Wednesday, June 27, 2018

√ 3 Unsur Kehidupan Desa Dan Cirinya

Desa merupakan cuilan yang tidak terpisahkan dari perjalanan bangsa Indonesia. Negara Indonesia bisa lahir dari desa-desa di penjuru pelosok Nusantara. Desa di Jawa pada awalnya dihuni oleh penduduk satu keturunan, mereka punya nenek moyang yang sama yaitu para cikal bakal pendiri pemukiman yang bersangkutan.

Jika suatu desa kemudian sudah padat, masalah-masalah ekonomi bermunculan beberapa keluarga keluar untuk mendirikan pemukiman gres dengan cara membuka hutan, atau disebut tetruka. Di Tapanuli, pembukaan desa gres berdasarkan Marbun sebagian disebabkan impian kelompok gres dalam proses mencapai hak dan kewajiban sebagai raja watak atau lantaran tanah desa tak memadai lagi menghidupi penghuninya.

Dapat dikatakan bahwa di masa kemudian desa sebagai kesatuan masyarakat mempunyai 3 hal yang dalam ungkapan Jawa ialah : rangkah (wilayah), darah (satu keturunan), dan warah (adat). Maka sangat sempurna kalau Bintarto menyebutkan bahwa sampai sekarang tiga unsur kehidupan desa di Jawa yaitu daerah, penduduk dan kehidupan.
Desa merupakan cuilan yang tidak terpisahkan dari perjalanan bangsa Indonesia √ 3 Unsur Kehidupan Desa dan Cirinya
Kampung Naga Tasikmalaya
Daerah dalam arti tanah-tanah pekarangan dan pertainan beserta penggunaannya termasuk pula aspek lokasi, luas, batas yang kesemuanya itu merupakan lingkungan geografis setempat. Ada desa yang berlokasi di pegunungan, dataran rendah, rawa sampai di pinggir pantai. 

Kemudian penduduk, ini mencakup jumlah, pertambahan, kepadatan, penyebaran serta mata pencahariannya. Warah ialah fatwa perihal tata hidup, pergaulan dan ikatan-ikatannya sebagai masyarakat desa. Dengan sendirinya tata kehidupan itu tidak sanggup dilepaskan dari pla sikap masyarakat desa secara keseluruhan. Tata kehidupan sendiri sering diakibatkan oleh penyesuaian dengan lingkungan di sekitarnya. Artinya sikap insan di dalamnya mengikuti kondisi lingkungan yang ada.

Kesimpulannya, setiap desa niscaya punya 'geographical setting' dan 'human effort' masing-masing yang berbeda. Ada desa yang sumber daya melimpah dimana-mana namun semangat membangun, keterampilan dan pendidikan masyarakatnya rendah sehingga tidak maju. Sebaliknya ada desa yang mempunyai sumber daya terbatas namun sanggup maju pesat lantaran kemampuan penduduknya dalam mengatasi kendala geografis tersebut.

Sumber: Geografi Desa dan Kota, Daldjoeni.
Gambar: fickr

Sumber http://www.gurugeografi.id


EmoticonEmoticon