A. Pengertian model pembelajaran NHT
Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) atau penomoran Berpikir bersama yaitu merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi contoh interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Pembelajaran kooperatif tipe NHT menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi contoh interaksi siswa dan mempunyai tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pertama kali di kembangkan oleh Spenser Kagen padatahun 1993 untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut (Trianto, 2009).
Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) atau penomoran Berpikir bersama yaitu merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi contoh interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Pembelajaran kooperatif tipe NHT menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi contoh interaksi siswa dan mempunyai tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pertama kali di kembangkan oleh Spenser Kagen padatahun 1993 untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut (Trianto, 2009).
Selain itu berdasarkan (Lie, 1999 dalam Hamsa, 2009), mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) juga mendorong siswa untuk meningkatkan kolaborasi mereka. Model ini sanggup dipakai untuk semua mata pelajaran dan semua tingkatan akseptor didik. Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) yaitu suatu model pembelajaran dimana setiap siswa di beri nomor kemudian dibentuk suatu kelompok kemudian guru memanggil nomor dari siswa tersebut secara acak.
Berdasarkan pengertian di atas, maka sanggup disimpulkan bahwa Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) merupakan salah satu tipe pembelajran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus (pembentukan kelompok yang terdiri 4-6 orang, dimana tiap \anggota diberi nomor).
B. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif Tipe NHT
Menurut Trianto (2009), bahwa dalam mengajukan pertanyaan kepada siswa, guru memakai struktur empat fase sebagai langkah-langkah pembelajaran NHT sebagai berikut:
1. Langkah 1 : Penomoran
Guru membagi siswa ke dalam kelompok beranggotakan 4-6 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor 1 hingga 6.
2. Langkah 2 : Mengajukan Pertanyaan
Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan sanggup bervariasi. Pertanyaan sanggup amat spesifik dan dalam bentuk kalimat Tanya.
3. Langkah 3 : Berpikir bersama siswa
Menyatukan pendapat terhadap tanggapan pertanyaan itu dan menyiapkan tiap anggota dalam timnya mengetahui tanggapan tim.
4. Langkah 4 : Menjawab pertanyaan
Guru memanggil satu nomor tertentu, kemudian siswa dengan nomor yang sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.
Langkah-langkah tersebut di atas kemudian dikembangkan menjadi enam langkah sesuai untuk kebutuhan pelaksanaan penelitian ini. Pengembangan langkah ini berangkat dari langkah pembelajaran kooperatif berdasarkan Ibrahum (2000, dalam Trianto, 2009). Enam langkah tersebut yaitu sebagai berikut:
Fase Tingkah Laku Guru
Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Menurut Trianto (2009), bahwa dalam mengajukan pertanyaan kepada siswa, guru memakai struktur empat fase sebagai langkah-langkah pembelajaran NHT sebagai berikut:
1. Langkah 1 : Penomoran
Guru membagi siswa ke dalam kelompok beranggotakan 4-6 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor 1 hingga 6.
2. Langkah 2 : Mengajukan Pertanyaan
Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan sanggup bervariasi. Pertanyaan sanggup amat spesifik dan dalam bentuk kalimat Tanya.
3. Langkah 3 : Berpikir bersama siswa
Menyatukan pendapat terhadap tanggapan pertanyaan itu dan menyiapkan tiap anggota dalam timnya mengetahui tanggapan tim.
4. Langkah 4 : Menjawab pertanyaan
Guru memanggil satu nomor tertentu, kemudian siswa dengan nomor yang sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.
Langkah-langkah tersebut di atas kemudian dikembangkan menjadi enam langkah sesuai untuk kebutuhan pelaksanaan penelitian ini. Pengembangan langkah ini berangkat dari langkah pembelajaran kooperatif berdasarkan Ibrahum (2000, dalam Trianto, 2009). Enam langkah tersebut yaitu sebagai berikut:
Fase Tingkah Laku Guru
Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru memberikan semua tujuan pembelajaran yang ingin di capai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Fase 2 Menyajikan warta
Fase 2 Menyajikan warta
Guru memberikan warta kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat materi bacaan.
Fase 3 Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok berguru kooperatif
Fase 3 Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok berguru kooperatif
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok berguru dan membantu setiap kelompok biar melaksanakan transisi secara efisien
Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan berguru
Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan berguru
Guru membimbing kelompok-kelompok berguru dikala mereka mengerjakan kiprah mereka.
Fase 5 Evaluasi
Fase 5 Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil berguru perihal materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6 Memberikan penghargaan
Fase 6 Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil berguru individu dan kelompok.
Sumber : (Lie,A:2008)
Sumber : (Lie,A:2008)
C. Kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together)
Menurut Uno (2009), bahwa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yaitu sebagai berikut: (1) Kelebihan yaitu: setiap siswa menjadi siap semua; semua sanggup melaksanakan diskusi dengan sungguh-sungguh; siswa yang terpelajar sanggup mengajari siswa yang kurang pandai; membuatkan perilaku demokratif; tanggung jawab; menghargai pendapat orang lain dan dan memupuk rasa percaya diri sendiri. (2). Kelemahan yaitu: Tidak terlalu cocok untuk jumlah siswa yang banyak alasannya yaitu membutuhkan waktu yang lama; kemungkinan nomor yang telah dipanggil, di panggil kembali oleh guru; tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.
#Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together)
Sumber http://www.rijal09.com
EmoticonEmoticon