Sunday, January 1, 2017

√ Stadia, Divisi Dan Layanan Cloud Gaming Dari Google

Pernahkah kau membayangkan dimasa depan semua perangkat bisa memainkan game kelas atas AAA tanpa dibatasi dengan kamampuan seseorang membeli perangkat kerasnya dan sanggup dimainkan kapanpun dimanapun. Inilah yang disebut dengan Cloud Gaming, jadi kau tidak perlu membeli perangkat keras dengan GPU super mahal untuk bisa memainkan nya, kiprah berat semuanya akan diolah dibagian server.


Sepertinya abad Cloud Gaming ini sudah memasuki masanya. Google gres saja mengumumkan layanan cloud gaming nya yang disebut Stadia. Cara kerjanya, game disajikan malalui proses streaming kemudian cukup dengan input kontroller kau bisa eksklusif memainkannya. Bahkan Google mengintegrasikan layanan ini dengan YouTube. Google menyampaikan kau bisa mencoba game dari video trailer yang kau tonton di YouTube.


Menurut Google menyerupai dilansir dari TheVerge, setiap server Stadia memakai prosesor jenis x86 dengan kecepatan 2,7 GHz dengan RAM 16GB. Tapi bukan hanya prosesor melainkan GPU nya memilikin kemampuan komputasi 10,7 teraflops. Kabarnya GPU nya dikembangkan sendiri oleh AMD. Bayangkan kau cukup memainkannya dengan grafis super manis di perangkat menyerupai laptop atau bahkan smartphone kentang.



Jika dirujuk kebelakang Google Stadia mungkin bukan yang pertama meluncurkan layanan ini sebelumnya sudah ada Nvidia dengan Nvidia GeForce Now-nya yg dikala ini masih beta. Kemudian ada PlayStation Now. Sementara Stadia ini merupakan cikal bakal dari Project Stream yang diuji coba oleh Google beberapa waktu yang kemudian dan menerima respon faktual dari pengguna Beta.


Kontroler Stadia


Selain itu Google juga mengumumkan kontroler gres yang sanggup dipakai untuk memainkan game Stadia. Menariknya kontroler ini sanggup terintegrasi dengan Chromecast. Makara kau bisa memainkan game Stadia melalui TV. Kontrolernya sama persis dengan game kebanyakan namun hanya 2 tombol yang membedakan adalah tombol Screenshot disebelah kanan yang nantikan kau bisa share screenshot tersebut.


Pernahkah kau membayangkan dimasa depan semua perangkat bisa memainkan game kelas atas A √ Stadia, Divisi dan Layanan Cloud Gaming dari Google


Sementara disebelah kanan ada tombol Google Assistant. Google mencontohkan kau bisa melaksanakan multitasking dengan memerintah Google Assistant. Misalnya kau kesulitan memecahkan misteri dalam game kau bisa memerintah Google Assistant untuk mencarikan video walkthrough.


Ada 1 sentuhan menarik dari kontroller ini adalah terletak dibagian belakang kontroller tersemat arahan Konami.


Pernahkah kau membayangkan dimasa depan semua perangkat bisa memainkan game kelas atas A √ Stadia, Divisi dan Layanan Cloud Gaming dari Google


Stadia Games and Entertainment


Untuk mendukung platform Stadia ini Google mengembangakn game studio sendiri. Yang nantinya studio ini akan membuat game yang mendukung penuh layanan Stadia. Selain itu Stadia Games dan Entertainment juga akan bekerja sama dengan developer pihak ketiga semoga game nya sanggup diintegrasikan dengan layanan Stadia. Developer bisa mengaksesnya di stadia.dev.


Google menyampaikan dikala ini sudah ada beberapa developer besar yang akan mendukung layanan ini adalah 2K Game, Square Enix dan Ubisoft.


Kesimpulan


Stadia menjadi terobosan menarik dari industri gaming. Namun tampaknya ini gres siap untuk negara dengan kecepatan internet yang cukup cepat. Tapi kini mungkin momentum yang tepat, apalagi ketika di Mobile World Congress di Barcelona beberapa waktu yang lalu. Teknologi 5G menjadi topik yang paling deras selain smaartphone lipat. Untuk Indonesia akan butuh beberapa tahun lagi untuk menikmati 5G.


Kembali ke Stadia, Google mangatakan layanan ini diawal-awal akan diluncurkan di US, Kanada, Inggris dan Eropa. Ya mungkin alasannya disana lebih siap dengan infrastukturnya. Untuk dinegara lain belum ada warta lebih lanjut.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com


EmoticonEmoticon