Wednesday, December 12, 2018

√ Hacker Anonymous Yang Menerima Ratifikasi Dunia

Saat ini Serangan Hacker Anonymous Yang Mendapat Pengakuan Dunia
lintasviral.com - Siapa yang tidak tau dengan Hacker Anonymous? Saat ini serangan Hacker Anonymous mendapatkan pengakuan dunia perihal kehebatannya. Para h4ck3r terkenal yang biasanya digambarkan dengan sosok yang menggunakan topeng Guy Fawkes. Pemakaian topen ini diawali dari lembaga 4chan.


Saat itu admin lembaga 4chan mengaktivasi protokol Forced-Anon yang membuat semua postingan berjulukan Anonymous. Banyak orang menerka jikalau Anonymous ialah sebuah organisasi. Sebenarnya mereka merupakan kelompok besar yang tidak mempunyai struktur yang jelas. Anonymous merupakan kelompok besar yang berasal dari individual, yang mempunyai ketertarikan yang sama. Sepak terjang h4ck3r yang kuasa ini memang selalu menjadi perhatian, alasannya ialah beberapakali telah membuat perusahaan besar sampai pemerintahan dibentuk kalang kabut.

Berikut serangan Hacker Anonymous Yang Mendapat Pengakuan Dunia

1. Proyek Chanology

Aksi-aksi terorganisir dari Anonymous dikenal sebagai ops (singkatan dari operasi). Beberapa ops bubar sendirinya sebelum sebuah situs internet berhasil dijebol. Namun operasi lain sanggup membuat tragedi online, yang membuat perubahan di dunia konkret bidang keuangan serta politik, yang kemudian menjadi kecaman para pihak serta memukau pihak yang lain. Anonymous mencapai status kolam selebriti pada tahun 2008. Ketika itu, beredar sebuah video bintang film Hollywood, Tom Cruise yang berbicara panjang lebar akan dogma Scientology yang dianutnya. Video tersebut diduga dibocorkan pihak-pihak tak berjulukan yang membuat para pemimpin Scientology murka besar.

Sebagai reaksinya, para pemuka agama tersebut berusaha melaksanakan hal yang tidak mungkin dilakukan - menghapus video tersebut secara total dari internet. Dengan melakukannya, tindakan tersebut memicu kemarahan Anonymous, yang memandang upaya ini sebagai bentuk sensor besar-besaran dari sebuah lembaga. Ada juga anggota Anonymous yang keberatan dengan apa yang dipandang mereka sebagai sebuah kultus agama yang mata duitan. Dari situlah lahir Proyek Chanology. Anonymous mengumpulkan segala daya upayanya dengan berusaha menghilangkan jejak Scientology dari internet. Dalam sebuah tindakan yang kemudian akan menjadi ciri khas gerakan Anonymous, tujuan misi ini disebarkan melalui sebuah video Youtube.

Lalu mulailah serangan-serangan tersebut, diawali dengan serangan DDoS yang menggangu situs internet Scientology. Kemudian terjadi lawakan lewat telpon dan pemesanan pizza yang dikirim ke titik-titik Scientology di seluruh dunia, serta apa saja yang sanggup mengganggu operasional sehari-hari. Oleh alasannya ialah sebagian tindakan ini melawan hukum, maka konsekuensinya, tumbuh reputasi Anonymous sebagai pelanggar aturan dan suka main hakim sendiri. Akan tetapi pada satu titik, seorang kritik Scientology, Mark Bunker menghimbau Anonymous untuk menggunakan cara-cara tidak merusak dan yang sah berdasarkan aturan untuk mencapai tujuannya.

