Saturday, July 15, 2017

√ Rumus Depresiasi (Penyusutan)- Pengertian Dan Rujukan Soal Dan Jawaban

Pengertian Depresiasi atau Penyusutan dalam Akuntansi


Adalah alokasi sistematis jumlah yang sanggup disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya. Penerapan depresiasi akan memengaruhi laporan keuangan, termasuk penghasilan kena pajak suatu perusahaan.


Metode yang paling gampang dan paling sering digunakan untuk menghitung penyusutan yakni metode penyusutan garis lurus (straight-line depreciation). Tapi selain itu, ada pula metode penghitungan lain yang bisa juga digunakan, menyerupai metode penyusutan dipercepat, penyusutan jumlah angka tahun, dan saldo menurun ganda.


Metode Garis-lurus:



Adalah alokasi sistematis jumlah yang sanggup disusutkan dari suatu  √ Rumus Depresiasi (Penyusutan)- Pengertian dan Contoh Soal dan Jawaban


 


 


Rumus Depresiasi


Rumus perhitungan penyusutan metode garis lurus yakni :


Perhitungan dengan memakai nilai residu:


= (Harga Perolehan – Nilai Sisa/Residu) : umur ekonomis (hitungan per bulan, alasannya yakni beban penyusutan dihitung per bulan)


Perhitungan dengan tidak memakai nilai residu:


= Harga Perolehan : umur ekonomis (hitungan per bulan, alasannya yakni beban penyusutan dihitung per bulan)


Rumus metode jumlah angka tahun


Jumlah angka tahun =   n2  + n

2


 


Adalah alokasi sistematis jumlah yang sanggup disusutkan dari suatu  √ Rumus Depresiasi (Penyusutan)- Pengertian dan Contoh Soal dan Jawaban

Rumus Depresiasi – Pengertian dan Contoh Soal dan Jawaban


 


Apa yang dimaksud dengan metode garis lurus?


Metode garis lurus yakni suatu metode penyusutan aktiva tetap di mana beban penyusutan aktiva tetap per tahunnya sama hingga final umum hemat aktiva tetap tersebut. Persentase penyusutan besarnya dua kali persentase atau tarif penyusutan metode garis lurus


 


Perbedaan Depresiasi dengan Deplesi 


Depresiasi merupakan suatu alokasi biaya penyusutan terhadap aset tetap selama masa keuntungannya (umur ekonomis) aset tersebut.


Deplesi merupakan suatu penyusutan pada bidang sumber daya pertambangan.


Perusahaan menghapus asset tak terwujud melalui amortisasi contohnya goodwil. Sering dilakukan amortisasi terhadap setiap nilai yang dibayar di atas nilai pembelian preferen atau obligasi terhadap setiap nilai yang dibayar di atas nilai pembelian preferen atau obligasi.


Namun dana amortisasi merupakan pengumpulan dana secara bersiklus untuk membayar beban amortisasi tersebut.


 


Apa yang dimaksud dengan nilai residu?


Nilai Residu yakni scrap value; residual value yaitu nilai sisa suatu barang yang sudah habis umur ekonomisnya; dalam akuntansi nilai tersebut diperhitungkan sebagai pengurang biaya overhead.


 


Apa yang dimaksud dengan akumulasi penyusutan?


Beban penyusutan yakni legalisasi atas penggunaan manfaat potensial dari suatu aktiva. Akumulasi penyusutan merupakan kumpulan dari beban penyusutan periodik. Akun beban penyusutan akan tampak dalam laporan keuntungan rugi, sedangkan akun akumulasi penyusutan akan terlihat dalam neraca.


 


Faktor-Faktor yang Memengaruhi Biaya Penyusutan


Harga Perolehan (Acquisition Cost)


Harga Perolehan yakni faktor yang paling kuat terhadap biaya penyusutan. Harga perolehan menjadi dasar penghitungan seberapa besar depresiasi yang harus dialokasikan per periode akuntansi. Harga ini diperoleh dari sejumlah uang yang dikeluarkan dalam memperoleh aktiva tetap hingga siap digunakan.


