SUARAPGRI - Dunia pendidikan masih mempunyai tantangan besar menjelang tahun aliran gres pada bulan Agustus mendatang.
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy ketika melawat ke Kota Malang Sabtu (12/5), duduk kasus regenerasi dan peningkatan sumber daya insan (SDM) menjadi hal yang perlu diperhatikan.
Lantaran, melalui dua hal tersebut, jalan masuk pemerataan kualitas pendidikan dan relevansinya dengan dunia kerja sanggup diwujudkan.
”Terutama duduk kasus tenaga pengajar,” kata Menteri Muhadjir kepada Jawa Pos Radar Malang.
Muhadjir Effendy mengatakan, sumber daya insan (SDM) ketika ini belum sanggup merata dan kompetensinya masih perlu dibenahi.
Dalam hal kompetensi, seorang guru harus mempunyai standar sendiri sesuai dengan perkembangan siswa. Selain itu juga, pemerataan kualitas guru juga masih jadi masalah.
”Kita kekurangan guru di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Itu menjadi masalah,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang Dra Zubaidah MM menyampaikan, jika duduk kasus di dunia pendidikan masih sangat banyak. Apalagi, ketika ini memasuki kala revolusi 4.0 yang mengedepankan tekonologi informasi.
”Kami menggandeng Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) untuk meningkatkan mutu guru dan siswa dalam hal teknologi informasi,” ucap Zubaidah.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Menengah Pertama Drs Burhanuddin MPd pun beropini senada. Peningkatan kualitas guru sanggup digenjot melalui pelatihan-pelatihan.
Baca Juga:
Menurut Burhan, ada beberapa guru yang terkadang kesulitan mendapatkan materi.
Selama ini, menurutnya, sudah banyak peningkatan kompetensi guru melalui training yang diadakan sekolah dan disdik. Misalnya, peningkatan kompetensi dalam pembelajaran media dan kompetensi pembuatan media.
”Balik lagi ke gurunya, sanggup tidak mendapatkan dan menyerap isi kompetensinya,” imbuh Burhan.
Dia menilai, tidak semua guru mempunyai kompetensi yang sama dan sangat susah menyamaratakan kompetensi semua guru. Apalagi, ada kesenjangan umur guru yang begitu jauh.
”Ada guru muda, tengah, dan tua. Ketiganya punya cara mengajar yang berbeda,” ujarnya.
Menurutnya, faktor usia memang menjadi kendala tersendiri bagi beberapa guru. Ada yang gampang menyerap isi pelatihan-pelatihan bahan yang diberikan, ada juga yang sukar.
”Kalau guru fresh graduate sanggup dibentuk. Guru yang lebih berumur waktu pengajarannya unggul di penguasaan kondisi kelas,” tuturnya.
(sumber: http://bit.ly/2rH077G)
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy ketika melawat ke Kota Malang Sabtu (12/5), duduk kasus regenerasi dan peningkatan sumber daya insan (SDM) menjadi hal yang perlu diperhatikan.
Lantaran, melalui dua hal tersebut, jalan masuk pemerataan kualitas pendidikan dan relevansinya dengan dunia kerja sanggup diwujudkan.
”Terutama duduk kasus tenaga pengajar,” kata Menteri Muhadjir kepada Jawa Pos Radar Malang.
Muhadjir Effendy mengatakan, sumber daya insan (SDM) ketika ini belum sanggup merata dan kompetensinya masih perlu dibenahi.
Dalam hal kompetensi, seorang guru harus mempunyai standar sendiri sesuai dengan perkembangan siswa. Selain itu juga, pemerataan kualitas guru juga masih jadi masalah.
”Kita kekurangan guru di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Itu menjadi masalah,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang Dra Zubaidah MM menyampaikan, jika duduk kasus di dunia pendidikan masih sangat banyak. Apalagi, ketika ini memasuki kala revolusi 4.0 yang mengedepankan tekonologi informasi.
”Kami menggandeng Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) untuk meningkatkan mutu guru dan siswa dalam hal teknologi informasi,” ucap Zubaidah.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Menengah Pertama Drs Burhanuddin MPd pun beropini senada. Peningkatan kualitas guru sanggup digenjot melalui pelatihan-pelatihan.
Baca Juga:
MENDIKBUD: TUGAS KEPALA SEKOLAH BIKIN GURUNYA SEJAHTERA
Menurut Burhan, ada beberapa guru yang terkadang kesulitan mendapatkan materi.
Selama ini, menurutnya, sudah banyak peningkatan kompetensi guru melalui training yang diadakan sekolah dan disdik. Misalnya, peningkatan kompetensi dalam pembelajaran media dan kompetensi pembuatan media.
”Balik lagi ke gurunya, sanggup tidak mendapatkan dan menyerap isi kompetensinya,” imbuh Burhan.
Dia menilai, tidak semua guru mempunyai kompetensi yang sama dan sangat susah menyamaratakan kompetensi semua guru. Apalagi, ada kesenjangan umur guru yang begitu jauh.
”Ada guru muda, tengah, dan tua. Ketiganya punya cara mengajar yang berbeda,” ujarnya.
Menurutnya, faktor usia memang menjadi kendala tersendiri bagi beberapa guru. Ada yang gampang menyerap isi pelatihan-pelatihan bahan yang diberikan, ada juga yang sukar.
”Kalau guru fresh graduate sanggup dibentuk. Guru yang lebih berumur waktu pengajarannya unggul di penguasaan kondisi kelas,” tuturnya.
(sumber: http://bit.ly/2rH077G)
Sumber http://egoswot.blogspot.com
EmoticonEmoticon