HBL - Tahun 2016 merupakan tahunnya Niantic. Inc dimana mereka berhasil menciptakan dunia viral serentak akhir aplikasi yang mereka rilis Juli tahun kemudian itu. Adalah Pokemon Go, dimana sebuah game yang pertama kali bisa mengajak user-nya aktif diluar rumah, menyerupai aktifitas menangkap pokemon secara virtual, bertarung dan mengumpulkannya.
Dalam 24 jam waktu perilisannya di Amerika dan Canada, Pokemon Go berhasil menempatkan diri di puncak teratas aplikasi kategori Top Grossing (paling populer) dan Free (gratis) pada Apple App Store. Bagaimana tidak, fitur augmented reality ternyata berhasil menciptakan rasa ingin tau penikmat aplikasi di Amerika dan Canada untuk segera menginstalnya. Pokemon Go juga berhasil mengalahkan keberadaan Clash Royale dalam daftar aplikasi yang cepat booming di ranking atas App Store dan Play Store. Sungguh pencapaian yang luar biasa.
Fenomenanya di Indonesia sendiri, meski kala itu masih dalam tahap uji coba khusus di daerah Amerika dan Canada saja, namun kenyataannya masyarakat Indonesia enggan mau menantikan lama-lama untuk menunggu perilisan game fitur unik ini di Indonesia. Sebenarnya bukan hanya Indonesia, nyaris serentak para penikmat game iOS dan Android di dunia kompak memburu aplikasi ini. Mereka memanfaatkan keberadaan google untuk mengunduh Pokemon Go diluar pasar aplikasi (App Store dan Play Store). Akibat kejadian tersebut, server Niantic pernah jebol untuk beberapa kali alasannya kelebihan kapasitas bandwidth user yang mencoba masuk.
Efek kemunculan Pokemon Go ini, nilai saham Nintendo naik drastis sampai 10 persen (14/7/2016). Walaupun Nintendo hanya mempunyai saham 33 persen di Pokemon Go, tetapi mereka tetap saja meraup laba yang jauh lebih besar dari nilai modal awal mereka bersama Niantic Inc.
Meskipun dikatakan ketika ini viralnya meredup, namun selama 7 bulan umur aplikasi ini berada di pasar aplikasi, Pokemon Go secara mengejutkan berhasil memperoleh pendapatan mencapai USD 1 Miliar atau setara 13,2 juta triliun rupiah. Hal ini tergolong pencapaian andal mengingat pendapatan seluruh iOS dan Android sebesar USD 35 Miliar (Rp 467,1 Triliun) sepanjang tahun 2016 kemarin. Dan Pokemon Go juga dikatakan sebagai aplikasi game yang bisa melampaui Candy Crush Saga dan Puzzle & Dragons dalam pencapaiannya bisa menembus pendapatan lebih dari USD 1 Miliar.
Memang, hal yang unik, beda kemudian menjadi viral di seluruh dunia itu sungguh menjadi nikmat tersendiri menyerupai Pokemon Go ini. Untuk kedepannya, akan menyerupai apa para developer aplikasi dalam membuatkan karyanya, patut kita nantikan.
Dalam 24 jam waktu perilisannya di Amerika dan Canada, Pokemon Go berhasil menempatkan diri di puncak teratas aplikasi kategori Top Grossing (paling populer) dan Free (gratis) pada Apple App Store. Bagaimana tidak, fitur augmented reality ternyata berhasil menciptakan rasa ingin tau penikmat aplikasi di Amerika dan Canada untuk segera menginstalnya. Pokemon Go juga berhasil mengalahkan keberadaan Clash Royale dalam daftar aplikasi yang cepat booming di ranking atas App Store dan Play Store. Sungguh pencapaian yang luar biasa.
Fenomenanya di Indonesia sendiri, meski kala itu masih dalam tahap uji coba khusus di daerah Amerika dan Canada saja, namun kenyataannya masyarakat Indonesia enggan mau menantikan lama-lama untuk menunggu perilisan game fitur unik ini di Indonesia. Sebenarnya bukan hanya Indonesia, nyaris serentak para penikmat game iOS dan Android di dunia kompak memburu aplikasi ini. Mereka memanfaatkan keberadaan google untuk mengunduh Pokemon Go diluar pasar aplikasi (App Store dan Play Store). Akibat kejadian tersebut, server Niantic pernah jebol untuk beberapa kali alasannya kelebihan kapasitas bandwidth user yang mencoba masuk.
Efek kemunculan Pokemon Go ini, nilai saham Nintendo naik drastis sampai 10 persen (14/7/2016). Walaupun Nintendo hanya mempunyai saham 33 persen di Pokemon Go, tetapi mereka tetap saja meraup laba yang jauh lebih besar dari nilai modal awal mereka bersama Niantic Inc.
Meskipun dikatakan ketika ini viralnya meredup, namun selama 7 bulan umur aplikasi ini berada di pasar aplikasi, Pokemon Go secara mengejutkan berhasil memperoleh pendapatan mencapai USD 1 Miliar atau setara 13,2 juta triliun rupiah. Hal ini tergolong pencapaian andal mengingat pendapatan seluruh iOS dan Android sebesar USD 35 Miliar (Rp 467,1 Triliun) sepanjang tahun 2016 kemarin. Dan Pokemon Go juga dikatakan sebagai aplikasi game yang bisa melampaui Candy Crush Saga dan Puzzle & Dragons dalam pencapaiannya bisa menembus pendapatan lebih dari USD 1 Miliar.
Memang, hal yang unik, beda kemudian menjadi viral di seluruh dunia itu sungguh menjadi nikmat tersendiri menyerupai Pokemon Go ini. Untuk kedepannya, akan menyerupai apa para developer aplikasi dalam membuatkan karyanya, patut kita nantikan.
Credit, Kakek Google dan Nona Wikipedia.
Sumber http://www.haniqbal.com
EmoticonEmoticon