Nilai Residu (Salvage Value)


Merupakan taksiran nilai atau potensi arus kas masuk apabila aktiva tersebut dijual pada ketika penarikan atau penghentian (retirement) aktiva. Nilai residu tidak selalu ada, ada kalanya suatu aktiva tidak mempunyai nilai residu alasannya yakni aktiva tersebut tidak dijual pada masa penarikannya alias di jadikan besi tua, hingga habis terkorosi. Tentu saja ini tidak dianjurkan, alangkah baiknya bila aktiva sanggup di daur ulang.


Umur Ekonomis Aktiva (Economical Life Time)


Sebagian besar aktiva mempunyai dua jenis umur, yaitu umur fisik dan juga umur fungsional. Umur fisik dikaitkan dengan kondisi fisik suatu aktiva. Suatu aktiva dikatakan masih mempunyai umur fisik apabila secara fisik aktiva tersebut masih dalam kondisi baik (walaupun mungkin sudah menurun fungsinya).


Sedangkan umur fungsional biasanya dikaitkan dengan bantuan aktiva tersebut dalam penggunaanya. Suatu aktiva dikatakan masih mempunyai umur fungsional apabila aktiva tersebut masih menawarkan bantuan bagi perusahaan. Walaupun secara fisik suatu aktiva masih dalam kondisi sangat baik, akan tetapi belum tentu masih mempunyai umur fungsional. Bisa saja aktiva tersebut tidak difungsikan lagi akhir perubahan model atas produk yang dihasilkan, kondisi ini biasanya terjadi pada aktiva mesin atau peralatan yang dipergunakan untuk membuat suatu produk. Atau aktiva tersebut sudah tidak sesuai dengan jaman. Kondisi ini biasanya terjadi pada jenis aktiva yang bersifat dekoratif menyerupai furniture, hiasan dinding, dan lain sebagainya. Dalam penentuan beban penyusutan, yang dijadikan materi perhitungan yakni umur fungsional yang biasa dikenal dengan umur ekonomis.


 


Metode Penyusutan Aktiva


Pola penggunaan aktiva kuat terhadap tingkat keausan aktiva, yang mana untuk mengakomodasi situasi ini biasanya dipergunakan metode penyusutan yang paling sesuai. Berikut yakni beberapa metode penyusutan aktiva tetap.


Metode Penyusutan Garis Lurus (Straight Line Method)


Metode garis lurus yakni suatu metode penyusutan aktiva tetap di mana beban penyusutan aktiva tetap per tahunnya sama hingga final umum hemat aktiva tetap tersebut. Metode ini termasuk yang paling luas dipakai. Untuk penerapan “Matching Cost Principle”, metode garis lurus dipergunakan untuk menyusutkan aktiva-aktiva yang fungsionalnya tidak terpengaruh oleh besar kecilnya volume produk atau jasa yang dihasilkan menyerupai bangunan dan peralatan kantor.


Metode Penyusutan Saldo Menurun (Double Declining Balance Method)


Metode saldo menurun yakni metode penyusutan aktiva tetap yang ditentukan berdasarkan persentase tertentu dihitung dari harga buku pada tahun yang bersangkutan. Persentase penyusutan besarnya dua kali persentase atau tarif penyusutan metode garis lurus.


Metode Penyusutan Jumlah Angka Tahun (Sum of The Year Digit Method)


Berdasarkan metode jumlah angka tahun, besarnya penyusutan aktiva tetap tiap tahun jumlahnya semakin menurun.


Metode Penyusutan Satuan Jam Kerja (Service Hours Method)


Menurut metode ini, beban penyusutan aktiva tetap ditetapkan berdasarkan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.


Metode Penyusutan Satuan Hasil Produksi (Productive Output Method)


Menurut metode ini, beban penyusutan aktiva tetap ditetapkan berdasarkan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan. Beban depresiasi dihitung dengan dasar satuan hasil produksi, sehingga depresiasi tiap periode akan berfluktuasi sesuai dengan fluktuasi hasil produksi.



