Bumi telah terbentuk selama 13 milyar tahun dan sejak itu planet ini telah mengalami perkembangan dari aneka macam aspek salah satunya geologi. Sejak tahun 1990an, para geolog telah mengetahui bahwa kerak bumi mengapung di atas lapisan magma. Teori untuk menjelaskan mengapungnya kerak benua gres dipublikasikan pada 1960 alasannya yaitu bukti-buktinya belum signifikan. Baca juga: Bedanya Mesa, Butte dan Plateau
1. Continental Drift Theory
Teori ini dipopulerkan oleh Alfred Lothar Wegener yang disebut juga sebagai Teori Apungan Benua. Wegener menjelaskan teori ini pada tahun 1912 di Frankfurt Jerman dalam buku Die Enstehung der Kontinente und Ozeane. Buku ini menjadikan kontroversi di kalangan geolog pada masa tersebut. Bukti teori ini gres ditemukan pada 1960 lewat serangkaian penelitian. Asumsi dasar Wegener perihal teori apungan benua adalah:
a. Adanya kesamaan morfologi garis pantai timur benua Amerika utara dan Selatan dengan garis pantai barat Eropa dan Afrika bab barat. Kedua garis ini diprediksi dulunya merupakan satu daratan yang sama kalau ditarik kembali. Pernyataan tersebut telah dibuktikan kebenarannya dikala ini. Formasi geologi di sepanjang pantai Afrika Barat sama dengan gugusan geologi di pantai timur Amerika selatan. Baca juga: Memahami gerak semu harian dan tahunan matahari
b. Pulau Greenland bergerak menjauhi daratan Eropa dengan kecepatan 36 m per tahun sementara Madagaskar menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 9 m per tahun. Menurut Wegener, benua yang ada dikala ini dulunya yaitu sebuah superbenua yang dinamakan Pangaea. Benua ini lalu pecah alasannya yaitu gerakan lempeng tektonik ke segala arah. Akibat pecahnya Pangaea maka yang terjadi adalah:
- Lempengan-lempengan samudera dan benua mengapung sendiri-sendiri.
- Samudera Atlantik semakin meluas alasannya yaitu benua Amerika terus bergerak ke barat yang menjadikan terbentuknya Mid Ocean Ridge dari utara sampai selatan.
- Adanya acara seismik luar biasa di sepanjang Patahan San Andreas California.
- Batas Samudera Hindia main mendesak ke utara. Indian semakin bertabrakan dengan Eurasia menghasilkan Pegunungan Himalaya.
Penjelasan ilmiah mengenai teori Wegener diabaikan beberapa waktu alasannya yaitu tidak adanya data yang sesuai dengan teori tersebut. Maka teori usang tetap dipertahankan yaitu:
- Teori geologi usang menjelaskan pegunungan mengalami pengkerutan dikala Bumi mendingin.
- Tidak ada klarifikasi niscaya perihal bagaimana benua sanggup bergerak.
Akhirnya pada tahun 1950an bukti dari magnetisme di dasar bahari mengatakan bahwa dasar bahari menyebar beberapa sentimeter tiap tahunnya. Ini mengatakan adanya pergerakan kerak bumi yang selanjutnya disebut lempeng tektonik.
2. Descartes
Rene Descartes mengeluarkan teori kontraksi yang lalu diteruskan oleh Edward Suess. Teori kontraksi menjelaskan bahwa Bumi mengalami penyusutan dan mengkerut alasannya yaitu pendinginan. Hasilnya sanggup dilihat dari terbentuknya pegunungan, lembah dan morfologi lainnya. Teori ini ibarat halnya kulit kita yang mengkerut kalau kedinginan. Teori ini banyak ditentang para jago geologi.
Fosil kayu di antartika temuan ilmuwan |
3. Laurasia dan Gondwana
Teori ini dikemukakan Edward Suess yang menyatakan bahwa Pangaea dulu pecah menjadi dua daratan yaitu Laurasia dan Gondwana. Gondwana yaitu sebuah benua berukuran besar lebih kecil dari Pangaea dan terbentuk selama tamat Mesozoikum. Amerika Utara dan Eurasia teprisah dengan Antartika, India, Amerika Selatan, Australia dan Afrika. Benua utara berjulukan Laurasia dan benua selatan berjulukan Gondwana. Kedua benua tersebut dipisahkan oleh Laut Tethys. Baca juga: Tipe-tipe longsoran tanah
Gambar: bbc. com, geologyswesthead.weebly.com
Sumber http://www.gurugeografi.id
EmoticonEmoticon