Oleh alasannya ialah sarannya, Anonymous bergeser dari tindakan melawan hukum, ke hal-hal yang tidak melanggar aturan. Dikirimnya para demonstran ke pusat-pusat Scientology, semuanya menggunakan topeng figur sejarah Guy Fawkes (seorang pemberontak Inggris), sehingga topeng ini menjadi ciri khas Anonymous. Topeng ini merupakan topeng yang sama dipakai dalam film "V for Vendetta" oleh aksara utama, yang kebetulan merupakan sebuah tokoh anonim yang menantang status quo. Dalam kejadian Chanology ini, sudah mulai terlihat sebuah gerakan Anonymous yang bukan lagi mengandalkan lelucon-lelucon remaja. Anonymous menjadi sesuatu yang lebih serius, lebih fokus dan lebih berkuasa. Setelah dua tahun menyerang habis-habisan dalam Project Chanology, para Anon mulai bosan dan menghentikan kegiatan anti-Scientology mereka.

2. Operation Payback

Tekanan yang terus menerus dialami oleh WikiLeaks dan pendirinya, memicu agresi balas dendam yang dilakukan oleh para h4cktivist (aktivis h4ck3r). Kelompok h4ck3r pendukung pendiri WikiLeaks Julian Assange melaksanakan serangkaian serangan cyber terhadap beberapa pihak yang dianggap mengambil perilaku bermusuhan. Termasuk Kejaksaan Swedia. Situs-situs web yang dianggap memusuhi WikiLeaks, ibarat PayPal, Swiss Bank PostFinance (postfinance.ch), situs resmi penuntut umum Assange di Swedia (aklagare.se), dan situs senator Lieberman (lieberman.senate.gov) yang secara vokal menentang Assange, berhasil mereka lumpuhkan melalui inisiatif yang mereka namakan: Operation Payback. "Tujuan Operation Payback bukan sekadar h4ck1ng untuk mencari keuntungan. Pada perkara ini, tujuan h4ck3r ialah melumpuhkan layanan dan memprotes"

"Yang kami lihat di sini ialah serangan yang sangat fokus, untuk menjatuhkan server-server alasannya ialah mengganggap ada ketidakadilan," ujar Noa Bar Yossef, pakar keamanan senior dari firma keamanan komputer Imperva, diberitakan PCWorld. Yossef juga menyampaikan situs kejaksaan Swedia ‘secara instan’ tak sanggup diakses alasannya ialah ‘500 lebih zombie komputer menyerang secara bersamaan. Pakar keamanan dari Panda Blogs Sean-Paul Correl, mengungkapkan akhir serangan Operation Payback, situs PayPalBlog.com sempat down selama 8 jam 15 menit. Serangan menggunakan metode Distributed Denial of Services (DDoS/ DoS). Tidak ibarat serangan DoS pada umumnya yang biasanya memb0mardir situs target dengan ribuan atau bahkan ratusan ribu spam dari komputer-komputer PC yang telah ditulari dengan malware, berdasarkan Bar Yossef, Operation Payback merekrut orang-orang dari dalam jaringan mereka untuk mengunduh kode aktivitas tertentu yang merupakan malware DoS itu sendiri. Maka, tidak ada mesin komputer yang menjadi korban (atau disebut sebagai botnet) alasannya ialah pemiliknya terlibat secara sadar menyebabkan komputer mereka sebagai botnet dan alat untuk membungkam pihak-pihak yang memusuhi WikiLeaks.

Seperti diketahui, sebelumnya PayPal membekukan rekening WikiLeaks sebesar 60 ribu Euro alasannya ialah menganggap situs pembocor diam-diam ini telah menyalahi kebijakan syarat penggunaan. Langkah yang sama, kemudian dilakukan oleh Swiss Bank Post Finance (layanan keuangan kantor pos Swiss), yang membekukan rekening dan aset WikiLeaks sebesar 31 ribu Euro. Akibat agresi pembekuan itu, setidaknya Assange dan WikiLeaks kehilangan sekitar 100 ribu Euro bantuan dari orang-orang yang bersimpati. Mastercard dan VISA juga telah menutup layanan penyaluran bantuan terhadap WikiLeaks. Padahal, di ketika yang sama, berdasarkan editor teknologi situs Guardian Charles Arthur baik Mastercard dan VISA, sama sekali tidak membekukan layanan bantuan terhadap gerakan berbau rasis ibarat Ku Klux Klan.