Penyusutan merupakan salah satu risiko atas penggunaan aktiva tetap, di mana aktiva akan mengalami penyusutan, mulai dari penyusutan fungsi hingga nilai. Namun, dengan adanya administrasi aset (aktiva), perusahaan akan lebih gampang melaksanakan pemonitoran terhadap penyusutan. Bukan hanya itu, dengan administrasi aset, Anda juga sanggup menjaga nilai aset hingga membuat administrasi resiko.



 


 


Contoh Soal Depresiasi


1. Berikut pola perhitungan metode penyusutan garis lurus. Kasus : Dibeli sebuah bangunan pada tanggal 6 Agustus 2000 dengan harga beli (nilai perolehan) sebesar 1.2M dengan masa manfaat selama 20 tahun.

Soal: Hitunglah besar penyusutan per bulan dan akumulasi penyusutan hingga dengan bulan Desember 2004


Jawaban :


Perhitungan dengan memakai metode perhitungan manual


Pertama, kita hitung dahulu penyusutan per bulannya brp dengan rumus

= Harga Perolehan : Umur Ekonomis (hitungan per bulan, alasannya yakni beban penyusutan dihitung per bulan)

= 1.200.000.000 : (20×12) (angka 20 = 20 tahun, 1 tahun ada 12 bulan. Kaprikornus 20 x 12 = 240 bulan)

= 1.2000.000.000 : 240 bulan

= 5.000.000 <<== Ini yakni nilai penyusutan per bulannya


Kedua. kita hitung Akumulasi Penyusutannya dari Agustus 2000 sampai Desember 2004

= Nilai penyusutan per bulan x (jumlah bulan dari Agustus 2000 sampai Desember 2004)

= 5.000.000 x 53 bulan

= 265.000.000


 


2. Sebuah kios dibeli seharga Rp 8.000.000 dan diperkirakan sanggup digunakan selama sepuluh tahun. Harga residu pada final tahun kesepuluh diperkirakan Rp 250.000. Depresiasi tahunan berdasarkan metode garis lurus adalah…


Jewaban:

(Rp 8.000.000- Rp 250.000)  = Rp 775.000

10


 


3. Pada tahun pertama truk milik PT. Jaya Abadi menempuh jarak sejauh 15.000 kilometer.

Rumus penentuan beban depresiasi per satuan hasil dan beban depresiasi untuk setiap tahun selama masa manfaat yakni sebagai berikut:


Biaya Perolehan           :           Total                =          Beban Depresiasi

Depresiasi                         Satuan Hasil                      Per Satuan hasil


Rp 120.000.000            :           100.000 km      =          Rp 1.200


Beban Depresiasi          X         Hasil Produksi  =          Beban Depresiasi

Per Satuan hasil                         Tahun yang                   Tahun yang

Bersangkutan                 Bersangkutan


Rp 1.200                X             15.000          =          Rp 18.000.000


 


4. PT. Jaya Abadi pada tanggal 1 Januari 2011 membeli sebuah truk dengan biaya perolehan sebesar Rp 130.000.000 dengan nilai sisa Rp 10.000.000 jadi, biaya perolehan truk yang akan di depresiasi yakni Rp 120.000.000 yang diperoleh dari Rp 130.000.000 (harga perolehan) – Rp 10.000.000 (nilai sisa), dengan masa manfaat truk yakni 5 tahun dan tarif depresiasi truk per tahun yakni 20 % (100%: 5).


Jika memakai metode saldo menurun ganda, maka tariff metode garis lurus di atas yaitu 20% akan dikali 2 sehingga tarifnya menjadi 40% per tahun. Rumus perhitungan depresiasi truk untuk tahun pertama adalah…


Jawaban:


Nilai buku                                Tarif                            Beban

Pada                X           Saldo Menurun        =         Depresiasi

Awal tahun                                                                  Setahun


Rp 130.000.000       X                   40%             =    Rp 52.000.000


 


5. Contoh soal penyusutan metode jumlah angka tahun (JAT). Pada tanggal 2 Januari 2014, PT Grindra membeli sebuah mesin untuk meningkatkan produksinya. Harga perolehan Mesin Sebesar Rp 135.000.000,00 dengan taksiran nilai sisa (salvage value) sebesar Rp 15.000.000,00.

