Sunday, June 17, 2018

√ 5 Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

5 Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa_ Defenisi keterampilan berpikir kritis, Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan kemampuan menghubungkan, memanipulasi, dan mentransformasi pengetahuan serta pengalaman yang sudah dimiliki untuk berpikir secara kritis dan kreatif dalam upaya memilih keputusan dan memecahkan dilema pada situasi baru. Menurut Jonson (dalam Emi Rofiah,2013). Kemampuan berpikir kritis yaitu sebuah proses terorganisasi yang memungkinkan penerima didik mengevaluasi bukti, asumsi, logika, dan bahasa yang mendasari pemikiran orang lain.

Aktivitas insan tidak lepas dari kemampuan untuk berpikir, lantaran hal tersebut merupakan suatu ciri yang membedakannya dengan makhluk hidup lainnya. Berpikir kritis memcakup keterampilan menafsirkan dan menilai, pengamatan, informasi, dan argumentasi. Berpikir kritis meliputi pemikiran dan penggunaan alasan logis, meliputi keterampilan membandingkan, mengklasifikasi, menghubungkan lantaran akibat,  mendeskripsikan  pola, menciptakan analogi,  menyusun  rangkaian,  memberi alasan  secara  deduktif   dan   induktif,    peramalan,  perencanaan,  perumusan   hipotesis dan  penyampaian  kritik. Berpikir  kritis mencakup  penentuan  tentang  makna dan kepentingan dari  pada apa  yang  dilihat  atau    dinyatakan,  penilaian     argumen,  pertimbangan bagaimana kesimpulan ditarik berdasarkan bukti-bukti pendukung yang memadai (Sohrah  S, 2015).     Berpikir kritis kadang kala dirujuk sebagai berpikir “kritis-kreatif”. 


Baca juga:

Ada dua alasan berkaitan dengan hal ini. Pertama, istilah berpikir kritis kadang kala dianggap agak bernada negatif, seakan-akan satu-satunya minat seseorang yaitu mengkritik secara tajam argumen dan gagasan orang lain. Alasan kedua supaya mahir dalam mengevaluasi argumen dan gagasan kita acapkali harus imajinatif dan kreatif  mengenai kemungkinan-kemungkinan lain, pertimbangan-pertimbangan alternatif, banyak sekali pilihan, dan sebagainya. Supaya bisa menilai setiap informasi dengan baik, tidak cukup hanya dengan melihat kesalahan-kesalahan pada apa yang orang lain katakan. Karena kedua alasan ini, berdasarkan beberapa andal ingin berbicara ihwal berpikir krits “kritis-kreatif” untuk menekankan aspek-aspek positif dan imajinatif dari berpikir kritis. 

Singkatnya, berpikir kritis yaitu sejenis berpikir kreatif dan yang secara khusus bekerjasama dengan kualitas pemikiran atau argumen yang disajikan untuk mendukung suatu keyakinan atau rentetan tindakan. Berpikir kriti  yaitu kegiatan terampil, yang bisa dilakukan dengan lebih baik atau sebaliknya, dan pemikiran kritis yang baik akan memenuhi bermacam-macam standar intelektual, menyerupai kejelasan, relevansi, kecukupan, koherensi  (Fisher, 2009).

Kemampuan berpikir kritis  merupakan  kemampuan  berpikir tingkat tinggi yang mencakup  kecendrungan dan keterampilan kognitif untuk  memecahkan  masalah, memformulasi  kesimpulan,  menghitung  kemungkinan, dan  membuat  keputusan  apa yang  harus  diyakini  atau  dilakukan.  Pentingnya  berpikir  kritis    sebenarnya   telah dibuktikan sejak zaman Socres. Bahkan, pada kegiatan ilmiah juga  mempersyaratkan  pemikiran  yang  kritis,  sangat mengejutkan melihat sedikitnya lulusan mahasiswa yang sanggup memperlihatkan kemampuannya untuk berpikir tingkat tinggi. Ketidakmampuan  output pembelajaran untuk berpikir kritis telah menjadi informasi nasional yang harus ditanggulangi (Hardianti, 2013). 


Sedangkan,  Rudinow & Barry (dalam Fisher 2009)  mendefinisikan berpikir kritis sebagai sebuah proses yang menekankan sebuah basis kepercayaan-kepercayaan yang logis dan rasional, dan menawarkan serangkaian standar dan mekanisme untuk menganalisis, menguji dan mengevaluasi. Berpikir kritis yaitu metode berpikir mengenai hal, substansi atau dilema untuk meningkatkan kualitas pemikirannya. Berpikir kritis juga diartikan sebagai kegiatan terampil yang menuntut interpretasi dan penilaian terhadap observasi, komunikasi, dan sumber–sumber informasi lainnya (Fisher, 2008).
Berpikir kritis merupakan sebuah proses yang terarah dan terang yang dipakai dalam kegiatan mental menyerupai memecahkan masalah,mengambil keputusa, membujuk, menganalisis asumsi, dan melaksanakan penelitian ilmiah. Berpikir kritis yaitu kemapuan untuk mengevaluasi secara sistematis bobot pendapat eksklusif dan pendapat orang lain. Pada prinsipnya, orang yang bisa berpikir kritis yaitu orang yang tidak begitu saja mendapatkan atau menolak sesuatu. Mereka akan mencermati, menganalisis, Dan mengevaluasi informasi sebelum memilih bagaimana mereka mendapatkan atau menolak informasi. Jika belum mempunyai cukup pemahaman, maka mereka juga mungkin menangguhkan keputusan mereka ihwal informasi itu (Johnson dalam Sohrah S, 2015).

