normal.


Selain struktur sesar, struktur lainnya menyerupai Struktur kelurusan topografi yang pada umumnya mengatakan orientasi BaratDaya-TimurLaut serta struktur kawah juga di temukan pada penggalan puncak Gunungapi dengan orientasi BaratLaut-Tenggara.


Sumber bacaan: Badan Geologi – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)


 


Daftar Lengkap Gunung Berapi Di Indonesia


Di Indonesia mempunyai jumlah total 150 gunung berapi. Geografi Indonesia didominasi oleh gunung api yang terbentuk akhir zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Daftar gunung berapi di Indonesia ini melimuti: bawah laut, kaldera, bentuk kerucut, perisai, fumarol stratovulkan dan kompleks.


Klik disini untuk membaca daftar lengkap gunung berapi di Indonesia.


 


Bacaan Lainnya



 


Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai


Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jikalau Anda mengunduh aplikasi kita!


Siapa bilang mau pandai harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang menciptakan Anda menjadi lebih smart!



 


Sumber bacaan: Magma IndonesiaBadan Geologi – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)


                      


Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”

Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya








Sumber aciknadzirah.blogspot.com


EmoticonEmoticon