Saturday, February 24, 2018

√ Keunggulan Dan Kelemahan Tes Objektif Dan Tes Uraian

 Sebelum kita ke pembahasan mengenai keunggulan dan kelemahan tes objektif dan tes uraian √ Keunggulan dan kelemahan tes objektif dan tes uraian
Ilustrasi tes

Ini yakni goresan pena ke-3 saya mengenai evaluasi pembelajaran. Sebelum kita ke pembahasan mengenai keunggulan dan kelemahan tes objektif dan tes uraian, Mari kita bahas mengenai perbandingan antara tes objektif dan tes uraian berikut ini.





    style="display:block; text-align:center;"
    data-ad-layout="in-article"
    data-ad-format="fluid"
    data-ad-client="ca-pub-6307354426047998"
    data-ad-slot="8535325794">



  1. Proses berpikir yang ingin diukur oleh tes objektif yakni semua jenjang proses berpikir Tetapi lebih sempurna dipakai untuk mengukur proses berpikir Ingatan, pemahaman, dan penerapan. Sedangkan proses berpikir yang ingin diukur oleh tes uraian yakni untuk mengukur proses berpikir analisis, sintesis, dan evaluasi.

  2. Cakupan bahan yang ditanyakan pada tes objektif sanggup menanyakan banyak bahan dalam satu waktu ujian (sampel bahan lebih banyak). Sedangkan cakupan bahan yang ditanyakan pada tes uraian hanya sanggup menanyakan sedikit bahan (sampel bahan lebih sedikit).

  3. Waktu penyusunan tes objektif memerlukan waktu cukup lama. Sedangkan waktu penyusunan tes uraian relatif singkat.

  4. Penyusunan Pertanyaan pada tes objektif relatif sukar. Sedangkan penyusunan Pertanyaan pada tes uraian relatif lebih gampang bila dibandingkan dengan tes objektif.

  5. Pengolahan hasil tes objektif sanggup diolah dengan cepat. Sedangkan pengolahan hasil tes uraian adanya unsur subjektivitas dalam pemeriksaan.


Keunggulan tes objektif


Sekarang mari kita bahas mengenai keunggulan tes objektif.



  1. Tes objektif sempurna dipakai untuk mengukur proses berpikir rendah hingga dengan sedang. Bukannya tes objektif tidak sanggup dipakai untuk mengukur proses berpikir tingkat tinggi menyerupai analisis, evaluasi, dan kreasi tetapi untuk menulis future soal yang menyerupai itu memerlukan keterampilan tersendiri.

  2. Dengan memakai tes objektif mata semua atau sebagian besar bahan yang telah diajarkan sanggup ditanyakan ketika ujian.

  3. Dengan dengan memakai tes objektif maka derma skor pada setiap siswa sanggup dilakukan dengan cepat sempurna dan konsisten lantaran tanggapan yang benar untuk setiap butir soal sudah terang dan pasti. Kita juga sanggup memakai kemudahan komputer untuk memproses hasil ujian sehingga kecepatan, ketepatan, dan kekonsistenan nya sanggup lebih terjamin.

  4. Dengan tes objektif khususnya pilihan ganda, akan memungkinkan untuk dilakukan analisis butir soal. Dari hasil analisis butir soal maka akan sanggup diperoleh gosip perihal karakteristik setiap butir soal menyerupai tingkat kesukaran, daya beda, efektivitas pengecoh, serta reliabilitasnya.

  5. Tingkat kesukaran butir soal sanggup dikendalikan. Dengan memakai tes objektif khususnya pilihan ganda maka kita sanggup mengendalikan tingkat kesukaran butir soal hanya dengan mengubah homogenitas alternatif jawaban.

  6. Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih kaya. Jika tes objektif di konstruksi dengan baik maka kita akan memperoleh gosip yang banyak dari Respon yang diberikan oleh siswa. Setiap respon siswa terhadap setiap alternatif tanggapan akan memperlihatkan gosip kepada kita perihal penguasaan kognitif siswa terhadap bahan yang diujikan. Dengan demikian kita sanggup mengetahui kemampuan dan kelemahan siswa.


Kelemahan tes objektif


Disamping memiliki keunggulan, tes objektif juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan antara lain:



  1. Kebanyakan tes objektif hanya bisa mengukur proses berpikir rendah. Walaupun tujuan pembelajaran yang akan diukur sesungguhnya lebih tinggi dari sekedar ingatan atau pemahaman. Hal ini semata-mata bukan lantaran tes objektif tidak sanggup dipakai untuk mengukur proses berpikir yang lebih tinggi dari sekedar ingatan atau pemahaman Tetapi lebih disebabkan oleh penulis soal yang belum sanggup menulis tes objektif yang mengukur proses berpikir tinggi.

