Selain mengurangi risiko kesalahan dan keterlambatan distribusi soal, UNBK sanggup meminimalisir praktik kecurangan dalam penyelenggaraan, juga pengerjaan soal oleh penerima alasannya yaitu adanya sistem acak variasi soal. Sejak diperkenalkan pada tahun 2015, rerata Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) secara nasional untuk semua jenjang semakin meningkat.
Di jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), penerima UNBK mencapai 98 persen. Sedangkan di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), penerima UNBK mencapai 91 persen, sisanya melakukan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP). Secara umum, tahun ini terdapat sekitar 22 persen penerima didik yang melakukan UNKP.
Untuk tahun-tahun mendatang, Kemdikbud berharap seluruh penerima didik sanggup melakukan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). UNBK dipandang efektif meningkatkan kredibilitas, reliabilitas, akuntabilitas, serta efisiensi pelaksanaan penilaian hasil berguru siswa secara nasional. Kemendikbud terus mendorong sekolah dan guru konsisten menggunakan hasil penilaian untuk memperbaiki kekurangan pembelajaran; fokus merampungkan materi-materi yang ada dalam kurikulum, bukan pada pengerjaan soal UN.
Beberapa pokok perbedaan pelaksanaan Ujian Nasional tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya di antaranya yaitu soal isian singkat yang terdapat pada mata pelajaran matematika jenjang SMA/sederajat. Tahun ini, Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN) menggunakan digital signature, dan biaya untuk proktor dan pengawas ujian di satuan pendidikan sanggup menggunakan anggaran yang dibebankan pada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Demikian sajian isu mengenai UNBK Meningkatkan Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) yang sanggup disajikan pada kesempatan ini.
Semoga Bermanfaat !!!
Sumber http://www.tozsugianto.com/
EmoticonEmoticon