Monday, August 27, 2018

√ Menjadi Orang Renta Ber-Eq Tinggi

MENJADI ORANG TUA BER-EQ TINGGI 
Para peneliti yang mempelajari reaksi orang tua terhadap anak-anaknya menemukan bahwa ada tiga gaya yang umum bagaimana orang bau tanah menjalankan perananya sebagai orang tua, yakni otoriter, permisif, dan otoritatif. Dalam bukunya Raising a Responsible Child. Elizabeth ellis menulis banyak penelitian menyatakan bahwa belum dewasa yang berasal dari keluargayang menerapkan keotoriteran dan pengawasan ketat tidak memperlihatkan teladan yang berhasil. Mereka cenderung tidak bahagia, penyediri, dan sulit mempercaya orang lain. Sebaliknya orang bau tanah permisif berusaha mendapatkan dan mendidik sebaik mungkin tetapi cenderung sangat pasif saat hingga ke persoalan penetapan batas-batas atau menanggapi ke tidak patuhan

Orang bau tanah otoritatif berbeda dengan baik orang bau tanah otoriter maupun orang bau tanah permisif, berusaha menyeimbangkan antara batas-batas yang terang dan lingkunganrumah yang baik untuk tumbuh. Orang bau tanah otoritatif menghargai kemandirian anak-anaknya, tetapi menuntut mereka memenuhi standar tanggung jawab yang tinggi kepada keluarga, sobat dan masyarakat. Upaya untuk jawab yang berprestasi menerima dorongan dan pujian. Seperti yang mungkin anda harapkan, dari setiap penelitian, orang bau tanah otoritatif dianggap memiliki gaya yang lebih mungkin menghasilkan belum dewasa percayadiri, mandiri, imajinatif, gampang beradaptasi, dan disukai banyak orang yakni belum dewasa dengan kecerdasan emosional berderajat tinggi. Kasih sayang afirmatif berarti menyediakan situasi yang baik bagi perkembangan emosi anak, dan mendukung melalui cara yang dengan terang dikenal oleh anak. Kasih sayang ini berarti melibatkan diri secara aktif dalam kehidupan emosi anak.

Penelitian juga mengungkapkan bahwa kekerabatan yang terbuka den saling mengasihi dengan anak akan memperlihatkan imbas jangka panjang berupa meningkatnya gambaran diri. Keterampilan menguasai situasi, dan mungkin kesehatan anak. Sebuah studi yang dilakukan oleh psikolog linda russek dan Gary schwartz pada pertemuan amerika Psychosomatic Society pada bulan maret 1996 memperlihatkan pentingnya membangun kekerabatan yang positif dengan anak bagi masa depan mereka. Mereka yang sewaktu masih mahasiswa menuliskan kesan wacana orang bau tanah yang lebih peyanyang, lebih jarang menderita penyakit serius dalam usia pertengahan, termasuk penyakit jantung dan hipertensi, lepas dari adanya faktor-faktor risiko penting ibarat riwayat keluarga, usia dan kebiasaan merokok.

Belum usang ini, Dr. Russell Barkley, salah satu pakar termuka Amerika dalam penanganan gangguan akhir kurangnya perhatian (attention deficit disorder) pada anak-anak. Ia mengemukakan dalam bukunya Taking Charge of ADHD, bahwa orang bau tanah dianjurkan meluangkan waktu khusus selama 20 menit per hari bersama anaknya sebagai cara untuk menjamin belum dewasa mendapatkan manfaat dari ungkapan sayang yanf afirmatif. Meskipun hal ini sangat penting khsusnya bagi belum dewasa yang menderita gangguan akhir kurangnya perhatian. Namun di satu sisi terlalu banyak mendapatkan perhatian yang negatif dan celaan dari guru, teman, dan sesama anggota keluarga. Di samping itu, metode atau resep ini juga baik diterapkan kepada semua anak. Walaupun dalam banyak kasus menyediakan waktu khusus dua atau tiga kali dalam seminggu akan lebih realistis.

Bagi belum dewasa berusia di bawah 9 tahun. Barkley menganjurkan biar orang bau tanah tetapkan waktu khusus untuk berpartisipasi dengan anak-anaknya dalam aktivitas bermain. Selama waktu itu, orang bau tanah harus membuat sesamayang tidak menuntut evaluasi tetapi menarik menggarahkan, dan memperlihatkan penerimaan. Menurut pBarkley, prinsip umum “waktu khusus” iniantara lain: 
1. Memuji anak anda jikalau ia berperilaku benar (misalnya dengan mengatakan: “wah, tinggi sekali menara yang kau bangun”) tetapi kebanggaan itu harus akurat, jujur, dan tidak dibuat-buat: 

2. Tunjukkan minat anda akan apa yang sedang dilakukan anak ibarat berprestasi dalam kegiatannya, dengan menyampaikan yang anda lihat, yaitu merefleksikan perasaannya, apa pun perasaan itu (misalnya, sepertinya kau suka menyaksikan dua orang itu berterung, tetapi tidak kelihatan marah. Jadi, berdasarkan Ayah, kau hanya senang dengan teknik bertarung mereka) 

3. Jangan bertanya atau memerintah. Tugas anda yaitu mengamati dan merefleksikan yang anda lihat, bukan mengendalikan atau memandu.    

Ada ratusan buku wacana cara terbaik untuk mendisiplinkan anak, namun disiplin yang efektif sebagaimana disebutkan dalam beberapa buku sanggup disarikan menjadi beberapa prinsip dan taktik sederhana sebagai berikut:

Buatlah antara dan batas yang terang yang saling berkaiatan dan berlakukan dengan tegas. Berbagai penelitian telah mennjukkan bahwa keerampian EQ pada anak-anak. Sayangnya, hanya sedikit di antara temuan ini yang memperoleh akademik yang terpaku pada paradigma tistik yang terpola dengan cermat dan dunia para p0juang di garis depan yang harus menghadapi keadaan yang berubah-ubah, yakni para guru dan profesional bidang kesehatan mental. Akan tetapi, kita tidak sanggup lebih usang bertahan pada teladan membesarkan dan mendidik anak yang hanya di dasarkan pada intisi atau “fatwa politik”. Sebagaimana kedokteran atau ilmu-ilmu “keras” lain, kita harus merujuk ke sebuah forum pengetahuan biar sanggup membuat keputusan memasarkan informasi lengkap, alasannya yaitu ini akan mempengaruhi kesejahteraan sehari-hari anak. Seorang profesor di brown universitas William Damon, dengan tegas mengambarkan persoalan ini dalam kata pengantar bukunya Moral child.
 # MENJADI ORANG TUA BER-EQ TINGGI

Sumber http://www.rijal09.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)