Wednesday, March 20, 2019

√ 8 Maret; Diperingati Sebagai Hari Wanita Internasional


Tanggal 8 Maret setiap tahunnya, Masyarakat Dunia Memperingati Hari Perempuan Sedunia atau dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah International Women's Day. Peristiwa ini sebetulnya telah berlangsung semenjak tahun 1900-an, di masa perluasan industri. Sehubungan dengan tanggal 8 Maret sebagai Hari Perempuan Internasional, berikut disajikan sekelumit catatan ihwal mengapa 8 Maret dijadikan Hari Perempuan Internasional.

Peringatan itu sendiri diawali dengan kegelisahan besar dan debat kritis di kalangan wanita pada 1908. Mereka menganggap ada tekanan dan perlakuan tidak adil terhadap kaum hawa di masa itu. Hingga akhirnya, sekitar 15 ribu wanita berjalan kaki di New York, Amerika Serikat.

Tahun berikutnya, 1909, gerakan wanita didukung oleh kalangan sosialis Amerika. Bersamaan dengan deklarasi Partai Sosialis Amerika, 28 Februari, mereka menetapkan pula tanggal itu sebagai hari wanita dan untuk yang pertama kali dirayakan. Hingga 1913, wanita Amerika terus merayakan hari wanita pada 28 Februari.

Berubahnya peringatan menjadi 8 Maret mempunyai sejarah berliku. Pada 1910, Konferensi Internasional Perempuan Pekerja digelar di Copenhagen, Denmark. Konferensi melibatkan 100 wanita dari 17 negara, mewakili serikat pekerja, partai sosialis, kelompok pekerja perempuan, termasuk tiga wanita pertama yang dipilih sebagai anggota Parlemen Finlandia.

Clara Zetkin, pemimpin forum wanita pada Partai Demokrasi Sosialis Jerman mengusulkan biar seluruh negara memperingati hari wanita pada tanggal yang sama. Tujuannya untuk memperkuat tuntutan mereka.

Pada 1911, mengikuti keputusan konferensi, hari wanita internasional pertama diperingati di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss pada 19 Maret. Lebih dari satu juta wanita dan pria menghadiri kampanye memperjuangkan hak wanita bekerja, mempunyai hak pilih, mengikuti pelatihan, memegang jabatan publik, dan mengakhiri diskriminasi. Namun, kurang dari sepekan kemudian, pada 25 Maret, terjadi kejadian “Segitiga Api” di New York yang merenggut nyawa lebih dari 140 wanita pekerja.

Sejarah berlanjut di Benua Eropa. Kala masa Perang Dunia I, sekitar 1913 dan 1914, hari wanita sedunia juga menjadi cara memprotes perang alias gerakan perdamaian. Para wanita berunjuk rasa, baik untuk memprotes perang maupun sebagai agresi solidaritas sesama pelopor perempuan.

Tahun 1917, wanita Rusia kembali menggelar agresi protes atas maut lebih dari 2 juta tentara Rusia dalam perang melalui kampanye “Bread and Roses”. Protes itu terjadi pada Ahad, 23 Februari, berdasarkan kalender Julian yang dipakai di Rusia, atau 8 Maret berdasarkan tanggalan Gregorian.

Hari Perempuan Internasional secara resmi dijadikan sebagai hari libur nasional di Soviet Rusia pada tahun 1917, dan dirayakan secara luas di negara sosialis maupun komunis.

Di Barat, Hari Perempuan Internasional dirayakan pada tahun sekitar tahun 1910-an dan 1920-an, tetapi kemudian menghilang. Perayaan ini dihidupkan kembali dengan bangkitnya feminisme pada tahun 1960-an. Pada tahun 1975, PBB mulai mensponsori Hari Perempuan Internasional.

Baca Juga;
Dokumen Kurikulum 2013 Revisi 2017 - KLIK di SINI

Pada tahun 1977, Hari Perempuan Internasional diresmikan sebagai perayaan tahunan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memperjuangkan hak wanita dan mewujudkan perdamaian dunia. Atas dasar itu, maka kemudian seluruh negara di penjuru dunia harus mengakui bahwa tanggal 8 Maret sebagai hari Perempuan Internasional.

Demikian sajian gosip mengenai Sejarah Hari Perempuan Internasional yang sanggup penulis sajikan dalam kesempatan ini. Mudah-mudahan menambah wawasan cakrawala pengetahuan dunia.

Semoga Bermanfaat !!!

Sumber http://www.tozsugianto.com/


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)