Dan ditaksir, mesin tersebut hanya bisa berproduksi hingga dengan 4 tahun.



Perhitungan:



JAT (Jumlah Angka Tahun) : 1+2+3+4 = 10



















Dasar Penyusutan=Rp 135.000.000,00 – Rp 15.000.000,00
=Rp 120.000.000,00



Tahun           Tarif            Dasar Penyusutan                     Penyusutan

  1.                 4/10             Rp. 120.000.000,00                   Rp. 48.000.000,00

  2                  3/10             Rp. 120.000.000,00                   Rp. 36.000.000,00

  3                  2/10             Rp. 120.000.000,00                   Rp. 24.000.000,00

  4                  1/10             Rp. 120.000.000,00                   Rp. 12.000.000,00


Pencatatan:

     Jurnalnya sama saja dengan metode garis lurus ataupun saldo menurun.





31 Desember 2014


























Debit|DepreciationRp 48.000.000
Kredit|
Accumulated Depreciation

Rp 48.000.000


Untuk tahun berikutnya juga sama jurnalnya



31 Desember 2015


























Debit|DepreciationRp 36.000.000
Kredit|
Accumulated Depreciation

Rp 36.000.000





Begitupun dengan jurnal jurnal tahun berikutnya, sama, hanya angka yang berbeda…






Bagaimana bila aset tetap yang diperoleh, tidak pada awal tahun?





Pada pola di atas tanggal 2 Januari, bagaimana bila seandainya aset tetap diperoleh misalnya,  terjadi pada bulan 12 Agustus ?



Jawaban:



Pada tahun 2014, aset cuma digunakan selama 5 bulan saja.




Perhitungan tarifnya tetap, hanya di bagi selama 5 bulan dari 12 bulan yang ada




















Penyusutan tahun 2014=4/10 x 5/12 x  120.000.000
=Rp 20.000.000





































Penyusutan tahun 2014:4/10 x 7/12 x 120.000.000=Rp 28.000.000
:3/10 x 5/12 x 120.000.000=Rp 15.000.000(+)
=Rp 43.000.000






# Dari mana angka 7/12 ?


# Dan mengapa tarif tahun 2015 masih memakai tarif tahun pertama (4/10)?








Karena pada tahun pertama, tarif 4/10 hanya digunakan selama 5 bulan saja.


Maka sisanya 7 bulan digunakan pada penyusutan tahun ke dua, dan sesudah tahun kedua dihitung dengan tarif tahun pertama selama 7 bulan, (7/12)

Maka sisa 5 bulan berikutnya memakai tarif tahun berikurnya (3/10)

Begitu juga dengan tahun tahun berikutnya, pengerjaannya sama saja.







Pencatatan jurnalnya pun juga sama saja, tapi hanya berbeda di angka penyusutannya yang dihasilkan.






Notes:

Metode Penyusutan Jumlah Angka Tahun ini jarang sekali digunakan, alasannya yakni pertimbangan perpajakan, di sini, hukum perpajakan membatasi metode ini.



Laporan pajak tidak bisa memakai metode ini dalam pelaporannya!


 


6. Pada tanggal 1 desember 2012, PT Kusuma Bangsa membeli sebuah mobil angkut bekas dengan harga perolehan Rp 85.000.000. Mobil tersebut diperkirakan mempunyai umur hemat 5 tahun, dengan nilai residu Rp 10.000.000. Berdasarkan data dalam ilustrasi ini hitunglah besarnya penyusutan dengan metode garis lurus!


Jawaban:


Diketahui harga perolehan mobil Rp 85.000.000, Umur hemat 5 tahun, dan nilai residu Rp 10.000.000.

Berdasarkan data tersebut sanggup dicari besarnya penyusutan dengan metode garis lurus tiap tahun dengan perhitungan sebagai berikut:

Penyusutan tiap tahun = (Harga perlehan-Nilai residu) : Umur ekonomis

                      = (85.000.000 – 10.000.000) : 5

                      = Rp 15.000.000

 


7. Sebuah mobil mulai dioperasikan untuk usaha pada tanggal 1 Januari 2012. Mobil tersebut diperoleh dengan harga Rp 165.000.000 dan ditaksir sanggup dioperasikan untuk usaha selama 5 tahun. Hitunglah penyusutan tiap tahun dengan metode menurun berganda!


