Sunday, June 17, 2018

√ Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match

A. Model Pembelajaran Kooperatif  Tipe Make a Match 
Model pembelajaran perlu dipahami guru semoga sanggup melakukan pembelajaran secara efektif dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Dalam penerapannya, model pembelajaran harus dilakukan sesuai dengan kebuuhan siswa sebab msing-masing model pembelajaran mempunyai tujuan, prinsip, dan tekanan yang berbeda-beda.

Diantara model-model pembelajaran, model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang unik, sebab model pembelajaran kooperatif suatu struktur kiprah dan penghargaan yang berbeda dalam mengupayakan pembelajaran siswa. Struktur kiprah itu menghendaki siswa untuk bekerja bersama dalam kelompok-kelompok kecil. Model pembelajaran kooperatif tumbuh dari suatu tradisi pendidikan yang menekankan berfikir dan latihan bertindak demokratis, pembelajaran aktif, sikap kooperatif, dan menghormati perbedaan dalam masyarakat multibudaya.

Panitz (Thobroni, 2015) mengemukakan ada dua pembelajaran berbasis sosial, yaitu pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning), yang selanjutnya disingkat CL dan pembelajaran kolaboratif. Pembelajaran kooperatif ialah konsep yang lebih luas, mencakup semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.

Menurut Poppy, K.D. (2007) ada beberapa hal yang perlu dipenuhi dalam pembelajaran kooperatif semoga lebih menjamin para siswa bekerja secara kooperatif, hal-hal tersebut meliputi: 
1. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka “sehidup sepenanggungan bersama”. 
2. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya, ibarat milik mereka sendiri. 
3. Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota  di dalam kelompoknya mempunyai tujuan yang sama. 
4. Siswa haruslah membagi kiprah dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya. 
5. Siswa akan dikenakan penilaian atau diberikan hadiah/penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok. 
6. Siswa dalam aneka macam kepemimpinan dan mereka butuh keterampilan untuk berguru berhubungan selama proses berguru berlangsung. 
7. Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual bahan yang ditangani dalam kelompok.

Salah satu model pembelajaran kooperatif ialah tipe Make a Match yang dikembangkan oleh Lorna Curran pada tahun 1994. Salah satu keunggulan model ini  berdasarkan Rusman, (2014) ialah “Siswa mencari pasangan sambil berguru mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan”. Teknik ini biasa dipakai dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan.

 

B. Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Model pembelajaran kooperatif  tipe Make a Match bertujuan untuk memperluas wawasan serta kecermatan siswa dalam menyelami suatu konsep. Sebelum permainan dimulai, guru memberikan tujuan pembelajaran, motivasi belajar, pokok bahasan, mengorganisasikan siswa, memberikan langkah-langkah permainan, membimbing siswa, dan mengevaluasi hasil serta memperlihatkan penghargaan. Rusman (2014) menuliskan penggunaan model pembelajaran Kooperatif  Tipe Make a Match mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang mungkin cocok untuk sesi review (satu sisi kartu berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban).
2. Setiap siswa menerima satu buah kartu dan memikirkan balasan atau soal dari kartu yang dipegang
3. Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (kartu soal/kartu jawaban)
4. Siswa yang sanggup mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
5. Setelah satu babak kartu dikocok lagi semoga tiap siswa menerima kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
6. Proses terakhir model pembelajaran ini ialah dengan menciptakan penjelasan dan kesimpulan.


Fase-fase dalam model pembelajaran tipe make a match

Adapun fase-fase model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match ialah sebagai berikut:
Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Fase
Model Kooperatif Make a Match
Fase 1   
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Fase 2
Menyajikan informasi
Fase 3
Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok belajar
Fase 4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
a. Menyiapkan kartu soal dan  kartu jawaban
b. Setiap siswa menerima satu kartu
c. Berpikir individu
d. Mencari kartu yang cocok dengan kartunya
e. Membuat penjelasan dan kesimpulan
Fase 5
Evaluasi
Fase 6   
Memberikan penghargaan
Sumber: Lie (2008)

C. Kelebihan dan kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif  Tipe Make a Match
Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match ini mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya ialah sanggup melatih ketelitian, kecermatan, dan ketepatan serta kecepatan dalam menuntaskan soal. Sedangkan, kelemahannya ialah waktu yang cepat, kurang konsentrasi, dan sanggup mengakibatkan kegaduhan bagi kelas yang lain.
#Model Pembelajaran Kooperatif  Tipe Make a Match

Sumber http://www.rijal09.com


EmoticonEmoticon