"Drama WikiLeaks tentu akan menjadi semacam perang cyber. dan perang semacam ini secara virtual tak bisa dimenangkan. Internet begitu dinamis. Tak mungkin menutup sebuah organisasi ibarat WikiLeaks yang mempunyai pemberian begitu populer. Hosting dan opsi pendanaannya secara virtual tak mungkin dihentikan," kata pendiri Antiwar.com Eric. WikiLeaks sendiri terus mengalami serangan cyber semenjak Assange merilis dokumen AS beberapa waktu lalu. Hal tersebut memaksa WikiLeaks mengubah alamat dan servernya.

3. HGBary Federal

Kelompok h4ck3r Anonymous melaksanakan agresi balas dendam kepada sebuah perusahaan keamanan komputer yang membantu polisi mengungkap jati diri anggota Anonymous. Sebelumnya, perusahaan keamanan komputer berjulukan HGBary Federal mengaku telah berhasil mengidentifikasi beberapa identitas h4ck3r Anonymous dan berencana untuk menjual data itu kepada biro intelijen AS, FBI. Anonymous ialah kelompok h4cktivist (aktivis h4ck3r) yang selama ini getol membela WikiLeaks serta para pelopor oposisi di Mesir dan Tunisia. Kepada Financial Times bahkan Aaron Barr, Head of Security Services Firm, HBGary, menyebutkan beberapa nama yang ia klaim sebagai tokoh-tokoh senior di Anonymous, ibarat orang berjulukan Q,, Owen, dan beberapa orang lain di Inggris, Jerman, Belanda, Italia, dan Australia.

Berang dengan tindak-tanduk Barr, kelompok Anonymous kemudian mengamuk melaksanakan agresi balas dendam, Anonymous berhasil mengambil alih situs resmi HGBarry yang sampai sekarang tak bisa diakses. Di situs tersebut, Anonymous bahkan sempat memajang pengumuman mengapa mereka melaksanakan agresi tersebut. “Biarkan kami memperlihatkan pelajaran yang tidak terlupakan: Anda jangan macam-macam dengan Anonymous. Terutama bila Anda cuma ingin menarik perhatian publik,” kata Anonymous. Selanjutnya, Anonymous mengungkap salah satu isi email eksklusif Barr yang pada dasarnya memang ia menginginkan publikasi dengan cara mengungkap jati diri Anonymous.

“Ini bukan perihal mereka, ini perihal audiens yang akan mendapatkan kesan baik perihal kemampuan dan kompetensi riset yang kita miliki,” kata Barr dalam email pribadinya. Tak hanya itu, semenjak kemarin Anonymous juga berhasil menguasai akun Twitter Aaron Barrdan memposting banyak sekali tweet mengejek Barr termasuk dengan kata-kata yang kurang senonoh. Hacker juga mengungkap alamat detil, nomor jaminan sosial milik Barr serta lebih dari 50 ribu email dari akun eksklusif Barr. Anonymous juga mengklaim mempunyai detail kondisi finansial perusahaan dan mengancam untuk menghapus konten yang ada di server HBGary Federal.

HBGary awalnya ialah lembaga keamanan yang didirikan oleh pakar keamanan komputer Greg Hoglund. Belakangan didirikan sebuah perusahaan keamanan berjulukan HBGary Federal, dan Greg mempunyai 15 persen saham pada perusahaan tersebut. Beberapa waktu belakangan para pendukung h4ck3r Anonymous dikejar-kejar oleh pihak keamanan di banyak sekali negara terkait dengan serangan mereka ke beberapa situs yang dianggap memusuhi WikiLeaks, ibarat PayPal, MasterCard, atau VISA. Beberapa waktu kemudian FBI, mengeluarkan perintah pencarian terhadap lebih dari 40 orang pendukung h4ck3r Anonymous. Polisi Inggris juga telah mencokok lima orang yang dituduh mendukung agresi Anonymous. Mereka dicurigai meretas jaringan internet milik beberapa perusahaan yang sebelumnya memutuskan kerjasama dengan WikiLeaks.