Jawaban:


diketahui bahwa Harga perolehan Rp 165.000.000, nilai hemat 5 tahun. Berdasarkan data tersebut sanggup dihitung besarnya penyusutan tiap tahun dengan metode menurun ganda dengan perhitungan sebagai berikut:


Langkah pertama mencari besarnya besarnya persentase penyusutan tiap tahun;

Jika dalam metode garis lurus persentase penyusutan tiap tahun adalah:

= 100% : umur ekonomis

= 100% : 5 = 20%


Karena dalam metode menurun berganda besarnya persentase penyusutan 2x dari persentase metode garis lurus maka besarnya persentase penyusutan metode menurun berganda ialah 40%.


Langkah berikutnya ialah menentukan besarnya penyusutan tiap tahun dengan perhitungan sebagai berikut:

Penyusutan = persentase penyusutan x Harga buku aktiva tetap

Penyusutan tahun 1 => 40% x 165.000.000 = Rp 66.000.000

Penyusutan tahun 2 => 40% x 99.000.000 = Rp 39.600.000

Penyusutan tahun 3 => 40% x 59.400.000 = Rp 23.760.000

Penyusutan tahun 4 => 40% x 35.640.000 = Rp 14.256.000

Penyusutan tahun 5 => 40% x 21.384.000 = Rp 8.553.600


Note: Harga buku = Harga perolehan – Akumulasi penyusutan, Pada tahun 1 belum ada akumulasi penyusutan alasannya ialah mobil masih baru sehingga Harga buku aktiva = Harga perolehan.

 


8. Sebuah mesin produksi dengan harga Rp 315.000.000 mulai digunakan untuk operasi perusahaan pada bulan Januari 2011. Umur penggunaan ditaksir selama 5 tahun dengan nilai residu Rp 15.000.000. Hitunglah penyusutan tiap tahun dari penggunaan mesin tersebut dengan metode jumlah angka tahun!


Jawaban:


diketahui Harga perolehan mesin Rp 315.000.000, nilai residu Rp 15.000.000, dan umur hemat 5 tahun.

Berdasarkan data tersebut besarnya penyusutan tiap tahun dengan metode jumlah angka tahun sanggup dicari dengan perhitungan sebagai berikut:

Langkah pertama mencari jumlah angka tahun umur aktiva;

Jumlah angka tahun => 1+2+3+4+5 = 15

Setelah diketahui jumlah angka tahun selanjutnya sanggup dicari penyusutan tiap tahun dengan rumus berikut ini:

Penyusutan= Sisa umur penggunaan  x (harga perolehan-nilai residu)

                          Jumlah angka tahun

Penyusutan tahun 1 = (5/15) x (315.000.000-15.000.000) = Rp 100.000.000

Penyusutan tahun 2 = (4/15) x (315.000.000-15.000.000) = Rp 80.000.000

Penyusutan tahun 3 = (3/15) x (315.000.000-15.000.000) = Rp 60.000.000

Penyusutan tahun 4 = (2/15) x (315.000.000-15.000.000) = Rp 40.000.000

Penyusutan tahun 5 = (1/15) x (315.000.000-15.000.000) = Rp 20.000.000



9. Harga perolehan mesin produksi Rp 12.500.000 dengan Nilai Residu Rp 780.000,umur hemat empat tahun. selama 4 tahun mesin tersebut digunakan sebanyak 10.000 jam,sedangkan acara untuk tahun pertama 3500 jam, tahun kedua 2800 jam, tahun ketiga 2000 jam, dan tahun keempat 1700 jam. Hitunglah penyusutan tiap tahun dari mesin tersebut dengan metode satuan jam kerja!



