IRR Internal Rate of Return
IRR berasal dari bahasa Inggris Internal Rate of Return disingkat IRR yang merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Suatu proyek/investasi sanggup dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return) lebih besar daripada laju pengembalian apabila melaksanakan investasi di daerah lain (bunga deposito bank, reksadana dan lain-lain).
Rumus IRR praktis
Untuk mempermudah perhitungan IRR, yaitu dengan mencoba suku bunga yang diperkirakan akan menawarkan nilai NPV kasatmata contohnya 10 % yang akan menawarkan NPV sebesar 382 dan dilanjutkan dengan perhitungan NPV yang negatif, Misalnya pada 20 % akan menawarkan NPV sebesar -429. Dengan memakai rumus sebagai berikut:
atau disederhanakan
dari data di atas akan diperoleh IRR Sebesar 14,71 %, angka ini sedikit berbeda dari hasil hitungan di atas alasannya yaitu merupakan perhitungan empiris, angka ini sanggup diperbaiki kalau rentang bunga tinggi dengan bunga rendah lebih kecil.
Rumus NPV (Net Present Value)
NPV adalah selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang memperoleh potongan harga dengan memakai social opportunity cost of capital sebagai discount factor. Atau juga sanggup disebut sebagai arus kas yang diperkirakan pada masa mendatang yang didiskontokan pada dikala ini. Untuk menghitung NPV diharapkan data wacana perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta asumsi manfaat/benefit dari proyek yang direncanakan.
NPV (Net Present Value) merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan tiba yang didiskonkan pada dikala ini.
dimana:
- t – waktu arus kas
- i – adalah suku bunga diskonto yang digunakan
– arus kas higienis (the net cash flow) dalam waktu t
IRR merupakan suku bunga yang akan menyamakan jumlah nilai kini dari penerimaan yang diharapkan diterima (present value of future proceed) dengan jumlah nilai kini dari pengeluaran untuk investasi.
Besarnya nilai kini dihitung dengan memakai pendekatan sebagai berikut:
Bagaimana rumus IRR dan perhitungannya?
Perhitungan ini memakai metode trial dan error dengan menggunakan tabel present value. Langkah-langkah rumus menghitung IRR disajikan sebagai berikut:
1. Hitung net present value (NPV) pada tingkat biaya modal (cost of capital), ditunjukkan dengan r1.
2. Lihat apakah net present value (NPV) kasatmata atau negatif
3a. Jika net present value (NPV) positif, gunakan tingkat bunga yang lebih tinggi (r2) dari r1.
3b. Jika net present value (NPV) negatif, gunakan tingkat bunga yang lebih rendah (r2) dari r1.
3c. IRR yang sempurna dengan net present value sama dengan nol, terkadang terletak di antara kedua rate tersebut.
4. Hitung net present value (NPV) dengan memakai r2.
5. Lakukan interpolasi untuk memperoleh IRR yang tepat.
Siapa yang memakai rumus IRR dan bagaimana caranya?
Jajaran Manajemen Keuangan dan Analis Proyek. Jika IRR lebih besar dibanding cost of capital, proyek harus diterima.
Keuntungan memakai metode perhitungan IRR yaitu tidak dipertimbangkannya time value of money sehingga menjadi lebih sempurna dan realistis dibandingkan dengan metode accounting rate of return.
Kelemahan metode perhitungan IRR
- Perlu waktu untuk menghitungnya, terutama dikala cash inflow tidak terdistribusi secara merata (meskipun kebanyakan kalkulator bisnis mempunyai kegiatan untuk menghitung IRR).
- Metode ini tidak sanggup mengidentifikasi ukuran investasi dalam banyak sekali proyek yang bersaing dan tingkat keuntungannya.
Contoh Soal IRR Internal Rate of Return dan Jawaban
1. Bila suatu investasi mempunyai arus kas sebagaimana ditunjukkan dalam tabel berikut:
Tahun (![]() | Arus kas (![]() |
---|---|
0 | -4000 |
1 | 1200 |
2 | 1410 |
3 | 1875 |
4 | 1050 |
Kemudian IRR dihitung dari
.
Dalam kasus ini alhasil yaitu 14.3%.

IRR Internal Rate Return. Posisi IRR ditunjukkan pada grafik NPV (r) (r dengan label ‘i’ pada grafik).
Pabrik Pak Budi mempertimbangkan tawaran investasi senilai Rp 130.000.000 tanpa nilai sisa. Pendapatan arus kas per tahun RP 21.000.000 selama 6 tahun. Diasumsikan RRR sebesar 13%. Hitunglah IRR.
