Thursday, October 31, 2019

√ Makalah Manajemen Pendidikan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut forum pendidikan √ Makalah Administrasi Pendidikan


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latarbelakang
     
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut forum pendidikan untuk lebih sanggup menyesuaikan dengan arus perkembangan tersebut. Lulusan suatu sekolah harus sesuai dengan tuntutan perkembangan yang ada. Personil sekolah yang memadai kemampuannya menjadi perhatian utama bagi setiap forum pendidikan. Diantara personil yang ada, guru merupakan jajaran terdepan dalam memilih kualitas pendidikan. Guru setiap hari bertatap muka dengan siswa dalam proses pembelajaran. Karena itu guru yang berkualitas sangat dibutuhkan oleh setiap sekolah. Peningkatan kualitas pendidikan di sekolah memerlukan pendidikan profesional dan sistematis dalam mencapai sasarannya. Efektivitas aktivitas kependidikan di suatu sekolah dipengaruhi banyaknya variabel (baik yang menyangkut aspek personal, operasional, maupun material) yang perlu mendapat training dan pengembangan secara berkelanjutan. Proses training dan pengembangan keselutuhan situasi merupakan kajian supervisi pendidikan.

Supervisi berfungsi membantu guru dalam mempersiapkan pelajaran dengan mengkoordinasi teori dengan praktik. Pandangan guru terhadap supervisi cenderung negatif yang mengasumsikan bahwa supervisi merupakan model pengawasan terhadap guru dengan menekan kebebasan guru untuk memberikan pendapat. Hal ini sanggup dipengaruhi perilaku supervisor ibarat bersikap otoriter, hanya mencari kesalahan guru, dan menganggap lebih dari guru alasannya jabatannya. Kasus guru senior cenderung menganggap supervisi merupakan aktivitas yang tidak perlu alasannya menganggap bahwa telah mempunyai kemampuan dan pengalaman yang lebih. Self evaluation merupakan salah satu kunci pelayanan supervisi alasannya dengan self evaluation supervisor dan guru sanggup mengetahui kelebihan dan kelemahan masing-masing sehingga dimungkinkan akan memperbaiki kekurangan dan meningkatkan kelebihan tersebut secara terus menerus. Berdasarkan latar belakang di atas maka yang akan dikaji ialah tentang  teknik dan pendekatan dalam aktivitas supervisi.

B.      Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang persoalan diatas, maka penulis dalam menyusun makalah ini sanggup mengambil beberapa rumusan persoalan yang antara lain:

1.      Apa yang dimaksud dari supervise pendidkan?
2.      Apakah fungsi dan tujuan supervise pendidikan ?
3.      Bagaimanakah pendekatan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan supervisi pendidikan ?
4.      Bagaimanakah langkah atau tahapan dalam pendekatan supervise pendidikan ?
5.      Bagaimanakah tehnik-tehnik yang dilakukan dalam pendekatan supervisi pendidkan?

C.      Tujuan Pemeblajaran

1.      Mengetahui pengertian supervise pendidikan
2.      Mengetahui fungsi dan tujuan supervise pendidikan
3.      Memahami langkah atau tahapan dalam pendekatan supervise pendidikan
4.      Memahami tehnik-tehnik yang dilakukan dalam pendekatan supervisi pendidkan







BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN SUVERVISI PENDIDIKAN
Supervisi berasal dari kata supervision yang terdiri dari dua kata yaitu super yang berarti lebih dan vision yang berarti melihat atau meninjau. Secara terminologis supervisi sering diartikan sebagai serangkaian perjuangan pertolongan pada guru. Sehingga supervisi secara etimologis mempunyai konsekuensi disamakannya pengertian supervisi dengan pengawasan dalam pengertian lama, berupa inspeksi sebagai aktivitas kontrol yang otoriter. [1] Supervise sebagai melihat atau meninjau dari atas atau menilik dan menilai dari atas yang dilakukan oleh pihak atasan (orang yang mempunyai kelebihan) terhadap perwujudan aktivitas dan hasil kerja bawahan. Soetopo dan Soemanto[2]  mengemukakan bahwa supervisi ialah segala perjuangan dari petugas sekolah dalam memimpin guru dan petugas lainnya dalam memperbaiki pembelajaran yang meliputi menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru, merevisi tujuan pendidikan forum pendidikan, bahan, metode, dan penilaian pembelajaran. Inspeksi diartikan sebagai aktivitas menilik kesalahan para bawahan (guru) dalam melaksanakan isyarat atau perintah serta peraturan dari atasannya.
Supervisi terutama sebagai pertolongan yang berwujud layanan profesional yang dilakukan oleh kepala sekolah, penilik sekolah, dan pengawas serta supervisor lainnya untuk meningkatkan proses dan hasil belajar. Jika yang dimaksudkan supervisi ialah layanan profesional untuk meningkatkan proses dan hasil belajar, maka banyak pakar yang memperlihatkan batasan supervisi sebagai pertolongan kepada staff untuk membuatkan situasi pembelajaran yang lebih baik.
Dengan demikian hakikat supervisi ialah suatu proses pembimbingan dari pihak atasan kepada guru-guru dan para personelia sekolah lainnya yang eksklusif menangan para siswa, untuk memperbaiki situasi berguru mengajar, semoga para siswa sanggup berguru secara efektif dengan prestasi berguru yang semakin meningkat.[3]
B.     TUJUAN DAN FUNGSI SUPERVISI PENDIDKAN
Pentingnya supervisi ialah untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dalam meningkatkan proses hasil berguru melalui pemberian pertolongan yang terutama bercorak layanan profesional kepada guru. Jika proses berguru meningkat, maka hasil berguru diharapkan juga meningkat. Dengan demikian, rangkaian perjuangan supervisi profesional guru akan memperlancar pencapaian tujuan aktivitas berguru mengajar.
Secara umum supervisi berguna untuk memperlihatkan pertolongan dalam membuatkan situasi berguru mengajar yang lebih baik , melalui perjuangan peningkatan profesional mengajar, menilai kemampuan guru sebagai pendidik dan pengajar dalam bidang masing-masing guna membantu mereka melaksanakan perbaikan dan bilamana diharapkan dengan memperlihatkan kekurangan-kekurangan untuk diperbaiki sendiri.[4]
Secara oprasional sanggup dikemukakan suvervisi Pendidkan bertujuan untuk[5]:
o   Membantu guru melihat dengan terperinci tujuan-tujuan pendidkan
o   Membantu guru dalam membimbing pengalaman berguru murid-murid
o   Membantu guru dalam memakai sumber-sumber berpengalaman
o   Membantu guru dalam memakai methode-methode dan alat-alat pelajaran modern
o   Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan berguru murid-murid
o   Membantu guru dalam hal menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu sendiri
o   Membantu guru dalam membina reaksi mental atau susila kerja guru dalam pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka
o   Membantu guru dalam melaksanakan pembiasaan dengan masyarakat sekitar.
o   Membantu guru semoga waktu dan tenaga tercurahkan sepenuhnya dalam pemberdayaan sekolah
o   Membatu guru gres di sekolah sehingga mereka merasa nyaman dan tentram bekerja di sekolah tersebut.




[1] Piet A.Sahertian, konsep dasar dan teknik supervisi pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), Cet 3, hal. 17-18
[2] Soetopo, Hendiyat dan Soemanto, Wasty, Kepemimpinan dan supervisi pendidikan, Jakarta : bina abjad ,cet 2 1988, hal. 15
[3] Made Pidrata, Pemikiran wacana supervise pendidikan, (Jakarta, Bumi Aksra) 1992, h. 5
[4]  Piet A.Sahertian, Op.Cit, h. 24
[5] Ibid

Ini hanya sebagian Jika ingin melihat seluruhnya silahkan d0wnl0ad file nya yak

Download : Disini
Password : Disini

Sumber http://umin-abdilah.blogspot.com


EmoticonEmoticon