Kelompok h4ck3r ini mengirimkan seorangan Distributed Denial of Services (DDoS), yang bekerja dengan cara memborbardir situs dengan permintaan kanal secara berturut-turut. Tindakan ini ilegal berdasarkan undang-undang penyalahgunaan komputer di Inggris, pelakunya sanggup didenda sampai 5.000 poundsterling atau sekitar Rp71 juta. Sementara itu, Hoglund dan Barr, kabarnya bernegosiasi dengan h4ck3r Anonymous unttuk mendapatkan kembali data perusahaan mereka.

4. Stratfor

Kelompok h4ck3r atau peretas berjulukan Anonymous dikabarkan telah berhasil mencuri informasi pelanggan, termasuk informasi kartu kredit dari situs keamanan Stratfor sebuah perusahaan intelejen swasta. Chief Executive Stratfor George Friedman menegaskan bahwa situs mereka memang telah dibajak peretas. Hingga gosip ini ditulis, situs Stratfor.com masih belum sanggup diakses dan sedang dalam perbaikan. Peretas berhasil mencuri informasi kartu kredit, termasuk password, dan alamat rumah sekitar 4.000 klien Stratfor. Organisasi yang terdaftar sebagai klien Stratfor ialah Bank of America, Departemen Pertahanan, Doctors Without Borders, Lockeheed Martin, Los Alamos National Laboratory, dan PBB. Sementara itu, total jumlah data kartu kredit yang berhasil dicuri ialah 90.000 rekening.

Hasil pembajakan kartu kredit tersebut dipakai Anonymous untuk disumbangkan ke lembaga-lembaga sosial. Terbukti dari hasil investigasi, Anonymous mendapatkan bukti kuitansi sumbangan 180 dollar AS kepada Palang Merah Amerika. Dana tersebut didapat dari pencurian kartu kredit seorang karyawan Amerika Serikat, Homeland Security, yang berjulukan Edmund H Tupay. Kuitansi lain ialah dana dari kartu kredit milik Allen Barr, seorang karyawan yang gres saja pensiun dari Departemen Perbankan Texas, sebesar 200 dollar AS, yang juga disalurkan ke Palang Merah. Namun, fakta yang menarik ialah alasan Anonymous bisa menyerang situs Stratfor dan mencuri data pelanggan, yaitu alasannya ialah Stratfor tidak mengenkripsi data-data pelanggan yang mereka miliki. Padahal, Stratfor ialah perusahaan intelijen global yang fokus membantu klien terhadap keamanan data. Hal ini cukup memalukan bagi perusahaan sebesar Stratfor.

Entah siapa yang menambahkan pembajakan Stratfor ke dalam profil Stratfor di Wikipedia. Profil perusahaan ini sudah diperbarui dengan informasi terbaru mengenai pembajakan kartu kredit dan rusaknya 200 GB data. Bahkan diselipkan kutipan dari CNN yang menyebutkan bahwa kecerobohan Stratfor yang tidak mengenkripsi data ialah sebuah kesalahan besar bagi sebuah perusahaan keamanan. Di Wikipedia juga ditulis bahwa jumlah kartu kredit yang dibajak sudah berjumlah lebih dari 13.000 rekening. Wikipedia juga menyebutkan bahwa pembajakan kartu kredit dipakai untuk bantuan kepada banyak sekali kegiatan sosial, ibarat Palang Merah, kampanye "Save The Children", dan kampanye CARE. Namun, Wikipedia juga menambahkan bahwa Anonymous telah menulis press release yang isinya menyatakan bahwa pelaku pembajakan tersebut bukanlah kelompok Anonymous. Sebagai media source, Stratfor bekerja dengan dilindungi kebebasan pers. Prinsip ini juga diusung Anonymous sehingga tidak mungkin pelaku di balik pembajakan ialah kelompok Anonymous.

Sumber http://bit.ly/2Cotj7e
Sumber http://egoswot.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)