Jawab:
Dicoba dengan faktor diskonto 10%:
NPV = (Arus kas x Faktor Diskonto) – Investasi Awal
NPV = (21.000.000 x 5.8979) – 130.000.000 = Rp 659.000
Dicoba dengan faktor diskonto 12%:
NPV = (21.000.000 x 5,7849 ) – 130.000.000
NPV = Rp – 6.649.000
Karena NPV mendekati nol, yaitu Rp. 659.000,00 dan -Rp. 6.649.000,00
Artinya tingkat diskonto antara 10% hingga 12%, untuk memilih ketepatannya kita perlu melaksanakan interpolasi. Caranya yaitu sebagai berikut:
Selisih Bunga | Selisih PV | Selisih PV dengan OI |
---|---|---|
10% | Rp 130.659.000 | Rp 130.659.000 |
12% | Rp 123.351.000 | Rp 130.000.000 |
2% | Rp 7.308.000 | Rp 659.000 |
IRR = 10% + (659.000/7.308.000) x 2%
IRR = 10,18%
Kesimpulannya, proyek investasi tersebut lebih baik ditolak. Alasannya IRR < 13% yang artinya tidak layak secara finansial.
2. Sebuah proyek dengan investasi sebesar Rp. 20.000.000,- dan akan menawarkan pemasukan setiap tahunnya sebesar Rp.4.900.000,- berlangsung selama 5 tahun. Berapa IRR dari proyek tersebut?
Jawaban:
PV penerimaan/PV biaya =1
4900000(P/A; i%, 5)/20000000 =1
(P/A; i%; 5) = 20000000/4900000
(P/A; i%; 5) = 4,0816
IRR = 7% + ((4,1002-4,0816)/(4,1002-4,0459)) x (7,5% – 7%)
= 7% + (0,0816/0,0543) x (0,5%)
= 7% + 0,3425 x (0,5%)
= 7% + 0,17%
IRR = 7,17%
3. Perusahaan Pak Budi mempertimbangkan tawaran proyek investasi Rp 150.000.000. Umur proyek tersebut diperkirakan 5 tahun tanpa nilai sisa.
Arus kas yang dihasilkan:
Tahun 1 : Rp 60.000.000
Tahun 2 : Rp 50.000.000
Tahun 3 : Rp 40.000.000
Tahun 4 : Rp 35.000.000
Tahun 5 : Rp 28.000.000
Bila diasumsikan RRR = 10%
Jawaban:
Coba dengan faktor diskonto 16%:
- Tahun 1 arus kas : Rp 60.000.000 x 0,8621 = Rp 51.726.000
- Tahun 2 arus kas : Rp 50.000.000 x 0,7432 = Rp 37.160.000
- Tahun 3 arus kas : Rp 40.000.000 x 0,6417 = Rp 25.668.000
- Tahun 4 arus kas : Rp 35.000.000 x 0,5523 = Rp 19.330.500
- Tahun 5 arus kas : Rp 28.000.000 x 0,419 = Rp 17.973.200
Total PV = Rp 100.131.700
Investasi Awal = Rp 150.000.000
NPV = Rp – 49.868.300
Coba dengan faktor diskonto 10%:
- Tahun 1 arus kas : Rp 60.000.000 x 0,9090 = Rp 54.540.000
- Tahun 2 arus kas : Rp 50.000.000 x 0,8264 = Rp 41.320.000
- Tahun 3 arus kas : Rp 40.000.000 x 0,7513 = Rp 30.052.000
- Tahun 4 arus kas : Rp 35.000.000 x 0,6830 = Rp 23.905.500
- Tahun 5 arus kas : Rp 28.000.000 x 0,6209 = Rp 17.385.200
Total PV = Rp 167.202.200
Investasi Awal = Rp 150.000.000
NPV = Rp 17.202.200
Perhitungan interpolasi:
Selisih Bunga | Selisih PV | Selisih PV dengan Investasi Awal |
---|---|---|
10% | Rp167.202.200 | Rp167.202.200 |
16% | Rp100.131.700 | Rp150.000.000 |
6% | Rp67.070.500 | Rp17.202.200 |
IRR = 10% + (Rp.17.202.200/Rp. 67.070.500) x 6 %
IRR = 11,5388%
Kesimpulannya, proyek investasi tersebut sanggup diterima. Karena IRR > 10%.
