SUARAPGRI - Ketua dewan perwakilan rakyat Bambang Soesatyo meminta kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mengawasi pelaksanaan pinjaman tunjangan bagi guru yang bertugas di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).
Sebab, masih ada guru 3T di Kabupaten Aceh Besar (NAD) dan Kabupaten Bengkayang (Kalimantan Barat) yang belum mendapatkan tunjangan.
“Meminta Kemendikbud untuk menawarkan pengawasan maksimal terhadap pelaksanaan pinjaman tunjangan guru tersebut, semoga penyaluran tunjangan kepada guru di kawasan 3T sempurna sasaran, lancar sesuai waktu pencairan dan tidak sering tertunda,” kata Bambang melalui layanan pesan, Kamis (2/8).
Bamsoet panggilan akrabnya mengatakan, pemerintah harus memperhatikan perbaikan dalam tata kelola pencairan tunjangan guru.
Sebab, pinjaman tunjangan merupakan upaya untuk mensejahterakan guru dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Selain itu juga, Bamsoet mendorong Kemendikbud untuk segera memperbaiki sistem gosip tunjangan guru.
Tujuannya, untuk mempermudah para guru dalam menelusuri jejak proses pencairan tunjangan.
“Karena masih banyak kekurangan dan keterbatasan gosip dalam sistem berbasis daring,” terperinci legislator Partai Golkar itu.
Bamsoet juga meminta Kementerian Desa (Kemendes), Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama Kemendikbud dan pemerintah kawasan terkait untuk segera memenuhi hak-hak dasar guru 3T.
Dengan demikian, katanya, acara berguru mengajar di wilayah 3T juga sanggup terealisasi secara baik.
Namun, Bamsoet juga mengharapkan solusi untuk pembayaran tunjangan guru 3T bukan bersifat sementara.
“Meminta Kemendes PDTT, Kemendikbud bersama dengan organisasi guru di Indonesia untuk mengkaji inti dilema dari belum dibayarnya tunjangan guru, khususnya di daerah-daerah 3T, guna merumuskan solusi-solusi terbaik bagi guru di Indonesia,” pungkasnya.
(sumber: jpnn.com)
Sumber http://egoswot.blogspot.comSebab, masih ada guru 3T di Kabupaten Aceh Besar (NAD) dan Kabupaten Bengkayang (Kalimantan Barat) yang belum mendapatkan tunjangan.
“Meminta Kemendikbud untuk menawarkan pengawasan maksimal terhadap pelaksanaan pinjaman tunjangan guru tersebut, semoga penyaluran tunjangan kepada guru di kawasan 3T sempurna sasaran, lancar sesuai waktu pencairan dan tidak sering tertunda,” kata Bambang melalui layanan pesan, Kamis (2/8).
Bamsoet panggilan akrabnya mengatakan, pemerintah harus memperhatikan perbaikan dalam tata kelola pencairan tunjangan guru.
Sebab, pinjaman tunjangan merupakan upaya untuk mensejahterakan guru dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Selain itu juga, Bamsoet mendorong Kemendikbud untuk segera memperbaiki sistem gosip tunjangan guru.
Tujuannya, untuk mempermudah para guru dalam menelusuri jejak proses pencairan tunjangan.
“Karena masih banyak kekurangan dan keterbatasan gosip dalam sistem berbasis daring,” terperinci legislator Partai Golkar itu.
Bamsoet juga meminta Kementerian Desa (Kemendes), Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama Kemendikbud dan pemerintah kawasan terkait untuk segera memenuhi hak-hak dasar guru 3T.
Dengan demikian, katanya, acara berguru mengajar di wilayah 3T juga sanggup terealisasi secara baik.
Namun, Bamsoet juga mengharapkan solusi untuk pembayaran tunjangan guru 3T bukan bersifat sementara.
“Meminta Kemendes PDTT, Kemendikbud bersama dengan organisasi guru di Indonesia untuk mengkaji inti dilema dari belum dibayarnya tunjangan guru, khususnya di daerah-daerah 3T, guna merumuskan solusi-solusi terbaik bagi guru di Indonesia,” pungkasnya.
(sumber: jpnn.com)
EmoticonEmoticon