Saturday, September 2, 2017

√ Rekap 10 Pengumuman Penting Pada Keynote Google I/O 2016

Rekap 10 Pengumuman Penting pada Keynote Google I/O 2016 – Pada I/O tahun ini Google memperlihatkan bagaimana visi kedepannya. Sundar Pichai menyampaikan “Google pertama kali didirikan oleh Sergey dan Larry dengan tujuan membantu pengguna menemukan informasi”. Hal ini terang memperlihatkan bahwa Google ingin kembali fokus ke asalnya membantu pengguna lebih gampang menemukan informasi. Sesuai dengan surat Founder’s Letter yang dipercayakan ditulis oleh Sundar Pichai dan di publish dalam blog Google beberapa waktu kemudian bahwa salah satu alasan pendirian perusahaan induk Alphabet ialah untuk meruncingkan fokus bisnis Google.


Salah satu kecanggihan yang ditawarkan Google ketika ini ialah machine learning dan artificial intelligence (AI). Dua elemen teknologi ini kurang lebih berfungsi mempelajari manusia, merumuskan teladan sikap manusia, dan bersikap seperti menyerupai manusia. Akhir-akhir ini Google memasukkan teknologi machine learning ke beberapa produknya menyerupai YouTube dan Google Photos.


Kemudian apa hubungannya penelusuran dengan teknologi machine learning dan artificial intelligence. Dalam pembukaan Google I/O Pichai sempat menyampaikan bahwa 20% query memakai voice command atau pencarian memakai perintah suara. Artinya 1 dari 5 pengguna suka memakai perintah bunyi dan merasa ingin lebih merasa personal. Dengan ini Google ingin membuat penelususan yang lebih cendekia menyerupai asisten. Ketika pengguna ingin meminta atau mencari sesuatu Google segera memberikannya seperti pengguna sedang bercakap-cakap dengan Google. Bahkan Google bisa memprediksi apa yang akan ditanyakan. Dalam hal ini Google membuat Google Assistant yang diumumkan pada keynote Google I/O.


Dengan Google Assistant ini balasannya Google membuat produk gres yang disematkan pada Google Home dan aplikasi messenger Allo. Machine learning dan AI menyampaikan pengalaman lebih ketika memakai produk Google.


Pada I/O ini Google juga mengumumkan peningkatan Android N yang masuk ke versi Beta. Android N pun masih belum mempunyai nama dan Google meminta pengguna untuk menyumbangkan nama. Serta platform VR mobile yang akan memakai OS baru. Kemudian ada aplikasi video call Duo yang bersaing eksklusif dengan FaceTime milik Apple dan kini developer bisa membuat aplikasi bisa dijalankan tanpa harus di install. Berikut 10 pengumuman besar pada keynote Google I/O 2016


Google Punya Plarform VR Baru


Daydream ialah platform VR Google dimasa depan


 Pengumuman Penting pada Keynote Google I √ Rekap 10 Pengumuman Penting pada Keynote Google I/O 2016


Google kini punya platform virtual reality mobile yang disebut Daydream dan dibentuk untuk Android N. Artinya Daydream ini dibentuk tidak untuk bersaing eksklusif dengan HTC Vive atau Oculus Rift. Namun Daydream ini lebih powerful dibandingkan dengan Cardboard dan merupakan langkah besar mendorong VR di tahap awal. Daydream difokuskan pada pengalaman VR yang lebih baik untuk Android.


Dari kedengarannya, Daydream kurang lebih menyerupai Android untuk VR. Ini ialah software yang menjadi tulang punggung di dalam Android N (Sederhananya disebut VR Mode). Akan ada home screen dengan aplikasi dimana terlihat menyerupai mirip home screen pada Samsung Gear VR dan Google rupanya telah membuat aplikasi khusus VR sndiri menyerupai YouTube, StreetView, Google Play Store, Play Movie, Google Photos. Aplikasi pihak ketiga lain menyerupai The New York Times, HBO, Netflix, Ubisoft dan Electronics Arts sedang dikembangkan untuk Daydream.


Keterbatasan terbesar bagi Daydream tampaknya hanya akan bekerja pada ponsel gres yang mempunyai sensor dan layar khusus dan tampaknya produsen ponsel menyerupai Samsung, LG, HTC dan yang lainnya telah siap dengan hal ini. Google menyampaikan bahwa ponsel yang mendukung Daydream kan tersedia animo gugur ini. Google juga merilis rujukan desain untuk headset sebagai cara mendorong produsen ponsel mendukung platform ini.


Google Membuat Headset VR


 Pengumuman Penting pada Keynote Google I √ Rekap 10 Pengumuman Penting pada Keynote Google I/O 2016


Salah satu rumor yang muncul sebelum konferensi Google I/O ialah Google akan merilis perangkat headset Android VR tersendiri dan lebih terjangkau dibandingkan HTC Vive atau Oculus Rift.