Berpikir kritis yaitu berpikir dengan baik, dan merenungkan ihwal dimotivasi oleh impian untuk menemukan balasan dan mencapai pemahaman. Pemikir kritis meneliti proses berpikir mereka sendiri dan proses berpikir orang lain untuk mengetahui apakah proses berpikir mereka masuk akal. Mereka mengevaluasi pemikiran tersirat dari apa yang mereka dengar dan baca, serta mereka meneliti proses berpikir mereka  sendiri dikala menulis, memecahkan masalah, menciptakan keputusan untuk membuatkan sebuah proyek. Berpikir kritis memungkinkan penerima didik  untuk menemukan kebenaran ditengah banjir bencana dan informasi yang mengelilingi mereka setiap hari (Johnson E, 2002).  Dalam hal berpikir kritis, penerima didik dituntut memakai taktik kognitif tertentu yang sempurna untuk menguji keandalan gagasan pemecahan dilema dan mengatasi kesalahan atau kekurangan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka sanggup disimpulkan bahwa berpikir kritis merupakan  proses mental yang terorganisir dan sistematis untuk memecahkan masalah, menganalisis informasi, dan  memformulasi kesimpulan  serta menciptakan suatu keputusan apa yang harus dilakuka.

Klasifikasi  keterampilan  berpikir kritis siswa

Seorang  anak sanggup memiliki  tiga  kecerdasan,  yaitu  kecerdasan  isi,  kecerdasan  emosional,  dan  kecerdasan memproses. Beberapa keterampilan berpikir yang sanggup meningkatkan kecerdasan memproses adalah    keterampilan    berpikir    kritis,    keterampilan    berpikir    kreatif,    keterampilan mengorganisir otak, dan keterampilan analisis. Fisher (dalam Sohrah S, 2015)  membagi taktik berpikir kritis ke dalam tiga jenis, yaitu: taktik afektif, kemampuan makro, dan keterampilan mikro. 

Ketiga jenis taktik intu satu sama lain saling berkaitan. Pertama, taktik afektif  bertujuan  untuk meningkatkan  berpikir independen  dengan perilaku menguasai atau percaya diri. Peserta didik  didorong  untuk   mengembangkan  kebiasaan self questioning. Kedua, kemampuan makro yaitu proses yang terlibat dalam berpikir, mengorganisasikan  keterampilan  dasar  yang  terpisah  pada    saat  urutan   yang diperluas dari pikiran, tujuannya tidak untuk menghasilkan suatu keterampilan-keterampilan yang saling terpisah, tetapi terpadu dan bisa berpikir komprehensif. Ketiga, keterampilan mikro yaitu keterampilan yang menekankan pada kemampuan global. Berikut 5 Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dari masing-masing aspek berpikir kritis yang berkaitan dengan bahan pelajaran:


5 Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa 

a.Memberikan klarifikasi sederhana 
Memberikan klarifikasi sederhana, yang meliputi; memfokuskan pertanyaan, menganalisis pertanyaan, bertanya dan menjawab ihwal suatu klarifikasi atau tantangan. 

b. Membangun keterampilan  dasar 
Membangun keterampilan  dasar,  yang  meliputi;  mempertimbangkan  bagaimana  sumber  sanggup dipercaya,  mengamati  dan  mempertimbangkan   suatu  laporan  hasil  observasi. 

c. Menyimpulkan
Menyimpulkan, yang meliputi; mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi, menginduksi dan mempertimbangkan     hasil   induksi , menciptakan dan  menentukan  nilai  pertimbangan. 

d. Memberikan pertimbangan lanjut 
Memberikan pertimbangan lanjut, yang meliputi; mendefinisikan istilah dan pertimbangan definisi dalam tiga dimensi, serta  mengidintifikasi  asumsi. 

e. Mengatur taktik dan taktik  
Mengatur taktik dan taktik, yang meliputi: menetukan tindakan dan berinteraksi dengan orang lain.

Demikianlah 5 Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa, seorang guru yang hendak berupaya memunculkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa sebaiknya bisa menguasai atau memahami 5 Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa biar hasil dari upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa bisa maksimal.

Sumber http://www.rijal09.com


EmoticonEmoticon