Sunday, July 9, 2017

√ Tipe Indikator Kinerja

Pada goresan pena sebelumnya telah dijelaskan mengenai  √ Tipe Indikator KinerjaPada goresan pena sebelumnya telah dijelaskan mengenai perbedaan kinerja dan kerja serta goresan pena mengenai apa bahu-membahu pengertian kinerja. Pada goresan pena ini akan menjelaskan mengenai tipe-tipe indikator kinerja itu.


Indikator terdiri dari angka dan satuannya. Angka menjelaskan mengenai nilai (berapa) dan satuan memperlihatkan arti dari nilai tersebut (apa). Angka yang dipakai sebagai indikator kinerja menghasilkan beberapa tipe indikator kinerja. Berdasarkan tipenya, indikator kinerja sanggup dibagi menjadi :


Tipe Indikator Kinerja : Kualitatif


Indikator dalam tipe ini menggantikan angka dengan memakai bentuk kualitatif. Nilai yang diberikan berupa suatu kelompok derajat kualitatif yang berurutan dalam suatu rentang skala. Nila A, B, C, D, E (atau F) yang tercantum dalam ijazah merupakan pola penggunaan indikator ibarat ini. Skala yang dipakai sanggup terdiri dari dua atau lebih. Semakin banyak skala yang digunakan, semakin tipis gradasi dari nilai-nilai yang diberikan. Apabila penggunaan dua skala akan memberi balasan yang “hitam” atau “putih”, skala yang lebih banyak akan memperlihatkan variasi-variasi “abu-abu” diantara “hitam” dan “putih”.


Penggunaan indikator kualitatif yang baik yakni yang sanggup mengurangi subyektivitas. Salah satu upaya itu yakni dengan cara melengkapi rentang skala dengan seperangkat kriteria pemenuhan kualitas. Sebaiknya kriteria ini telah sanggup ditentukan pada ketika perencanaan.



Contoh :


Untuk menilai kualitas perencanaan kinerja suatu instansi pemerintah dipakai 8 kriteria, yaitu : (1) mempunyai dokumen planning jangka menengah (2) mempunyai dokumen planning kinerja tahunan (3) menerapkan prinsip partisipasi dalam penyusunan planning (4) menerapkan analisis lingkungan yang memadai sebagai dasar perencanaan (5) mempunyai tujuan jangka menengah dan sasaran tahunan yang berorientasi outcome (6) dilengkapi dengan indikator kinerja yang baik (7) menciptakan target-target kinerja (8) mempunyai taktik yang terang untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.



Dengan memakai rentang skala dalam tabel diatas, suatu instansi pemerintah yang memenuhi kriteria tersebut kecuali penerapan prinsip partisipasi dalam penyusunan planning (kriteria nomor 3) berarti memenuhi 7 dari 8 kriteria sehingga untuk evaluasi perencanaan kinerja termasuk dalam kualitas “baik”.


Tipe Indikator Kinerja : Kuantitas Absolut


Indikator dalam tipe ini memakai angka absolut. Angka diktatorial yakni angka bilangan positif, nol, negatif, termasuk dalam bentuk cuilan atau desimal.


Contoh :


Jumlah penerima training (50 Orang)


Rata-rata nilai ujian penerima (6,5 per orang)


Suhu dalam lemari pendingin (minus 10 derajat Celsius)


Tipe Indikator Kinerja : Persentase


Indikator dalam tipe ini memakai perbandingan/proporsi angka diktatorial dari suatu yang diukur dngan total populasinya. Persentase umumnya berupa angka kasatmata termasuk dalam bentuk cuilan desimal.


Contoh :


Persentase penerima training dengan latar belakang pendidikan minimal S1 (70%)


(Jumlah penerima training dengan latar belakang pendidikan minimal S1 dibandingkan dengan jumlah seluruh peserta)


Persentase penduduk usia produktif terhadap total penduduk (41,38%)


(Jumlah penduduk usia produktif dibandingkan dengan jumlah total penduduk)


Persentase daratan yang ditutupi oleh hutan (27,5%)


(Luas daratan yang ditutupi oleh hutan dibandingkan dengan total luas daratan)



Tipe Indikator Kinerja : Rasio


Indikator dalam tipe ini memakai perbandingan angka diktatorial dari sesuatu yang akan diukur dengan angka diktatorial lainnya yang terkait.


Contoh :


Rasio penerima training laki-laki dengan penerima training wanita


(Perbandingan antara jumlah penerima training laki-laki dengan jumlah penerima training wanita)


Rasio guru dengan murid


(Perbandingan antara jumlah guru yang mengajar di kelas dengan jumlah murid)


Rasio doktor per 1000 penduduk


(Perbandingan antara jumlah dokter yang memperlihatkan pelayanan kesehatan di suatu wilayah dengan jumlah penduduk di wilayah tersebut dan pada kurun waktu yang sama)



Tipe Indikator Kinerja :  Rata-Rata


Angka dalam bentuk rata-rata biasanya merupakan angka rata-rata dari sejumlah insiden atau populasi. Angka rata-rata ini berarti membagi total angka untuk sejumlah insiden atau populasi kemudian dibagi dengan jumlah kejadiannya atau jumlah populasinya.


Contoh :


Angka maut bayi


(Rata-rata jumlah maut bayi per 1.000 kelahiran hidup)


Angka partisipasi kasar


(Jumlah siswa di jenjang pendidikan tertentu dalam suatu wilayah terhadap jumlah penduduk kelompok usia penduduk wilayah yang sama)


Angka penghilangan hutan (Deforestation) rata-rata pertahun alam


(Rata-rata pengalihan tempat hutan alam menjadi bentuk yang lain dalam satu tahun, termasuk didalamnya untuk menjadi tempat hunian, infrastruktur, peternakan, pertanian. Angka negatif memperlihatkan pengalihan bentuk non hutan menjadi hutan)



Tipe Indeks


Angka dalam bentuk indeks biasanya merupakan campuran angka-angka indikator lainnya yang dihimpun melalui suatu formula maupun pembobolan pada masing-masing variabelnya.


Contoh :


Indeks Pembangunan Manusia – IPM


(IPM merupakan indeks composite yang dihitung dari (a) angka impian hidup waktu lahir; (b) Indeks Pendidikan yang terdiri dari angka melek abjad dan angka rata-rata usang sekolah; serta (c) angka pengeluaran per kapita ril yang disesuaikan)


Indeks Kemiskinan Manusia – (IKM)


(IKM merupakan Indeks composite yang terdiri dari indikator-indikator (a) kemungkinan tidak sanggup bertahan hidup hingga umur 40 tahun (b) angka buta abjad dewasa; serta (c) kekuranglayakan tingkat kehidupan yang terdiri dari (i) persentase penduduk tanpa air bersih; (ii) persentase penduduk tanpa terusan pada sarana kesehatan; dan (iii) persentase balita berstatus kurang gizi)




Sumber aciknadzirah.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)