Rumor ini menyerupai menjadi benar adanya, Google memperlihatkan rujukan desain untuk headset VR untuk para partner atau kawan manufakturnya. Google juga memperlihatkan kontroler motion dengan touchpad. Yang menarik di sini ialah Google mendekati VR banyak menyerupai awalnya mendekati Android, alasannya perusahaan juga mengumumkan inisiatif Daydream, platform VR mobile yang akan dimasukkan ke Android N.


Google Memiliki Dua Aplikasi Messaging Baru


Allo, Aplikasi Messaging yang Smart


 Pengumuman Penting pada Keynote Google I √ Rekap 10 Pengumuman Penting pada Keynote Google I/O 2016


Google membuat aplikasi messaging gres berjulukan Allo. Yang membuat Allo istimewa ialah disematkannya Google Assistant. Google Assistant sendiri memakai teknologi machine learning dan AI. Pengguna sanggup memakai Google Assistant untuk mencari info atau membalas pesan secara otomatis alasannya AI bisa memprediksi jawaban yang akan digunakan.


Untuk memakai Allo menyerupai seperi Whatsapp dan Telegram pengguna sanggup melaksanakan sign-up dengan nomor telepon mereka, namun bedanya Allo mempunyai opsi semoga sanggup terhubung ke akun Google pengguna. Fitur messaging pada Allo ialah menyerupai emoji, beberapa custom sticker, kemampuan menggambar foto dan eksklusif mengirimkannya. Selain itu yang menariknya pengguna sanggup memberi pemfokusan pada pesan tertentu dengan membuat ukuran font menjadi lebih besar atau kecil.


Google juga memberi pemfokusan aspek privasi pada Allo. Semua pesan di Allo telah dienkripsi. Allo juga mempunyai mode incognito, enkripsi pesan end to end, notifikasi private dan fitur pesan yang sanggup terhapus otomatis menurut waktu tertentu.


Duo, Aplikasi Pesaing FaceTime


Karena satu aplikasi messaging saja tidak cukup, Google juga mengumumkan aplikasi pendamping Allo. Ini berbeda dengan Allo yang dikhususkan untuk chat. Aplikasi ini dibentuk untuk melaksanakan video call. Persis menyerupai Apple yang memisahkan iMessage dan FaceTime.


Duo nama aplikasi video call ini. Aplikasi ini sangat sederhana. Ketika aplkasi ini dibuka kau akan melihat video preview kau sendiri semacam selfie-cam. Dimana ini sangat penting ketika kau menentukan siapa yang akan kau call. Duo mempunyai fitur yang sangat menarik yang disebut “Tok Tok” memungkinkan orang yang kau call melihat preview video sebelum mereka menjawabnya.



Duo dibentuk hanya untuk perangkat mobile alasannya terkait dengan nomor telpon pengguna. Mungkin FaceTime lebih unggul disini alasannya sanggup dipakai pada perangkat desktop. Aplikasi Allo dan Duo akan tersedia untuk Android dan iOS pada animo panas ini.


Asisten Digital Dalam Rumah


 Pengumuman Penting pada Keynote Google I √ Rekap 10 Pengumuman Penting pada Keynote Google I/O 2016


Google juga mengumumkan digital asistant yang bisa dipakai di dalam rumah yang disebut Google Home, sebuah speaker kecil yang selalu mendengar melalui microphone dengan cukup menyampaikan “Ok Google”. Google Home ini sanggup terintegrasi dengan aneka macam layanan. Home mempunyai perbedaan yang terang dengan Amazon Echo. Home akan menjawab pertanyaan dan menjalankan perintah dengan cara yang sama. Teknologinya mengandalkan Google Assistant untuk memahami query.


Perangkatnya berbentuk silinder kecul dengan bab bawah bulat, dengan shell yang sanggup diganti-ganti sesuai dengan lokasi ruangan. Tidak menyerupai Echo, perangkat ini dirancang untuk sanggup dipakai dengan multi perangkat di banyak ruangan. Makara kau sanggup bertanya dengan satu query dan tidak perlu khawatir tiga perangkat berbeda menjawab semuanya.


Home dibentuk dengan standar Chromecast, yang memungkinkan Home sanggup teintegrasi dengan perangkat lain menyerupai speaker TV atau perangkat Nest. Nest sendiri mempunyai produk pengatur suhu ruangan, pengatur lampu. Makara melalui Home pengguna sanggup mengatur suhu, menyalakan atau mematikan lampu. Bahkan Home sudah terintegrasi dengan layanan musik menyerupai Spotify. Google belum membuka API untuk perangkat Home, jadi Home belum bisa berkomunikasi dengan banyak layanan pihak ketiga menyerupai Echo.