4. Pimpinan perusahaan Pak Budi akan mengganti mesin usang dengan mesin gres alasannya yaitu mesin usang tidak irit lagi, baik secara teknis maupun ekonomis. Untuk menggantimesin usang dibutuhkan dana investasi sebesar Rp 75.000.000,‐. Mesin barumempunyai umur irit selama 5 tahun dengan salvage value menurut pengalaman pada selesai tahun kelima sebesar Rp. 15.000.000,‐. Berdasarkan pengalaman pengusaha, cash in flows setiap tahun diperkirakan sebesar Rp 20.000.000,‐ dengan biaya modal 18% per tahun. Apakah penggantian mesin ini layak untuk dilakukan apabila dilihat dari PV dan NPV?
Jawaban:
Diskon Faktor 18%
P = P + A (P/A,i,n) + F (P/F, i, n)
P = -75.000.000 + 20.000.000 (P/A, 18%, 5) + 15.000.000 (P/F, 18%, 5)
P = -75.000.000 +62.544.000 + 6.556.500
P = -5.899.500
Diskon Faktor 14%
P = 20.000.000 + 20.000.000 + 20.000.000 + ….. + 20.000.000 + 15.000.000
(1 +0,14) (1 + 0,14)2 (1 + 0,14)3 (1 + 0,14)5 (1 + 0,14)5
P = 1.754.3859 + 15.389.350 + 13.499.430 + 11.841.605 + 10.387.373 + 7.790.529
P = 76.452.146 – 75.000.000 = 1. 452.146
Diskon Faktor 24%
P = 20.000.000 + 20.000.000 + 20.000.000 + ….. + 20.000.000 + 15.000.000
(1 +0,24) (1 + 0,24)2 (1 + 0,24)3 (1 + 0,24)5 (1 + 0,24)5
P = 16.129.032 + 13.007.284 + 10.489.745 + 8.459.471 + 6.822.154 + 5.116.616
P = 60.024.302 – 75.000.000
P = – 14.975.698
Kesimpulan:
Penggantian mesin ini tidak layak untuk dilakukan, alasannya yaitu NPV = -Rp. 5.899.500,00 yaitu NPV < 0
Keterangan:
NPV > 0, investasi yang dilakukan menawarkan manfaat bagi perusahaan, proyek sanggup dijalankan.
NPV < 0, investasi yang dilakukan akan menjadikan kerugian bagi perusahaan, proyek ditolak.
NPV = 0, investasi yang dilakukan tidak menjadikan perusahaan untung ataupun merugi.
Bacaan Lainnya
- Rumus Laporan Keuangan: Modal, Laba Rugi, Neraca (Financial statement) dalam Akuntansi
- Akuntansi: Definisi, Pengertian, Siklus Akuntansi Laporan Keuangan Perusahaan Jasa dan Dagang
- Istilah Akuntansi Inggris-Indonesia
- Pasar Modal (Capital Market) – Pengertian, Jenis, Fungsi, Risiko, Manfaat dan Contoh
- Pasar Keuangan – Definisi, Pengertian, Jenis dan Contoh
- Cara Menganalisa Saham Seperti Ahli Pasar Saham Profesional
- Bitcoin Uang Elektronik, Informasi, Sejarah, Transaksi, Cara Daftar Bitcoin Indonesia
- Uang Rupiah Negara Indonesia – Sejarah Nilai Tukar Rupiah Terhadap USD
- Tempat Wisata Yang Harus Dikunjungi Di Tokyo – Top 10 Obyek Wisata Yang Harus Anda Kunjungi
- Cara Membeli Tiket Pesawat Murah Secara Online Untuk Liburan Atau Bisnis
- Tibet Adalah Provinsi Cina – Sejarah Dan Budaya
- Puncak Gunung Tertinggi Di Dunia dimana?
- TOP 10 Gempa Bumi Terdahsyat Di Dunia
- Apakah Matahari Berputar Mengelilingi Pada Dirinya Sendiri?
- Test IPA: Planet Apa Yang Terdekat Dengan Matahari?
- 10 Cara Belajar Pintar, Efektif, Cepat Dan Praktis Di Ingat – Untuk Ulangan & Ujian Pasti Sukses!
- TOP 10 Virus Paling Mematikan Manusia
Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai
Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar kalau Anda mengunduh aplikasi kita!
Siapa bilang mau pandai harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan isu yang menciptakan Anda menjadi lebih smart!
Sumber bacaan: Corporate Finance Institute, Accounting Explained, Property Metrics
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
EmoticonEmoticon