Thursday, October 19, 2017

√ 3 Faktor Yang Mempengaruhi Berguru Siswa Atau Anak

3 Faktor yang Mempengaruhi Belajar Siswa atau Anak_ Belajar sebagai proses atau acara disyaratkan oleh banyak sekali hal-hal atau faktor-faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi berguru itu yaitu banyak sekali macamnya, terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu.


3 Faktor yang Mempengaruhi Belajar Siswa atau Anak

1. Faktor-faktor Nonsosial Dalam Belajar
Kelompok faktor-faktor ini boleh dikatakan juga tak terbilang jumlahnya, ibarat misalnya: keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu (pagi, atau siang, ataupun malam), daerah (letaknya, pergedungannya), alat-alat yang digunakan untuk berguru (seperti alat tulis-menulis, buku-buku, alat-alat peraga, dan sebagainya yang biasa kita sebut alat-alat pelajaran).

Semua faktor-faktor yang telah disebutkan di atas itu, dan juga faktor-faktor lain yang belum disebutkan harus kita atur sedemikian rupa, sehingga sanggup membantu (menguntungkan) proses/perbuatan berguru secara maksimal.

Letak sekolah atau daerah berguru contohnya harus memenuhi syarat-syarat ibarat di daerah yang tidak terlalu bersahabat kepada kebisingan atau jalan ramai, kemudian bangunan itu harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam ilmu kesehatan sekolah. Demikian pula alat-alat pelajaran harus seberapa mungkin diusahakan untuk memenuhi syarat-syarat berdasarkan pertimbangan didaktis , psikologis dan paedagogis.

2. Faktor-faktor Sosial Dalam Belajar
Yang dimaksud dengan faktor-faktor sosial disini yaitu faktor insan (sesama manusia), baik insan itu ada (hadir) maupun kehadirannya itu sanggup disimpulkan, jadi tidak pribadi hadir.

Kehadiran orang atau orang- orang lain pada waktu seseorang sedang belajar, banyak kali mengganggu berguru itu; contohnya jikalau satu kelas murid sedang mengerjakan ujian, kemudian terdengar banyak bawah umur lain bercakap-cakap di samping kelas; atau seseorang sedang berguru di kamar, satu atau dua orang hilir pulang kampung ke luar masuk kamar berguru itu dan sebagainya.

Kecuali kehadiran yang pribadi ibarat yang telah dikemukakan di atas itu, mungkin juga orang lain itu hadir tidak pribadi atau sanggup disimpulkan kehadirannya; contohnya saja potret sanggup merupakan representasi dari seseorang; bunyi nyanyian yang sedang dihidangkan lewat radio maupun tape recorder juga sanggup merupakan representasi bagi kehadiran seseorang.

Faktor-faktor sosial ibarat yang telah dikemukakan di atas itu pada umumnya bersifat mengganggu proses berguru dan prestasi-prestasi belajar. Biasanya faktor-faktor tersebut mengganggu kosentrasi, sehingga perhatian tidak sanggup ditunjukkan kepada hal yang dipelajari atau acara berguru itu semata-mata. Dengan banyak sekali cara faktor-faktor tersebut harus diatur, supaya berguru sanggup berlangsung dengan sebaik- baiknya.

3. Faktor-faktor Fisiologis Dalam Belajar
Faktor-faktor fisiologis ini masih sanggup lagi dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a. Keadaan Tonus Jasmani Pada Umumnya
Keadaan tonus jasmani pada umumnya ini sanggup dikatakan melatarbelakangi acara belajar; keadaan jasmani yang lelah lain pengaruhnya daripada yang tidak lelah. Dalam korelasi dengan hal ini ada dua hal yang perlu dikemukakan.

1) Nutrisi harus cukup sebab kekurangan kadar masakan ini akan menjadikan kurangnya tonus jasmani, yang pengaruhnya sanggup berupa kelesuan, lekas mengantuk, lekas lelah, dan sebagainya.
Terlebih-lebih bagi bawah umur yang masih sangat muda, efek itu besar sekali. Hasil-hasil penyelidikan Danzigr, Paul Lazarsfeld, Netschareffe, Else Liefmann, S. Holingworth, Baldwin yang dikutip oleh Ch. Buhler (1950: 105-112) kiranya sanggup merupakan ilustrasi yang sangat berharga.

2) Beberapa penyakit yang kronis sangat mengganggu berguru itu.
Penyakit-penyakit ibarat pilek, influenza, sakit gigi, batuk dan yang sejenis dengan itu biasanya diabaikan sebab dipandang tidak cukup serius untuk mendapat perhatian dan pengobatan; akan tetapi dalam kenyataannya penyakit-penyakit semacam ini sangat mengganggu acara berguru itu.

b. Keadaan Fungsi-fungsi Jasmani Tertentu Terutama Fungsi-fungsi Pancaindera
Dikemukakanbahwa pancaindera sanggup dimisalkan sebagai pintu gerbang masuknya efek ke dalam individu. Orang mengenal dunia sekitarnya dan berguru dengan mempergunakan pancainderanya.

Baiknya berfungsinya pancaindera merupakan syaratdapatnya berguru itu berlangsung dengan baik. Dalam sistem persekolahan sampaumur ini di antara pancaindera itu yang paling memegang peranan dalam berguru yaitu mata dan telinga.

Karena itu yaitu menjadi kewajiban bagi setiap pendidik untuk menjaga, supaya pancaindera anak- didiknya sanggup berfungsi dengan baik, baik penjagaan yang bersifat kuratif maupun yang bersifat preventif, ibarat contohnya adanya investigasi dokter secara periodik, penyediaan alat-alat pelajaran serta perlengkapan yang memenuhi syarat, dan penempatan murid-murid secara baik di kelas (pada sekolah-sekolah), dan sebagainya.

Demikian artikel tentang 3 Faktor yang Mempengaruhi Belajar Siswa atau Anak, semoga artikel ini sanggup memberi manfaat untuk anda semuanya.
Sumber http://www.rijal09.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)