Google Assistant yang lebih Smart


Sundar Pichai memulai I/O dengan memamerkan generasi gres Google Asistant, yang terasa lebih menyerupai aplikasi chat dari penelusuran berbasis Google Now. Pada program tersebut, Pichai memperlihatkan kemampuan Assistant untuk mengurai konteks dengan menanyakan apa film yang diputar malam ini dengan pertanyaan spesifik bahwa ia ingin membawa anak-anak, dan kemudian Assistant membelikan tiket. Semua tanpa meninggalkan aplikasi, sangat natural dan terasa menyerupai berbicara dengan manusia. Ya alasannya Google Assistant dibentuk memakai teknologi machine learning dan AI.


Google Assistant yang juga membuat Allo dan Google Home mempunyai keunggulan. Kamu sanggup memulai percakapan dengan @google. Kemudian kau menanyakan sesuatu contohnya membuat reservasi melalui OpenTable. Kamu juga sanggup memanggil Assistant kedalam percakapan. Asistant juga menyampaikan kemampuan kemungkinan jawaban mengenai apa yang akan teman kau katakan dalam chat, dimana Google menyebutnya dengan “suggestion chips”. Dengan adanya machine learning Google Assitant sanggup mempelajari apa respon selanjutnya menurut bagaimana kau menulis. Beberapa respon yang disarankan bisa berupa emoji bahkan komentar yang disertai dengan foto.



Android N Masuk Versi Beta


 Pengumuman Penting pada Keynote Google I √ Rekap 10 Pengumuman Penting pada Keynote Google I/O 2016


Kita melihat Android N Developer Preview yang dirilis pada bulan Maret, dimana terdapat banyak fitur gres seperi split screen, tampilan notifikasi yang baru, multi window, tombol quick setting dan satu set emoji baru. Pada I/O, Google merilis Android N versi beta, fitur barunya diantaranya kontrol lebih terhadap notifikasi dari aplikasi yang berbeda dan mode picture-in-picture yang baru. Android N mungkin menjadi platform yang lebih baik untuk gaming dengan optimisasi baterai yang lebih baik dan API gres yang disebut Vulcan yang memungkinkan developer sanggup eksklusif mengontrol GPU pada ponsel untuk grafis 3D yang lebih tajam.


Android Wear 2.0 Mendapat Update Besar


 Pengumuman Penting pada Keynote Google I √ Rekap 10 Pengumuman Penting pada Keynote Google I/O 2016


Google juga mengumumkan update besar Android Wear semenjak dirilis pada tahun 2014. Android Wear versi 2.0 telah di redesain dengan fokus tampilan yang sanggup di customisable, fitur fitness dan messaging.


Salah satu update besar pertamanya Android Wear 2.0 tampilannya kini sanggup di kustom untuk menampilkan info dari aplikasi lain. Kedua tools messaging yang gres diantaranya fitur Smart Reply dan mode pengenalan goresan pena tangan dan bahkan keyboard touchscreen. Ketiga kini aplikasi pada Android Wear 2.0 sanggup berjalan sendiri tanpa harus bergantung pada smartphone.


Waze Dibenamkan ke dalam Android Auto


Platform Android Auto juga mendapat sentuhan. Sekarang Google membenamkan Waze ke dalam Android Auto. Mudah penggunanya bakal bisa mendapat notifikasi secara real-time kalau-kalau ada kecelakaan yang menghadang di perjalanan.


Ditambah lagi Android Auto kini juga bisa terhubung via WiFi dari ponsel, dimana sebelumnya harus melalui koneksi kabel USB. Android N juga mempunyai beberapa fitur back-end gres yang akan mempermudah automaker membuat sesuatu yang unik dari Android N.


Menjalankan Aplikasi Android Tanpa Harus Memasangnya


 Pengumuman Penting pada Keynote Google I √ Rekap 10 Pengumuman Penting pada Keynote Google I/O 2016


Banyak perusahaan yang berusaha meningkatkan pengalaman browsing di ponsel. Seperti instant article milik Facebook dan Google AMP yang membuat web menjadi lebih ringan untuk dibuka.


Pada Google I/O Google mengumumkan pendekatan baru. Dimana pengguna Android sanggup mencoba aplikasi tanpa harus menginstall nya terlebih dahulu. Google menyebutnya dengan Android Instant Apps.


Dalam sebuah demo Google memperlihatkan ketika pengguna mengklik link BuzzFeed, Google Play membuka bab dari aplikasi BuzzFeed dan memutarkan video. Dalam demo lain sesorang sanggup dapat berbelanja dan melaksanakan pembayaran melalui sebuah aplikasi ecommerce tanpa harus menginstall-nya. Cara ini tentu akan menarik minat pengguna semoga mau memasang aplikasi.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)