Jawaban:



Harga perolehan aktiva tetap dalam hal ini mesin sebesar Rp 12.500.000

Nilai Residu Rp 780.000

Umur hemat selama 4 tahun

Jumlah total jam penggunaan mesin dalam operasional perusahaan selama umur hemat sejumlah 10.000 jam, dengan perincian tahun pertama 3500 jam, tahun kedua 2800 jam, tahun ketiga 2000 jam, dan tahun keempat 1700 jam.


Berdasarkan data tersebut maka kita sanggup mencari penyusutan mesin dalam tiap jam penggunaan mesin tersebut maupun penyusutan mesin tiap tahun, adapun perhitungan penyusutan mesin dengan metode satuan jam kerja ialah sebagai berikut:

Penyusutan mesin perjam = (Harga perolehan-Nilai residu)/Total jam kerja

                                               = (12.500.000-780.000) : 10.000

                                               = Rp 1.172

Penyusutan mesin per tahun sanggup diketahui dengan perhitungan sebagai berikut:

Penyusutan pertahun = penyusutan per unit x jumlah jam kerja pertahun

Tahun 1 => 1.172 x 3500 = Rp 4.102.000

Tahun 2 => 1.172 x 2800 = Rp 3.281.000

Tahun 3 => 1.172 x 2000 = Rp 2.344.000

Tahun 4 => 1.172 x 1700 = Rp 1.992.000




10. Harga perolehan mesin produksi Rp 12.500.000 dengan Nilai Residu Rp 780.000, selama 4 tahun ditaksir akan menghasilkan 40.000 unit dengan perincian sebagai berikut:


tahun pertama 1500 unit, tahun kedua 10.000 unit, tahun ketiga 8000 unit, dan tahun keempat 7000 unit. Hitunglah penyusutan perunit dan penyusutan tiap tahun dari mesin tersebut dengan metode satuan unit produk!



Jawaban:



Harga perolehan aktiva tetap dalam hal ini mesin sebesar Rp 12.500.000

Nilai Residu Rp 780.000

Umur hemat selama 4 tahun

Jumlah total produk yang sanggup dihasilkan oleh mesin tersebut selama umur hemat sejumlah 40.000 unit, dengan perincian tahun pertama 1500 unit, tahun kedua 10.000 unit, tahun ketiga 8000 unit, dan tahun keempat 7000 unit.


Berdasarkan data tersebut maka kita sanggup mencari penyusutan mesin dari tiap unit produk yang dihasilkan maupun penyusutan mesin tiap tahun, adapun perhitungan yang dibutuhkan ialah sebagai berikut:

Penyusutan mesin perunit produk = (Harga perolehan-Nilai residu)

                                                                    Total unit produk

                                                                 = (12.500.000-780.000) : 40.000

                                                                 = Rp 293

Penyusutan mesin per tahun sanggup diketahui dengan perhitungan sebagai berikut:

Penyusutan pertahun = penyusutan per unit x jumlah produk pertahun

Tahun 1 => 293 x 15.000 = Rp 4.395.000

Tahun 2 => 293 x 10.000 = Rp 2.930.000

Tahun 3 => 293 x 8000 = Rp 2.344.000

Tahun 4 => 293 x 7000 = Rp 2.051.000


 


Bacaan Lainnya



 



Adalah alokasi sistematis jumlah yang sanggup disusutkan dari suatu  √ Rumus Depresiasi (Penyusutan)- Pengertian dan Contoh Soal dan Jawaban

Apakah Anda mempunyai sesuatu untuk dijual, disewakan, layanan apa saja yang ditawarkan atau lowongan pekerjaan? Pasang iklan & promosikan jualan atau jasa Anda kini juga! 100% GRATIS di: www.TokoPinter.com


 


Adalah alokasi sistematis jumlah yang sanggup disusutkan dari suatu  √ Rumus Depresiasi (Penyusutan)- Pengertian dan Contoh Soal dan Jawaban

3 Langkah super mudah: tulis iklan Anda, beri foto & terbitkan! semuanya di Toko Pinter


 


Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai


Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar bila Anda mengunduh aplikasi kita!


Siapa bilang mau pandai harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!



Sumber bacaan: Investopedia


                             


Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”

Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya








Sumber aciknadzirah.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)