  2. Membuat pertanyaan tes objektif yang baik lebih sukar daripada menciptakan pertanyaan tes uraian. Kesulitan dalam menciptakan tes objektif biasanya muncul di ketika menulis soal harus menciptakan alternatif tanggapan yang memenuhi syarat sebagai tes objektif yang baik, contohnya semua alternatif tanggapan harus homogen dan pengecoh menarik untuk dipilih. Oleh lantaran itu menciptakan tes obyektif yang baik memerlukan waktu yang lama.

  3. Kemampuan anak sanggup terganggu oleh kemampuannya dalam membaca dan menerka. Jika tes objektif dibentuk dengan kurang baik Misalnya susunan Bahasanya kurang gampang dimengerti oleh anak, maka maksud butir soal tersebut akan sulit dipahami oleh siswa. Jika hal ini terjadi maka kesalahan siswa dalam menjawab butir soal sanggup terjadi bukan lantaran siswa tidak memahami bahan yang ditanyakan tetapi lantaran siswa mengalami kesukaran dalam memahami kalimat dalam butir soal. Disamping itu kemampuan siswa juga sanggup dipengaruhi lantaran adanya unsur tebakan. Hal ini akan terjadi apabila siswa merasa ragu atau kehabisan waktu untuk mengerjakan soal.

  4. Siswa tidak sanggup mengorganisasikan idenya sendiri lantaran semua alternatif tanggapan untuk setiap pertanyaan sudah diberikan oleh penulis soal. Dalam hal ini siswa hanya sanggup mengingat hidup orang lain yaitu itu penulis soal.


Menyadari akan adanya kelemahan yang ada pada tes objektif Maka sebagai seorang guru kita harus berupaya untuk meminimalkan kelemahan tersebut. Berbagai upaya yang sanggup ditempuh untuk meminimalkan kelemahan tes objektif antara lain sebagai berikut.



  1. Upaya untuk mengatasi supaya butir soal yang ditulis tidak cenderung mengukur proses berpikir rendah caranya yakni menciptakan soal harus selalu berorientasi pada kisi-kisi soal. Tulislah butir soal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan diukur.

  2. Upaya untuk mengatasi lamanya waktu penulisan butir soal yakni dengan cara menguasai bahan yang baik dan latihan menciptakan soal yang terus-menerus maka Masalah ini tidak akan menjadi kendala lagi. Semua butir soal yang telah ditulis dan diujikan sebaiknya tidak dibuang tetapi terus dikumpulkan dalam suatu kumpulan butir soal.

  3. Upaya untuk mengatasi supaya kemampuan siswa tidak terganggu oleh kemampuan membaca dan menerka, caranya yakni dengan menulis butir soal yang baik sesuai dengan kaidah penulisan butir soal objektif yang telah ditentukan. Sedangkan untuk mengatasi duduk perkara tebakan sanggup diatasi dengan memperbanyak jumlah alternatif tanggapan menjadi 4 atau 5. Dengan bertambahnya jumlah alternatif tanggapan maka kemungkinan menebak akan semakin kecil.

  4. Dengan tes objektif siswa tidak sanggup mengemukakan wangsit yang sendiri tetapi harus mengikuti wangsit orang lain dalam hal ini wangsit penulisan. Caranya yakni dengan memakai tes uraian dan objektif secara bergantian selama proses penilaian hasil belajar.


Keunggulan tes uraian



  1. Tepat dipakai untuk mengukur proses berpikir tinggi. Ini artinya kalau tujuan pembelajaran yakni mengajarkan proses berpikir tinggi maka untuk mengukurnya akan lebih sempurna bila memakai tes uraian. Tentu saja dengan aksesori pertimbangan bahwa jumlah siswa kita tidak terlalu banyak. Jika jumlah siswa kita terlalu banyak maka kita akan menghadapi kesulitan pada ketika menyidik hasil ujian.

  2. Tepat dipakai untuk mengukur hasil mencar ilmu yang kompleks yang tidak sanggup diukur dengan tes objektif. Dapatkah keterampilan menulis, kemampuan dalam menghasilkan, mengorganisasi dan mengekspresikan wangsit atau gagasan, serta kemampuan dalam menciptakan rancangan penelitian diukur dengan tes objektif? Inilah Salah satu keunggulan tes uraian yang tidak dimiliki oleh tes objektif. Jika kita memiliki tujuan pembelajaran yang menyerupai ini maka kita tidak sanggup mengukurnya dengan memakai tes objektif tetapi kita harus mengukurnya dengan memakai tes uraian walaupun jumlah siswanya banyak.

  3. Waktu yang dipakai untuk menulis satu set tes uraian untuk satu waktu ujian lebih cepat daripada waktu yang dipakai untuk menulis satu set tes objektif.



Sumber gambar: ssbcrack.com



Sumber aciknadzirah.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)